Senin, 08 Juli 2019

Hal-hal yang Merusak Iman

Iman adalah keyakinan dalam hati, yang di ikrarkan melalui lisan (ucapan) dan di amalkan melaliu perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

 Iman itu kadang-kadang bertambah kuat, kadang-kadang bisa berkurang, bahkan kadang-kadang bisa rusak atau bahkan hilang.

 Ini berarti iman itu bisa berubah-ubah. Hal ini sesuai dengan hadis rosulilloh yang artinya: 

“iman itu ucapan dan amalan kadang-kdang bertambah, kadang-kadang berkurang” (H.R. Bukhori)

Iman itu ibarat tanaman , kalau dipelihara dengan baik, disiram, di pupuk maka akan tumbuh subur, tetapi bila tidak mau memeliharanya dengan baik tanaman itu akan kurus bahkan akan mati. 

Demikian pula iman kita, kalau kita memeliharanya dengan baik melalui berbagai kegiatan keagamaan seperti :

 mengikuti pengajian, membaca Al-Quran, berdzikir, berdoa, selalu beribadah, menjalankan syariat agama maka iman kita akan tumbuh subur dan kuat. 

Sebaliknya apabila kita tidak mau menjaga keimanan kita dengan berbagai kegiatan keagamaan, maka iman kita mudah tarserang penyakit yang akhirnya akan mematikan iman kita.

Penyakit iman itu antara lain:

1.Syirik

Syirik adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu atau menyamakan Allah dengan yang lain (menyembah selain Allah). 

Perbuatan syirik adalah perbuatan sia-sia dan bertentangan dengan ajarann islam. 

Orang yang menyembah selain Allah di sebut musyrik. 

Allah SWT sangat mengutuk perbuatan syirik, karena sangat merendahkan Allah SWT dan tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 48:

Yang artinya :

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. 

Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S An-Nisa 48).

Perbuatan syirik dapat dijauhi dengan cara :

1. Selalu mengingat dan meyakini kebesaran Allah SWT.

2. Selalu mengingat dan meyakini bahwa Allah SWT menciptakan manusia tidak lain untuk menyembah-Nya.

2. Riddah

Riddah adalah keluar dari agama, orang yang telah masuk agama islam, kemudian keluar dari agama islam. 

Orang tersebut dinamakan murtad.

Adapun tingkatan murtad sebagi berikut :

1. Murtad I’tikadi, yaitu orang yang ragu-ragu akan Allah, ragu-ragu bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah dan ragu-ragu akan adanya hari kiamat, akhirnya tidak percaya dan keluar dari agama islam.

2. Murtad fi’li, yaitu murtad karena dia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu yang menyimpang dari ajran islam, seperti menginjak-nginjak Al-Qur’an.

3. Murtad lisani, yaitu murtad pembicaraan, misalnya mengatakan bahwa dia keluar dari agam islam meskipun hatinya tidak berkeinginan demikian atau hanya memperolok-olok orang lain sesama muslim, orang kafir atau orang yang mengatakan “seandainya orang tuaku bukan muslim saya tidak mau memeluk agama islam”.

faktor-faktor penyebab kemurtadan :

a. Faktor dari luar

Orang yang bersangkutan tidak mau memupuk dan menjaga keimanannya dengan baik, bahkan cenderung pada perbuatan yang dilarang oleh Allah, sehingga lambat laun keimananya menipis.

b. Faktor dari luar.

Pengaruh harta benda (materi)

Pengaruh perkawinan yang berbeda agama

Pengaruh jabatan (pangkat)

Cara-cara untuk menghindari perbuatan riddah (murtad) antara lain :

1. Mempertebal keimanan, menambah syukur dan taqwa kepada Allah SWT

2. Memperdalam pengetahuan agama islam dengan mendatangi majlis ta’lim, mempelajari Al-Qur’an dan hadist

3. Memperbanyak sedekah, amal soleh dan ibadah

4. Menjauhi diri dari teman yang nakal, berakhlak rusak (amoral).

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar