Rabu, 19 Mei 2021

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH.



Tubuh manusia itu terdiri dari dua unsur, jiwa dan raga Tidak hanya raga yang membutuhkan pemenuhan kebutuhannya seperti makan, minum dan sebagainya. 

Akan tetapi jiwa juga membutuhkan santapan dan nutrisi.

Hal ini dapat dipenuhi dengan melakukan amalan-amalan hati sehingga mampu menjernihkan jiwa dan menyegarkan amal ibadah.

Dari Ali atau Khuzaifah radhiyallahu'anhuma, ia berkata :

" Hati itu ada empat macam.

Hati yang bersih, di dalamnya terdapat cahaya yang bersinar, itulah hati yang mukmin. 

Hati yang tertutup, itulah hati orang kafir. Hati yang terbalik, itulah hati orang yang munafik.

Hati yang didalamnya terdapat keduanya, satu yang menariknya kepada iman, dan satu lagi selalu menariknya kepada kemunafikan, mereka itulah orang-orang yang mencampur adukan amal saleh dengan perbuatan buruk.

Hati yang bersih dapat tumbuh dengan baik dan sempurna. 

Hati yang bersih juga akan mengajak pemiliknya untuk selalu melaksanakan perbuatan yang baik. 

Begitu pula sebaliknya. 

Hati yang kotor, hati yang dipenuhi noda-noda dosa dan hawa nafsu akan selalu mengajak pemiliknya kepada perbuatan yang jelek. 

Sebab, keputusan hati akan selalu diikuti dan dilaksanakan oleh raganya. 


Sesungguhnya taubat adalah suatu kewajian. 

Taubat ialah titik penentu bagi kelangsungan hidup seorang hambah di akhirat. 

Taubat juga merupakan setinggi-tingginya derajat penghambaan seorang kepada Rabb-nya.

Setiap anak Adam tidak akan bisa lepas dari kesalahan dan dosa, sedangkan sebaik-baknya orang yang berdosa adalah mereka yang bertaubat. 

Maka dari itu tolak ukurnya adalah kesempurnaan di akhir, bukan kekurangan di awal.

Namun demikian, faktanya banyak sekali kesalahan dalam bertaubat yang terjadi pada sebagian orang akibat dari ketidaktahuan tentang arti taubat atau karena kelalaian dan kurang perhatian terhadap masalah taubat ini. 

(Baca juga : Belajar Patriotisme dan Hak Asasi Wanita dari Nusaibah binti Ka’ab Al-Ansariyah )

Salah satunya, seringkali orang menunda-nunda taubat itu sendiri. 

Di antara manusia terdapat segolongan orang yang mengetahui kesalahannya dan memahami keharaman perbuatan yang dilakukannya.

Namun dia masih saja menunda-nunda taubat dan selalu mengatakan: 'Nanti dulu'.

Di antara mereka ada yang menundanya sampai menikah, lulus sekolah, bahkan sampai menginjak usia senja, dan karena berbagai alasan penundaan yang lainnya. 

Ini merupakan kesalahan besar sebab bertaubat wajib dilakukan secara langsung. 

Pasalnya, semua perintah Allah dan Rasul-Nya menyatakan bahwa bertaubat itu wajib dilkasanakan secara langsung, selama tidak ada dalil yang menunjukkan kebolehan menunda pelaksanaanya.

 Bahkan menunda taubat merupakan salah satu dosa yang wajib di mohonkan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Karena hati yang kotor, tentu saja akan menjadi penyakit. 

Dan tentang penyakit hati ini Allah telah menyebutkan dalam ayat-ayatnya beserta penawarnya. 

Demikian pula oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadisnya.




Apa saja penyakit hati ini? Allah Ta'ala berfirman :

فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (QS Al-Baqarah : 10)

Kemudian firman Allah :

فَتَرَى ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَٰرِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ ۚ فَعَسَى ٱللَّهُ أَن يَأْتِىَ بِٱلْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِۦ فَيُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نَٰدِمِينَ

"Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: 

"Kami takut akan mendapat bencana".

 Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.

 Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka." (QS Al-Maidah : 52)


Ada pula firman Allah di surah QS At-Taubah : 14 -15:

قَٰتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ ٱللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِينَ (14) وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ ۗ وَيَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman

 (14)..Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. 

Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya.

 Allah maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (QS at-Taubah 14-15)

Sedangkan penawarnya, ada dalam firman AllahTa'ala, beberapa di antaranya :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS Yunus : 57)

kemudian firman Allah di surah Al-Isra ayat 82 :

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

apa yang telah disebutkan tadi.

يا أَيُّهَا الناس أي أهل مكة اعبدوا وحدوا رَبَّكُمُ الذى خَلَقَكُمْ أنشأكم ولم تكونوا شيئا وَ خلق الذين مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ  بعبادته عقابه ، (ولعلَّ ) في الأصل للترجي وفي كلامه تَعالى : للتحقيق

021. (Hai manusia!) Maksudnya warga Mekah, (Sembahlah olehmu) dengan bertauhid atau mengesakan (Tuhanmu yang telah menciptakanmu) padahal sebelum itu kamu dalam keadaan tiada (dan) diciptakan-Nya pula (orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa), 

Artinya terpelihara dari siksa dan azab-Nya yakni dengan jalan beribadah kepada-Nya. 

Pada asalnya 'la`alla' mengungkapkan harapan, tetapi pada firman Allah berarti menyatakan kepastian.


الذى جَعَلَ خلق لَكُمُ الأرض فِرَاشاً حال بساطا يُفْتَرَشُ لا غاية في الصلابة أو الليونة فلا يمكن الاستقرار عليها والسماء بِنَاءً سقفاً وَأَنزَلَ مِنَ السماء مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ أنواع الثمرات رِزْقاً لَّكُمْ تأكلونه وتعلفون به دوابكم فَلاَ تَجْعَلُواْ للَّهِ أَندَاداً شركاء في العبادة وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ أنه الخالق ولا يخلقون ولا يكون إلهاً إلا من يَخْلُقُ .

022. (Dialah yang telah menjadikan) menciptakan (bagimu bumi sebagai hamparan), yakni hamparan yang tidak begitu keras dan tidak pula begitu lunak sehingga tidak mungkin didiami secara tetap (dan langit sebagai naungan) sebagai atap (dan diturunkan-Nya dari langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya dari padanya) maksudnya bermacam (buah-buahan sebagai rezeki bagi kamu) buat kamu makan dan kamu berikan rumputnya pada binatang ternakmu (maka janganlah kamu adakan sekutu-sekutu bagi Allah), 

Artinya serikat-serikat-Nya dalam pengabdian (padahal kamu mengetahui) bahwa Dia adalah pencipta, sedangkan mereka itu tidak dapat menciptakan apa-apa, maka tidaklah layak disebut dan dikatakan tuhan.


وَإِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ شك مّمَّا نَزَّلْنَا على عَبْدِنَا محمد من القرآن أنه من عند الله فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مّن مِّثْلِهِ أي المنزل (ومن) للبيان أي هي مثله في البلاغة وحسن النظم والإخبار عن الغيب (والسورة قطعة لها أول وآخر أقلها ثلاث آيات) وادعوا شُهَدَاءكُم آلهتكم التي تعبدونها مِن دُونِ الله أي غيره لِتُعينكم إِن كُنتُمْ صادقين في أن محمدا قاله من عند نفسه فافعلوا ذلك فإنكم عربيون فصحاء مثله .

023. (Sekiranya kamu merasa ragu) atau bimbang (tentang apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami) maksudnya tentang Alqur'an yang Kami wahyukan kepada Muhammad, bahwa itu benar-benar dari Allah, (maka buatlah sebuah surah yang sebanding dengannya) dengan surah yang diwahyukan itu. 'Min mitslihi', min yang berarti dari, maksudnya di sini ialah untuk menjadi keterangan atau penjelasan, hingga artinya ialah yang sebanding dengannya, baik dalam kedalaman makna maupun dalam keindahan susunan kata serta pemberitaan tentang hal-hal gaib dan sebagainya. 

Yang dimaksud dengan 'surah' ialah suatu penggal perkataan yang mempunyai permulaan kesudahan dan sekurang-kurangnya terdiri dari tiga ayat.

 (Dan ajaklah saksi-saksimu) maksudnya tuhan-tuhanmu yang kamu sembah itu (selain dari Allah) untuk menjadi penolong-penolongmu, (jika kamu orang-orang yang benar) bahwa Alqur'an itu hanyalah buatan dan ucapan Muhammad belaka, maka cobalah lakukan demikian, bukankah kamu orang-orang yang berlidah fasih seperti Muhammad pula?


ولما عجزوا عن ذلك قال تعالى : فَإِن لَّمْ تَفْعَلُواْ ما ذُكِرَ لعجزكم وَلَن تَفْعَلُواْ ذلك أبداً لظهور إعجازه اعتراض - فاتقوا بالإيمان بالله وأنه ليس من كلام البشر النار التى وَقُودُهَا الناس الكفار والحجارة كأصنامهم منها يعني أنها مفرطة الحرارة تتَّقد بما ذكر لا كَنارِ الدنيا تتَّقد بالحطب ونحوه . أُعِدَّتْ هُيِّئَتْ للكافرين يعذبون بها ، جملة مستأنفة أو حال لازمة.

024. Tatkala mereka tidak mampu memenuhi permintaan itu, maka Allah swt. 

berfirman, (Dan jika kamu tidak dapat melakukan) apa yang di sebutkan itu di sebabkan kelemahan dan ketidak mampuanmu (dan kamu pasti tidak akan dapat melakukannya) demikian itu untuk selama-lamanya disebabkan terhalang mukjizat Alquran itu, (maka jagalah dirimu dari neraka) dengan jalan beriman kepada Allah dan meyakini bahwa Alquran itu bukanlah ucapan manusia (yang kayu apinya terdiri dari manusia), yakni orang-orang kafir (dan batu), misalnya yang di pakai untuk membuat patung-patung atau berhala-berhala mereka.

 Maksudnya api neraka itu amat panas dan tambah menyala dengan bahan bakar manusia dan batu jadi bukan seperti api dunia yang hanya dapat dinyalakan dengan kayu bakar atau yang lainnya (yang disediakan bagi orang-orang kafir) sebagai alat untuk menyiksa mereka. 

Kalimat belakang ini dapat menjadi kalimat baru atau menunjukkan keadaan yang lazim.


وَبَشّرِ أخبر الذين كَفَرُواْ صدقوا بالله وَعَمِلُواْ الصالحات من الفروض والنوافل ءانٍ أي بأن لَهُمْ جنات حدائق ذات أشجار ومساكن تَجْرِى مِن تَحْتِهَا أي تحت أشجارها وقصورها الانهار أي المياه فيها، والنهر الموضع الذي يجري فيه الماء لأن الماء ينهره أي يحفره، وإسناد الجري إليه مجاز كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنْهَا أطعموا من تلك الجنات مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقاً قَالُواْ هذا الذى أي مثل ما رُزِقْنَا مِن قَبْلُ أي قبله في الجنة لتشابه ثمارها بقرينه وَأُتُواْ بِهِ أي جيئوا بالرزق متشابها يشبه بعضه بعضاً لوناً ويختلف طعماً وَلَهُمْ فِيهَا أزواج من الحور وغيرها مُّطَهَّرَةٍ من الحيض وكل قذر وَهُمْ فِيهَا خالدون ماكثون أبدا لا يفنون ولا يخرجون ، ونزل ردا لقول اليهود لما ضرب الله المثل بالذباب في قوله { وَإِن يَسْلُبْهُمُ الذباب شَيْئاً } [٧۳/٢٢] والعنكبوت في قوله { كَمَثَلِ العنكبوت } [٤۱/٢٩] ما أراد الله بذكر هذه الأشياء الخسيسة فأنزل الله .

025. (Dan sampaikanlah berita gembira) kabarkanlah (kepada orang-orang yang beriman) yang membenarkan Allah (dan mengerjakan kebaikan), baik yang fardu atau yang sunah (bahwa bagi mereka disediakan surga-surga), yaitu taman-taman yang ada pepohonan dan tempat-tempat kediaman (yang mengalir di bawahnya) maksudnya di bawah kayu-kayuan dan mahligai-mahligainya (sungai-sungai) maksudnya air yang berada di sungai-sungai itu, karena sungai artinya ialah galian tempat mengalirnya air, sebab airlah yang telah menggali atau menjadikannya 'nahr' dan menisbatkan 'mengalir' pada selokan disebut 'majaz' atau simbolisme. 

(Setiap mereka diberi rezeki di dalam surga itu) maksudnya diberi makanan (berupa buah-buahan, mereka mengatakan, "Inilah yang pernah) maksudnya seperti inilah yang pernah (diberikan kepada kami dulu"), yakni sebelum masuk surga, karena buah-buahan itu seperti itu pula ciri masing-masingnya, hampir serupa. 

(Mereka disuguhi) atau dipetikkan buah itu (dalam keadaan serupa), yakni warnanya tetapi berbeda rasanya, (dan diberi istri-istri) berupa wanita-wanita cantik dan selainnya, (yang suci) suci dari haid dan dari kotoran lainnya, (dan mereka kekal di dalamnya) untuk selama-lamanya, hingga mereka tak pernah fana dan tidak pula dikeluarkan dari dalamnya.

<>إِنَّ الله لاَ يَسْتَحْىِ أَن يَضْرِبَ يجعل مَثَلاً مفعول أوّل مَا نكرة موصوفة بما بعدها مفعول ثان أيَّ : مثل كان أو زائدة لتأكيد الخسة فما بعدها المفعول الثاني بَعُوضَةً مفرد (البعوض) وهو صغار البق فَمَا فَوْقَهَا أي أكبر منها أي لا يترك بيانه لما فيه من الحكم فَأَمَّا الذين ءامَنُواْ فَيَعْلمُونَ أَنَّهُ أي المثل الحق الثابت الواقع موقعه مِن رَّبّهِمْ وَأَمَّا الذين كَفَرُواْ فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ الله بهذا مَثَلاً تمييز : أي بهذا المثل و (ما) استفهام إنكار مبتدأ ، وذا بمعنى : الذي بصلته خبره أي : أيَّ فائدة فيه؟ قالالله تعالى في جوابهم يُضِلُّ بِهِ أي : بهذا المثل كَثِيراً عن الحق لكفرهم به وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا من المؤمنين لتصديقهم به وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلاَّ الفاسقين الخارجين عن طاعته.

026. Untuk menolak perkataan orang-orang Yahudi, "Apa maksud Allah menyebutkan barang-barang hina ini", yakni ketika Allah mengambil perbandingan pada lalat dalam firman-Nya, "...dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka" dan pada laba-laba dalam firman-Nya, "Tak ubahnya seperti laba-laba," Allah menurunkan: 

(Sesungguhnya Allah tidak segan membuat) atau mengambil (perbandingan) berfungsi sebagai maf`ul awal atau obyek pertama, sedangkan (apa juga) kata penyerta yang diberi keterangan dengan kata-kata yang di belakangnya menjadi maf`ul tsani atau obyek kedua hingga berarti tamsil perbandingan apa pun jua. 

Atau dapat juga sebagai tambahan untuk memperkuat kehinaan, sedangkan kata-kata di belakangnya menjadi maf`ul tsani (seekor nyamuk) yakni serangga kecil, (atau yang lebih atas dari itu) artinya yang lebih besar dari itu, maksudnya Allah tak hendak mengabaikan hal-hal tersebut, karena mengandung hukum yang perlu diterangkan-Nya.

 (Ada pun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa ia), maksudnya perumpamaan itu (benar), tepat dan cocok dengan situasinya (dari Tuhan mereka, tetapi orang-orang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?")

 Matsalan atau perumpamaan itu berfungsi sebagai tamyiz hingga berarti dengan perumpamaan ini. 

'Ma' yang berarti 'apakah' merupakan kata-kata pertanyaan disertai kecaman dan berfungsi sebagai mubtada atau subyek.

 Sedangkan 'dza' berarti yang berikut shilahnya atau kata-kata pelengkapnya menjadi khabar atau predikat, hingga maksudnya ialah 'apa gunanya?' Sebagai jawaban terhadap mereka Allah berfirman: 

(Allah menyesatkan dengannya), maksudnya dengan tamsil perbandingan ini, (banyak manusia) berpaling dari kebenaran disebabkan kekafiran mereka terhadapnya, (dan dengan perumpamaan itu, banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk), yaitu dari golongan orang-orang beriman disebabkan mereka membenarkan dan mempercayainya (Tetapi yang disesatkan-Nya itu hanyalah orang-orang yang fasik), yakni yang menyimpang dan tak mau menaati-Nya.

<>الذين نعت يَنقُضُونَ عَهْدَ الله ما عهده إليهم في الكتب من الإيمان بمحمد صلى الله عليه وسلم مِن بَعْدِ ميثاقه توكيده عليهم وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ الله بِهِ أَن يُوصَلَ من الإيمان بالنبي والرحم وغير ذلك (وأن) بدل من ضمير (به) وَيُفْسِدُونَ فِى الأرض بالمعاصي والتعويق عن الإيمان أولئك الموصوفون بما ذُكِرَ هُمُ الخاسرون لمصيرهم إلى النار المؤبدة عليهم.

027. (Orang-orang yang) merupakan 'na`at' atau sifat (melanggar janji Allah) melanggar kewajiban yang ditugaskan Allah kepada mereka dalam Kitab-Kitab Suci berupa keimanan kepada Nabi Muhammad saw. 

(setelah teguhnya) setelah kukuhnya perjanjian itu, (dan memutus apa yang diperintahkan Allah dengannya untuk dihubungkan), yakni beriman dan menghubungkan silaturahmi dengan Nabi saw.

 serta lain-lainnya. Anak kalimat 'untuk dihubungkan' menjadi kata ganti dari 'dengannya', (dan membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan maksiat serta menyimpang dari keimanan (merekalah) orang-orang yang mempunyai sifat seperti yang dilukiskan itu (orang-orang yang rugi) karena mereka dimasukkan ke dalam neraka untuk selama-lamanya.

<>كَيْفَ تَكْفُرُونَ يا أهل مكة بالله وَ قد كُنتُمْ أمواتا نطفاً في الأصلاب فأحياكم في الأرحام والدنيا بنفخ الروح فيكم؟ والاستفهام : للتعجب من كفرهم مع قيام البرهان أو : للتوبيخ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ عند انتهاء آجالكم ثُمَّ يُحْيِيكُمْ بالبعث ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ تُردَّون بعد البعث فيجازيكم بأعمالكم . وقال دليلاً على البعث لمّا أنكروه.

028. (Mengapa kamu kafir) hai warga Mekah? (kepada Allah, padahal) sesungguhnya (tadinya kamu mati) yakni ketika masih menjadi mani dalam sulbi bapakmu (lalu kamu dihidupkan-Nya) dalam rahim ibumu dan di dunia dengan jalan meniupkan roh pada tubuhmu. 

Pertanyaan di sini untuk menyatakan keheranan atas kekafiran mereka padahal bukti-bukti cukup ada atau dapat juga sebagai celaan dan kecaman terhadap mereka, (kemudian dimatikan-Nya) ketika sampainya ajalmu (lalu dihidupkan-Nya kembali) pada saat berbangkit (kemudian kamu dikembalikan kepada-Nya) yakni setelah berbangkit itu lalu dibalas-Nya amal perbuatanmu.

Sebagai alasan kemungkinan saat berbangkit, Allah berfirman,

<>هُوَ الذى خَلَقَ لَكُم مَّا فِى الأرض أي : الأرض وما فيها جَمِيعاً لتنتفعوا به وتعتبروا ثُمَّ استوى بعد خلق الأرض : أي قصد إِلَى السماء فسواهن الضمير يرجع إلى (السماء) لأنها في معنى الجملة الآيلة إليه أي صيرها كما في آية أخرى فقضاهن [ ١٢ : ٤١ ] سَبْعَ سموات وَهُوَ بِكُلّ شَىْء عَلِيمٌ مجملاً ومفصلاً أفلا تعتبرون أنّ القادر على خلق ذلك ابتداء وهو أعظم منكم قادر على إعادتكم.

029. (Dialah yang telah menciptakan bagimu segala yang terdapat di muka bumi) yaitu menciptakan bumi beserta isinya, (kesemuanya) agar kamu memperoleh manfaat dan mengambil perbandingan darinya, (kemudian Dia hendak menyengaja hendak menciptakan) artinya setelah menciptakan bumi tadi Dia bermaksud hendak menciptakan pula (langit, maka dijadikan-Nya langit itu) 'hunna' sebagai kata ganti benda yang dimaksud adalah langit itu. 

Maksudnya ialah dijadikan-Nya, sebagaimana didapati pada ayat yang lain, 'faqadhaahunna,' yang berarti maka ditetapkan-Nya mereka, (tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu) dikemukakan secara 'mujmal' ringkas atau secara mufasshal terinci, maksudnya, "Tidakkah Allah yang mampu menciptakan semua itu dari mula pertama, padahal Dia lebih besar dan lebih hebat daripada kamu, akan mampu pula menghidupkan kamu kembali?"

<>وَ اذكر يا محمد إِذْ قَالَ رَبُّكَ للملائكة إِنّى جَاعِلٌ فِى الأرض خَلِيفَةً يخلفني في تنفيذ أحكامي فيها وهو آدم قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا بالمعاصي وَيَسْفِكُ الدماء يريقها بالقتل كما فعل بنو الجان وكانوا فيها فلما أفسدوا أرسل الله عليهم الملائكة فطردوهم إلى الجزائر والجبال وَنَحْنُ نُسَبّحُ متلبسين بِحَمْدِكَ أي : نقول سبحان الله وبحمده ونقدس لك ننزهك عما لايليق بك فاللام زائدة والجملة : حال أي : فنحن أحق بالاستخلاف . قَالَ تعالى إِنّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ من المصلحة في استخلاف آدم وأن ذريته فيهم المطيع والعاصي فيظهر العدل بينهم فقالوا : لن يخلق ربنا خلقاً أكرم عليه منا ولا أعلم لسبقنا له ورؤيتنا ما لم يره فخلق الله تعالى آدم من أديم الأرض أي : وجهها بأن قبض منها قبضة من جميع ألوانها وعجنت بالمياه المختلفة وسوَّاهُ ونفخ فيه الروح فصار حيواناً حساساً بعد أن كان جماداً .

030. (Dan) ingatlah, hai Muhammad! (Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi") yang akan mewakili Aku dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan-Ku padanya, yaitu Adam. (Kata mereka, "Kenapa hendak Engkau jadikan di bumi itu orang yang akan berbuat kerusakan padanya) yakni dengan berbuat maksiat (dan menumpahkan darah) artinya mengalirkan darah dengan jalan pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin yang juga mendiami bumi? 

Tatkala mereka telah berbuat kerusakan, Allah mengirim malaikat kepada mereka, maka dibuanglah mereka ke pulau-pulau dan ke gunung-gunung (padahal kami selalu bertasbih) maksudnya selalu mengucapkan tasbih (dengan memuji-Mu) yakni dengan membaca 'subhaanallaah wabihamdih', artinya 'Maha suci Allah dan aku memuji-Nya'. (dan menyucikan-Mu) membersihkan-Mu dari hal-hal yang tidak layak bagi-Mu.

Huruf lam pada 'laka' itu hanya sebagai tambahan saja, sedangkan kalimat semenjak 'padahal' berfungsi sebagai 'hal' atau menunjukkan keadaan dan maksudnya adalah, 'padahal kami lebih layak untuk diangkat sebagai khalifah itu!'" (Allah berfirman,) ("Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui") tentang maslahat atau kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada yang taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan di antara mereka.

Jawab mereka, "Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih tahu dari kami, karena kami lebih dulu dan melihat apa yang tidak dilihatnya." 

Maka Allah Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau lapisan bumi dengan mengambil dari setiap corak atau warnanya barang segenggam, lalu diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis air lalu dibentuk dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk yang dapat merasa, setelah sebelumnya hanya barang beku dan tidak bernyawa.

<>وَعَلَّمَ ءادَمَ الاسماء أي : أسماء المسميات كُلَّهَا القصعه والقُصَيْعَة والفسوة والفُسيَّة والمِغْرَفَة بأن ألقى في قلبه علمها ثُمَّ عَرَضَهُمْ أي المسميات وفيه تغليب العقلاء عَلَى الملائكة فَقَالَ لهم تبكيتاً أَنبِئُونِى أخبروني بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ المسميات إِن كُنتُمْ صادقين في أني لا أخلق أعلم منكم أو : أنكم أحق بالخلافة وجواب الشرط دل عليه ما قبله.

031. (Dan diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama) maksudnya nama-nama benda (kesemuanya) dengan jalan memasukkan ke dalam kalbunya pengetahuan tentang benda-benda itu (kemudian dikemukakan-Nya mereka) maksudnya benda-benda tadi yang ternyata bukan saja benda-benda mati, tetapi juga makhluk-makhluk berakal, (kepada para malaikat, lalu Allah berfirman) untuk memojokkan mereka, ("Beritahukanlah kepada-Ku) sebutkanlah (nama-nama mereka) yakni nama-nama benda itu (jika kamu memang benar.") bahwa tidak ada yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk yang Kuciptakan atau bahwa kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah. 

Sebagai 'jawab syarat' ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya.

<>قَالُواْ سبحانك تنزيهاً لك عن الاعتراض عليك لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إياه إِنَّكَ أَنتَ تأكيد للكاف العليم الحكيم الذي لا يخرج شيء عن علمه وحكمته.

032. (Jawab mereka, "Maha suci Engkau!) artinya tidak sepatutnya kami akan menyanggah kehendak dan rencana-Mu (Tak ada yang kami ketahui, kecuali sekadar yang telah Engkau ajarkan kepada kami) mengenai benda-benda tersebut. 

(Sesungguhnya Engkaulah) sebagai 'taukid' atau penguat bagi Engkau yang pertama, (Yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.") hingga tidak seorang pun yang lepas dari pengetahuan serta hikmah kebijaksanaan-Mu.

<>قَالَ تعالى : قَالَ يَاءادَمُ أَنبِئْهُم أي : الملائكة بِأَسْمَائِهِمْ المسميات فسمى كل شيء باسمه وذكر حكمته التي خُلِقَ لها، فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِم قَالَ تعالى لهم موبخاً أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِي أَعْلَمُ غَيْبَ السموات والارض ما غاب فيهما وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ ما تظهرون من قولكم : (أتجعل فيها) الخ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ تسرون من قولكم : (لن يخلق الله أكرم عليه منا ولا أعلم) ؟

033. (Allah berfirman, "Hai Adam! Beritahukanlah kepada mereka) maksudnya kepada para malaikat itu (nama mereka") yakni benda-benda itu.

Maka disebutnya satu persatu menurut nama masing-masing berikut hikmah diciptakannya oleh Allah. 

(Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama benda-benda itu, Allah berfirman) kepada mereka guna mencela mereka, ("Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi) maksudnya mengetahui barang yang tersembunyi pada keduanya, (dan mengetahui apa yang kamu lahirkan) yaitu ucapan yang kamu keluarkan, yaitu, 'Kenapa hendak Engkau jadikan...dan seterusnya' (dan apa yang kamu sembunyikan.") yaitu ucapan yang kamu sembunyikan, seperti "Allah tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih pandai dari kami."

<>وَ اذكر إِذْ قُلْنَا للملائكة اسجدوالأدم سجود تحية بالانحناء فَسَجَدُواْ إِلاَّ إِبْلِيسَ هو أبو الجنّ كان بين الملائكة أبى امتنع عن السجود واستكبر تكبر عنه وقال أنا خير منه وَكَانَ مِنَ الكافرين في علم الله.

034. (Dan) ingatlah! (Ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!") Maksudnya sujud sebagai penghormatan dengan cara membungkukkan badan, (maka mereka pun sujud, kecuali Iblis) yakni nenek moyang bangsa jin yang ada di antara para malaikat, (ia enggan) tak hendak sujud (dan menyombongkan diri) dengan mengatakan bahwa ia lebih mulia daripada Adam (dan Iblis termasuk golongan yang kafir) dalam ilmu Allah Taala.

<>وَقُلْنَا يَاءادَمُ اسكن أَنتَ تأكيد للضمير المستتر ليُعْطَفَ عليه : وَزَوْجُكَ حوّاء بالمدّ وكان خلقها من ضلعه الأيسر الجنة وَكُلاَ مِنْهَا أكلا رَغَدًا واسعاً لا حَجْرَ فيه حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هذه الشجرة أي بالأكل منها وهي الحنطة أو الكرم أو غيرهما فَتَكُونَا فتصيرا مِنَ الظالمين العاصين.

035. (Dan Kami berfirman, "Hai Adam! Berdiamlah kamu) yakni kamu sendiri 'kamu' yang kedua berfungsi sebagai penguat bagi yang pertama dan dihubungkan dengannya yang ditampilkan sebagai dhamir atau kata ganti yang tersembunyi (bersama istrimu) yakni Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri (dalam surga ini dan makanlah di antara makanan-makanannya) (yang banyak) dan tidak dilarang (di mana saja kamu sukai, tetapi janganlah kamu dekati pohon ini) pohon anggur atau batang gandum ini atau lain-lainnya, maksudnya jangan memakan buahnya (hingga kamu menjadi orang-orang yang lalim.") atau durhaka.

<>فَأَزَلَّهُمَا الشيطان إبليس أذهبهما وفي قراءة (فأزالهما) نحّاهما عَنْهَا أي الجنة بأنْ قال لهما : هل أدلّكما عَلَى شَجَرَةِ الخُلْد [٢٠ : ١٢٠] وقاسَمَهُمَا إنِّي لَكُمَا لَمِنَ الناصحين [٢١ : ٧] فأكلا منها فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ من النعيم وَقُلْنَا اهبطوا إلى الأرض أي أنتما بما اشتملتما عليه من ذرّيتكما بَعْضُكُمْ بعض الذرية لِبَعْضٍ عَدُوٌّ من ظلم بعضكم بعضاً وَلَكُمْ فِى الارض مُسْتَقَرٌّ موضع قرار ومتاع ما تتمتعون به من نباتها { إلى حِينٍ } وقت انقضاء آجالكم .

036. (Lalu keduanya digelincirkan oleh syetan) oleh Iblis dan menurut suatu qiraat 'fa-azaalahumaa', artinya maka Iblis pun menyingkirkan keduanya (daripadanya), maksudnya dari dalam surga dengan memperdayakan serta mengatakan kepada mereka, "Maukah kalian saya tunjukkan suatu macam pohon kekal yang akan mengekalkan kehidupan kalian? Itulah dia syajaratul khuldi atau pohon keabadian?" Ia tidak lupa bersumpah atas nama Allah bahwa mereka hanyalah hendak menyampaikan nasihat dan anjuran baik belaka. 

Maka Adam dan Hawa pun memakan buah itu, (dan Allah mengeluarkan mereka dari keadaan yang mereka alami semula), yakni dari nikmat surga (dan firman Kami, "Turunlah kalian!") maksudnya ke bumi, yakni kalian berdua bersama anak cucu kalian itu (menjadi musuh bagi yang lain) disebabkan penganiayaan sebagian kalian terhadap lainnya, (dan bagi kalian tersedia tempat kediaman di bumi), artinya tempat menetap (dan kesenangan) berupa hasil tumbuh-tumbuhan yang kalian senangi dan dapat kalian nikmati (sampai waktu tertentu) maksudnya hingga saat datangnya ajal kalian nanti.

<>فَتَلَقَّى ءادَمُ مِن رَّبِّهِ كلمات ألهمه إيَّاها وفي قراءة بنصب (آدم) ورفع (كلمات) أي جاءه وهي رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا [٢٣ : ٧] الآية فدعا بها فَتَابَ عَلَيْهِ قَبِلَ توبته إِنَّهُ هُوَ التواب على عباده الرحيم بهم .

037. (Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya), yakni dengan di ilhamkan-Nya kepadanya, menurut suatu qiraat 'Adama' dibaca nashab, sedangkan 'kalimatun' dibaca rafa`, sehingga arti kalimat menjadi, "maka datanglah kepada Adam kalimat dari Tuhannya", yakni yang berbunyi "rabbanaa zhalamnaa anfusanaa", artinya "Ya Tuhan kami, kami telah berbuat aniaya kepada diri kami... dan seterusnya". Maka Adam pun menyampaikan doanya dengan ayat tersebut.

(maka Allah menerima tobatnya), artinya mengampuni dosanya (Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat) terhadap hamba-hamba-Nya (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka.

<>قُلْنَا اهبطوا مِنْهَا من الجنة جَمِيعاً كرره ليعطف عليه فَإِمَّا فيه إدغام نون (إن) الشرطية في ( ما ) الزائدة يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى كتاب ورسول فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فآمن بي وعمل بطاعتي فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ في الآخرة بأن يدخلوا الجنة .

038. (Kami berfirman, "Turunlah kalian daripadanya") maksudnya dari surga (semuanya) diulanginya dan dihubungkan-Nya dengan kalimat yang mula-mula tadi (kemudian jika) asalnya dari 'in maa' yang di idgamkan menjadi 'immaa' yang berarti jika; 'in' huruf syarat dan 'maa' sebagai tambahan.

(datang petunjuk-Ku kepada kalian) berupa Kitab dan rasul, (maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku) lalu ia beriman kepada-Ku dan beramal serta taat kepada-Ku (niscaya tak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka berduka cita), yakni di akhirat kelak, karena mereka akan masuk surga.

<>والذين كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بآياتنا كتبنا.  أُولَئِكَ أصحاب النار هُمْ فِيهَا خالدون ماكثون أبدا لا يفنون ولا يخرجون.

039. (Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami) mendustakan kitab-kitab suci Kami (mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya) mereka tetap tinggal di sana untuk selama-lamanya, tidak akan mati dan tidak pula akan keluar.

<>يابنى إسراءيل أولاد يعقوب اذكروا نِعْمَتِيَ التى أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ أي على آبائكم من الإنجاء من فرعون وفلق البحر وتظليل الغمام وغير ذلك بأن تشكروها بطاعتي وَأَوْفُواْ بِعَهْدِى الذي عهدته إليكم من الإيمان بمحمد أُوفِ بِعَهْدِكُمْ الذي عهدته إليكم من الثواب عليه بدخول الجنة وإياى فارهبون خافونِ في ترك الوفاء به دون غيري .

040. (Hai Bani Israel!) maksudnya ialah anak cucu Yakub (Ingatlah akan nikmat karunia-Ku yang telah Kuberikan kepada kalian) maksudnya kepada nenek moyang kalian, berupa menyelamatkan kalian dari kejaran Firaun, membelah lautan, menaungkan awan dan lain-lain, yaitu mensyukurinya dengan jalan taat kepada-Ku, (dan penuhilah janji kalian kepada-Ku) yang telah kalian janjikan dulu, berupa keimanan kepada Muhammad (niscaya Kupenuhi pula janji-Ku kepada kalian) berupa pemberian pahala dan masuk surga (dan hanya kepada-Kulah kalian harus takut) hingga kalian tidak berani menyalahi janji itu, dan kalian tidak perlu takut kepada pihak lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar