Kamis, 22 Oktober 2020

Assalamualaikum istilah mengalah tapi menang

Mengalah Bukan Berarti Kalah, Itu Proses Kedewasaan


Selamat Malam sahabat 

PEDEMOMAN HIDUP

Kali ini saya akan berbicara mengenai arti sebuah kekalahan.

Hidup emang tidak lepas dari orang lain.

Ketika kita dihadapkan sama orang-orang dengan watak yang berbeda, misalkan keras kepala, kaku, egois, atau bahkan pemarah sekalipun.

Bisa dibayangkan betapa ogah-nya kita untuk menghadapinya.

Namun sebagai manusia yang peduli terhadap lingkungan sekitar, sudah selayaknya mau tidak mau harus menghadapinya serta berusaha menyikapi dengan kedewasaan penuh.

Bagaimana kedewasaan yang baik? Sikap dewasa itu proses.

Ketika banyak di antara kita yang berada pada situasi sulit, salah dalam menghadapi ujian berat atau mungkin berselisih dengan teman, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan mencoba mengontrol diri pribadi.

Menahan kesabaran adalah salah satu bentuk bentuk proses menuju kedewasaan.

Semakin sering mengalah, maka semakin memupuk rasa kesabaran kita menjadi pribadi yang dewasa.


Mengalah bukan kalah. Mengalah adalah kemenangan bagi jiwa yang berkualitas tinggi.

Seorang yang berarti tidak mampu untuk bersaing.

Namun bukan justru orang yang demikian mampu mengendalikan pikiran dan jiwanya agar tidak bersifat seperti kekanak-kanakan.

Orang yang mampu mengalah berarti mampu membawa emosinya pada titik ketenangan jiwa.

Justru bagi orang yang selalu ingin menang sendiri adalah orang yang kalah dalam mengendalikan pikiran dan jiwanya.

Orang yang demikian cenderung suka berdebat meski tidak memiliki alasan yang akurat.

Lebih memilih ngeyel  demi mendapatkan kemenangan bagi dirinya sendiri.

Tak peduli dengan pendapat umum yang kadang bertentangan dengan konflik dengan pola pemikirannya.

Dia selalu menganggap bahwasanya selalu benar kapanpun dan dimanapun.

Orang yang seperti itu lebih banyak berbicara ngawur tanpa didukung oleh kejelasan fakta.

Semoga kita menjadi pribadi dewasa yang mengalah karena kemenangan dalam mengontrol hati dan pikiran.

Sebab orang yang pandai mengendalikan hati dan pikirannya adalah orang yang cemerlang dengan segudang iman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar