Rabu, 19 Februari 2020

Bab darah yang keluar dari seorang perempuan

DARAH-DARAH YANG KELUAR DARI RAHIM PEREMPUAN

DARAH-DARAH YANG KELUAR DARI RAHIM PEREMPUAN

1.     DARAH HAID[kotoran]

Yaitu darah yang keluar dari rahim perempuan yang telah sampai umur [balig]dengan tidak ada penyebabnya,melainkan memang sudah menjadi kebiasaan perempuan.Sekecil2nya perempuan,mulai haid umur Sembilan tahun kurang 16 hari.Biasanya pada perempuan yang telah berumur 60 tahun keatas,haid itu akan berhenti dengan sendirinya.Lamanya haid paling sedikit sehari semalam[24 jam],paling lama 15 hari 15 malam,kebiasaannya 6 hari 6 malam atau 7 hari 7 malam.Suci antara dua haid paling sedikit 15 hari 15 malam,sebanyak2nya tidak ada batas,karena ada sebagian perempuan yang hanya satu kali haid selama hidupnya.Menurut pemeriksaan ulama2 terdahulu,hal ini dinamakan istisqa.

Catatan:

  1. Termasuk darah haid sekalipun tidak terasa keluar darah,tapi kalau parjinya diusap dengan kapas,kemudian kapasnya berbekas merah.
  2. Kalau keluar darah kurang dari satu hari satu malam[24 jam] atau lebih dari 15 hari 15 malam,maka itu bukan darah haid.
  3. Waktu berhenti keluar darah diantara dua kali keluar darah itu waktu bisa dikategorikan zaman haid,asal ada didalam waktu 15 hari 15 malam.Sebab waktu suci diantara dua keluar darah itu ada 2 pendapat:
  4. Kaol laqti,yang berpendapat:waktu suci diantara dua kali keluar darah haid,itu dikategorikan waktu haid.Jadi semua yang diharamkan berlaku ketika waktu suci.
  5. Kaol sahib,yang berpendapat:waktu suci diantara dua kali keluar darah haid,itu dikategorikan waktu suci.Jadi semua kewajiban boleh dilaksanakan[sperti solat,puasa,baca qur’an,dll]dan juga boleh dipergauli oleh suaminya.Asalkan sebelumnya melakukan adus dulu.

2.     DARAH NIFAS

Yaitu darah yang keluar dari rahim perempuan sesudah ia melahirkan anak.Masa nifas sedikitnya sekejap[setetes darah],kebiasaannya selama 40 hari 40 malam,dan paling lamanya 60 hari 60 malam.

Apabila berhenti keluar darah dan masih dalam waktu 60 hari setelah melahirkan,kalau masa sucinya kurang dari 15 hari,maka ketika keluar darah lagi masih dikategorikan darah nifas.Tapi kalau masa sucinya lebih dari 15 hari,kemudian keluar darah lagi,maka itu bukan darah nifas,bisa dikategorikan darah haid kalau sudah masuk ketentuan haid,tapi kalau tidak maka termasuk darah istihadoh.

CATATAN:

Darah yang keluar sebelum melahirkan ataupun berbarengan dengan keluarnya bayi,itu bukan termasuk darah nifas,maka semua kewajiban syara’ pada waktu itu masih wajib dilakukan.

3.     DARAH PENYAKIT[istihadhoh]

Yaitu darah yang keluar dari rahim perempuan karena sesuatu penyakit,bukan diwaktu haid atau nifas.Perempuan yang sedang berdarah penyakit itu wajib salat,dan tetap pula mengerjakan ibadah yang lain,sebagaimana yang diwajibkan kepada orang yang berpenyakit lainnya.Dari itu hendaklah ia dapat membedakan darah penyakit dan darah haid,sebab kalau darah itu darah haid,ia tidak boleh salat dan ibadah2 yang lain.Maka perempuan yang berdarah penyakit[istihadoh]  hendaklah memperhatikan sebagai berikut:

  1. Kalau seorang perempuan yang baru keluar darah,tapi keluarnya lebih dari 15 hari 15 malam dan bisa membedakan sifatan darah ,antara darah do’if [sekedar darah merah,kuning,bening]]dan darah qowi[berwarna merah kehitam2an],maka cara membedakannya:darah do’if dihitung istihadoh,darah qowi dihitung haid.Dengan syarat darah qowi dihitung haid apabila tidak kurang 1 hari 1 malam,dan tidak lebih dari 15 hari 15 malam.
  2. Kalau seorang perempuan yang baru keluar darah,dan keluar darahnya lebih dari 15 hari 15 malam dan tidak bisa membedakan sifatan darah,mana darah yang qowi dan mana darah yang do’if,maka cara menghukumi darah haidnya hanya 1 hari 1 malam,sesisanya adalah darah istihadoh.
  3. Kalau seorang perempuan yang suka biasa keluar darah haid,tapi suatu waktu keluar darahnya terus2an yang lebih dari 15 hari 15 malam,beda dari biasanya,dan bisa membedakan mana darah qowi dan darah do’if,maka yang qowi dihukumi haid kalau tidak kurang 1 hari 1malam,dan tidak lebih 15 hari 15 malam.Dan yang do’if dihukumi istihadoh.

Jadi cara menghukumi haidnya bukan dengan adat kebiasaannya,tapi menghitung banyak waktunya keluar darah qowi.

  1. Kalau seorang perempuan biasa suka keluar haid,tapi suatu waktu keluar darahnya terus2an lebih dari 15 hari 5 malam,dan tidak bisa membedakan darah antara yang qowi dan yang do’if,seperti ;melihat darahnya itu hanya 1 warna,seperti merah saja atau hitam saja,maka cara menghitung darah haidnya,samakan kepada adat kebiasaannya keluar darah haidnya.Kalau biasanya waktu normal keluar darah haid 5 hari,maka sekarang pun darah haidnya jadi 5 hari,sesisanya dikategorikan darah istihadoh.
  2. Kalau seorang perempuan biasa keluar darah ,tapi suatu waktu keluar darahnya terus2an beda dari biasanya,dan tidak bisa membedakan antara darah qowi dan darah do’if,dan pada waktu keluarnya ataupun tanggal dan lama keluarnya lupa,maka cara menghukuminya ditetapkan 2 hukum:
  3. Dihukumi suci apabila dinisbatkan untuk kewajiban solat,puasa dan ibadah lainnya.Dan sebelum melaksanakan solat harus melakukan adus dulu,sebab mungkin saja darah yang keluar itu darah haid yang sudah berhenti,dan yang sedang keluar adalah darah istihadoh.
  4. Dihukumi haid apabila dinisbatkan kepada yang diharamkan pada waktu haid seperti haram dipergauli oleh suami,diam dimesjid,membaca al-qur’an,kecuali bacaan fatihah didalam solat,haram sujud tilawah,sujud syukur,towaf,dan memegang al-qur’an.

Alasannya ditetapkan 2 hukum[hukum suci dan haid]sebab mungkin saja darah yang keluar adalah darah istihadoh,berarti hukumnya dikategorikan suci,dan mungkin saja darah yang keluar adalah darah haid,berarti hukum perempuan tersebut dikategorikan sedang haid.

Sabda Rasulullah SAW:

عَنْ حَمْنَةَ بِنْتِ جَحْشٍ قَالَتْ كُنْتُ اُسْتَحَاضُ حَيْضَةٌ كَثِيْرَةً شَدِيْدَةً فَاَتَيْتُ النَبِيَ صلى الله عليه وسلم اَسْتَفْتِيْهِ فَقَالَ اِنَمَا هِيَ رَكْضَةً مِنَ الشَيْطاَنِ فَتَحَيَضِيْ سِتَةَ اَيَا مٍ اَوْ سَبْعَةَ اَيَامٍ ثُمَ اغْتَسِلِيْ فَاِذَاسْنتَنْقَءْتِ فَصَلِيْ اَرْبَعَةً وَعِشْرِيْنَ اَوْ ثَلاَثَةَ وَعِشْرِيْنَ وَصُوْمِيْ وَصَلِيْ فَاِنَ ذَلِكَ يُجْزِئُكِ وَكَذَلِكَ فَافْعَلِيْ كُلَ شَهْرٍ كَمَا تَحِيْضُ النِسَا ءُ .رواه البخاري و مسلم

Dari Hamnah binti Jahsy Ia berkata,saya pernah haid yang sangat banyak[lama],maka saya datang kepada Nabi SAW untuk menanyakannya.Beliau berkata,Sesungguhnya itu tipu daya dari syeitan.Oleh karena itu jadikanlah haid mu  enam atau tujuh hari,sesudah itu hendaklah engkau mandi.Apabila telah cukup bilangan hari haidmu[6 atau 7 hari] hendaklah engkau salat 23 atau 24 hari lalu puasa dan salatlah.Sesungguhnya yang demikian sah untukmu,dan juga hendaklah engkau lakukan tiap2 bulan sebagaimana haid perempuan yang lain.[H.R.Bukhari dan Muslim]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar