Minggu, 18 April 2021

Empat Golongan yang Mendapat Petunjuk


Assalamualaikum Wr.Wb

اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّدِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلُهُ بِالْهُدَى وَذِيْنِ الْحَقِّ،لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّ يْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَالصَّلَاةُوَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِالْخَلْقِ مُحَمَّدٍوَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّ يْنِ. أمابعد


Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar. Dia memenangkannya atas agama-agama, sekalipun orang-orang kafir membencinya. Dan semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada sebaik-baik makhluk, yaitu Muhammad SAW dan kepada keluarganya, para sahabatnya serta para pengikutnya sampai akhir zaman.

Manusia dalam keselamatan bila berada dalam petunjuk Allah oleh karena itu petunjuk Ilahi harus diraih, Nabi saw bersabda:
 
“Barang siapa diuji lalu sabar , diberi lalu bersyukur , dizhalimi lalu  memaafkan dan menzalimi lalu ishtighfar maka baginya mereka keselamatan dan mereka tergolong orang yang memperoleh petunjuk” . HR Baihaqi
 
Berdasarkan hadist diatas ada empat hal yang membuat manusia medapat petunjuk Allah swt adalah sebagai berikut:
 
  1. SABAR DALAM UIIAN
Manusia pasti diuji dan seseorang harus sabar dalam menghadapinya Allah swt berfirman:
 

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَىۡءٍ۬ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٲتِ‌ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ

 
“Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta ,jiwa dan buah –buahan .. dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang – orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155)
 
  1. SYUKUR DALAM PEMBERIAN
 
Allah swt menganugrahkan kenikmatan yang harus kita syukuri sebagai mana firmannya: 

وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡ‌ۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬

“Dan (ingatlah) ketika tuhanmu memaklumkan ‘sesungguhnya jika kamu bersyukur niscaya aku akan menambah  (nikmat) kapadamu tetapi jika kamu mengingkari (Nikmatku) maka pasti azabku sangat berat.” (Ibrahim:7)
 
  1. MEMAAFKAN DALAM PELAKU DZALIM
 
Tidak enak diperlakukan  secara dzalim, memaafkan dan memperbaikinya itu lebih baik Allah swt berfirman :
 

خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَـٰهِلِينَ

“Jadilah pemaaf dan suruhlahh orang  mengerjakan yang makruf serta jangan pedulikan orang orang yang bodoh” ( Al-Araf : 199)
 
  1. TOBAT ATAS KEZALIMAN
 
Kezaliman merupakan sesuatu yang tidak hanya merugian orang lain tetapi juga diri sendiri karenanya pealku kezaliman harus bertobat dari dosanya itu agar dia dicintai Allah swt sebagaimana firmannya: 

يَـٰبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتِىَ ٱلَّتِىٓ أَنۡعَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ وَأَنِّى فَضَّلۡتُكُمۡ عَلَى ٱلۡعَـٰلَمِينَ

“Sungguh Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri” (Al-baqarah: 222)

Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihii ajma’in

Walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar