Minggu, 13 Juni 2021

Jihad Menurut Syariat Islam.

Senin : 14 Juni 2021
                5 Dhulqoidah 1442

Jihad Menurut Syariat Islam 


الحمد لله, الحمد لله الذى شرع علينا الجهاد, وحرم علينا الفساد, وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شهادَةَ أدخرها ليوم المعاد, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الداعى بقوله وفعله إلى الرشاد. اللهمّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدِ وعَلى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ فى انحاء البلاد. أمَّا بعْدُ, فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهِ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ ..

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Marilah kita bersama-sama memuja dan memuji ke hadirat Allah swt yang telah mempertemukan kita kembali dengan acara kultum kali ini yang penuh keistimewaan. 

Dalam kesempatan ini marilah kita bersama-sama saling berwasiat untuk menambah ketaqwaan kita kepada Allah swt. 

hanya dengan taqwa itulah kita dapat terhindar dari kesalahan yang menjerumuskan secara moral maupun pengetahuan. 

Hal ini menjadi penting karena di zaman akhir ini banyak sekali oknum dan kelompok yang dengan sengaja maupun tidak, menyelewengkan pemahaman orang muslim terhadap agama Islam.

Mereka menginginkan Islam yang kering, Islam yang hanya lebel saja, Islam yang lemah. 

Bahkan lebih dari itu, mereka ingin menjadikan Islam sebagai kambing hitam. 

Dengan selalu mengaitkan berbagai isu terorisme dan kekerasa dengan Islam. 

Hal itu mereka lakukan tentunya dengan berbagai tujuan dan kepentingan.

Naudzubillahi mindzalik. Semoga ketaqwaan kita kepada Allah swt dapat menjadi wasilah yang menjaga Islam dari berbagai kerusakan dan kesalahpahaman.

Jama’ah 

Kultum yang Berbahagia

Akhir-akhir ini kembali kita sebagai muslim di hadapkan kepada satu fenomena yang menyudutkan dan memposisikan kita sangat dilematis sebagai pemeluk agama yang konon berpredikat rahmatan lil alamin. 

Berbagai aksi terorisme dan kekerasan senantiasa disandarkan kepada Islam.

Padahal itu semua belum tentu ada benarnya, bahkan lebih sering merupakan dakwaan dan praduga semata. 

Namun demikian, tidak ada salahnya bila saya hari ini sedikit ingin mengingatkan bahwasannya NKRI ini merupakan negara yang syah, baik secara syar’i maupaun secara politik.

Oleh karena itu segala upaya mempertanyakan dan meragukan posisi NKRI yang berasaskan pancasila adalah sebuah tindakan yang harus ditindak. 

Walaupun mengatasnamakan syariah Islam sekalipun yang biasanya menggunakan tema jihad.

Jihad secara istilah memang dapat diartikan sebagai perjuangan. 

Tetapi tidak selamanya perjuangan itu identik dengan fisik. 

Karena dalam Islam jihad dapat di kelompokkan menjadi tiga macam.

(Pertama) jihad jasmani yaitu perjuangan fisik, seperti perang badar, perang Indonesia melawan penjajahan Belanda, perang Irak-Iran melawan Sekutu, dan lain-lain. 

Jihad ini dikategorikan sebagai jihad ashghar (jihad kecil). 

(Kedua) jihad ruhani yaitu yaitu memerangi hawa nafsu, seperti membersihkan hati dari syak atau keraguan kepada Allah, sombong, iri hati, zholim, ujub dan lain-lainnya yang termasuk sifat-sifat tercela. 

Jihad ini dikategorikan sebagai jihad akbar (jihad besar). 

(Ketiga) “jihad akbarul akbar” atau jihad “ghayatul Akbar” (perjuangan yang paling besar atau puncak jihad) yaitu perpaduan antara perjuangan jasmani dan ruhani, seperti: mengajar, membangun masjid, membangun madrasah, tempat-tempat ibadah dan lain-lain.

Jama’ah kultum yang Dirahmati Allah,

Jihad yang nomor satu di atas yang disebut jihad jasmani di Indonesia tidak berlaku lagi. 

Karena penjajah sudah tidak ada, sedangakan menjajah itu dilarang oleh Islam dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu UUD 1945 dan Pancasila.

Akan tetapi kita wajib waspada atas serangan asing, dan juga pemberontakan pemberontakan. 

Maka pada kondisi seperti itu kita di beri izin membalas serangan tersebut, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Hajj ayat 39-40 :

أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا وإن الله على نصرهم لقدير * الذين أخرجوا من ديارهم بغير حق إلا أن يقولوا ربنا الله ولولا دفع الله الناس بعضهم ببعض لهدمت صوامع وبيع وصلوات ومساجد يذكر فيها اسم الله كثيرا ولينصرن الله من ينصره إن الله لقوي عزيز*

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. 

Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata:

“Tuhan kami hanyalah Allah”. 

Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah.

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Peperangan fisik jika dilihat dengan seksama ternyata ada dua macam, yaitu: menyerang, menjajah dan merampas hak-hak manusia, dan yang kedua mempertahankan diri dari serangan lawan.

Nah, yang diidzinkan oleh Islam ialah mempertahankan dan membela diri. 

Contohnya : Indonesia tidak akan menjajah negara manapun, tapi Indonesia tidak akan pernah merelakan negara, rakyat, agama, hak-hak dasar dan kehormatan dijajah oleh siapapun dan negara manapun. 

Dan bila itu terjadi maka wajib hukumnya melakukan jihad fisik demi membela tanah air dan kehormatan NKRI.

Jihad yang kedua, yaitu jihad ruhani yang berlaku terus sepanjang zaman, karena tidak membutuhkan waktu dan tempat. 

Dimana saja berada, umat islam wajib memerangi hawa nafsu dan sifat-sifat yang jelek sehingga mendapat ridlo dari Allah.

Ma’asyiral jamaah kultum Muslimin Rahimakumullah

Jihad yang ketiga, yaitu jihad jasmani dan rohani adalah memerangi kebodohan, keterbelakangan, kebudayaan-kebudayaan amoral, ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Islam, perang terhadap segala sesuatu yang menjurus kepada kekafiran atau perbuatan-perbuatan yang tidak diridloi oleh Allah SWT. 

Inilah yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat at-Taubah ayat 41:

ا نفروا خفافا وثقالا وجاهدوا بأموالكم وأنفسكم في سبيل الله ذلكم خير لكم إن كنتم تعلمون

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. 

Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Termasuk di dalamnya adalah mencari ilmu, belajar hukum Islam dan mendakwahkannya, membangun madrasah, meramaikan masjid dan lain sebagainya.

Demikianlah pemahaman yang komprehensif mengenai jihad sangat penting untuk generasi muslim sekarang dan yang akan datang. 

Hal ini bisa menghindarkan Islam dan diri kita pribadi dari kesalah pahaman yang akut. 

Semoga Allah swt selalu menjaga kebesaran Islam.

______________________________

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.

Khutbah Ke 2

ااَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فىَ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.


1 komentar: