Jumat, 09 Agustus 2019

Sepi Peminat, Bus Sekolah di Bandung Akan Jadi Angkutan ke Bandara Kertajati

Ilustrasi bus sekolah/Foto: Rengga Sancaya


Bandung - Pemerintah Kota Bandung berencana mengalihfungsikan Bus Sekolah menjadi moda angkutan menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati. Hal itu dilakukan seiring semakin sepinya peminat bus sekolah akibat diberlakukannya sistem zonasi. 

Sebagaimana diketahui, Bus Sekolah mulai beroperasi pada 7 Oktober 2019 lalu. Bus Sekolah merupakan salah satu program yang digagas mantan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Program tersebut diluncurkan demi membantu para siswa dan mengurangi kemacetan di kota berjuluk Paris Van Java.

Namun kini keberadaan bus berwarna kuning itu sudah mulai ditinggalkan. Apalagi kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat sistem zonasi sekolah sehingga eksistensi bus tersebut semakin tenggelam. 

Kepala Dishub Kota Bandung Ricky Gustiadi menuturkan, dari 24 Bus Sekolah yang dimiliki saat ini tinggal sekitar 13 bus saja yang masih beroperasi. Sementara sisanya terpaksa tidak dioperasikan karena sepinya penumpang. 

"Yang beroperasi (sekarang) delapan sampai 13 (bus) dari 24 (bus sekolah)," katanya, di Bandung, Jumat (9/8/2019). 

Dia mengaku akan mengkaji ulang pengoperasian Bus Sekolah. Salah satu rencana yang akan dilakukan adalah mengalihkan fungsi Bus Sekolah menjadi bus pariwisata atau juga angkutan untuk ke BIJB. 

"Kita akan meninjau kembali dan mengalihkan usaha di bidang lain, seperti bus pariwisata dan angkutan ke Bandara Kertajati (BIJB)," ucapnya. 

Sementara Kepala UPT Pengelolaan Angkutan, Dishub Bandung Yudhiana menambahkan, Bus Sekolah yang dioperasikan selama ini untuk melayani empat koridor. Dari empat koridor tersebut saat ini hanya rute Leuwipanjang-Dago yang relatif masih ramai. 

"Keterisian (penumpang) walaupun udah dikurangi tetap sepi. Leuwipanjang-Dago masih bagus karena ada sekolah swasta," ucapnya. 

Dia mengungkapkan, untuk operasional Bus Sekolah selama ini bersumber dari APBD. Tahun ini saja pihaknya menyiapkan anggaran sekitar Rp5 miliar. "Tahun ini sekitar Rp5 miliar," katanya. 

Karena dari semakin tidak maksimal, kata dia, ada wacana untuk mengalihkan operasi Bus Sekolah untuk kebutuhan lain. "Nanti bisa jadi angkutan antar kota untuk ke BIJB. Ke depan mungkin kaji lagi apakah dioperasikan angkutan TMB supaya banyak lagi jangkauannya. Intinya tidak akan (ada Bus Sekolah) menganggur," ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar