Rabu, 21 November 2018

Ma'rifat kepada Alloh swt


Makrifat kepada Allah

Bandung, 22/11/2018
Hubungan ilmu Allah dgn Manusia

Sebagaimana yg kita ketahui bahwa manusia dijadikan oleh Allah swt adalah untuk berbakti kepadanya dan untuk menyatakan diri pada zat, sifat, asma’ dan ap’alNya…(Bukan dijadikan untuk makan dan tidur..atau untuk bersuka ria…atau untuk menghisap darah…atau untuk berbuat maksi’at…atau melakukan segala kemungkaran demi kemungkaran lainnya).

Firman Allah Swt : “Tiada aku jadikan Jin dan manusia itu, melainkan untuk berbakti padaku” (Az-Azari’at -56).

“Jadi untuk berbakti kepada Allah, maka manusia haruslah mengenal Allah swt terlebih dahulu.”

Sabda Rasulullah Saw: “Bermula awal-awal kehidupan (ugama) adalah mengenal Allah swt.

Oleh itu untuk kita mengetahui makrifat kepada Allah, maka Allah memberi ilmu dan hidayahnya kepada manusia berupa akal dan keimanan.

Supaya manusia mengetahui akan hakikat…inilah tujuan sebenar-benarnya kita dizahirkan kedunia.

Dan sesungguhnya ilmu yg ada pada manusia adalah ilmu allah semata-mata.

Sebab pada hakikatnya kita manusia ini kosong,lemah tidak berdaya…bodoh dan tidak mengerti apapun…Firman Allah: “Laa Haulla Walla Quwata illa billah hi a’lyill adhzim”…artinya:

“Tiada daya dan upaya, melainkan daya upaya dan kehendak Allah jua”…

Firman Allah lagi:”Hai manusia…Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari tuhanmu, dan penyembuh bagi segala penyakit didalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Yunus- 57).

Manusia sebenarnya langsung tidak berhak keatas sesuatu, melainkan hanya Allah sahajalah yang berhak atas segalanya.

Sedangkan dia sendiri pun hak allah.

Adapun ilmu Allah itu terbagi pada tiga bahagian:

(1) ILMU QALAM.
(2) ILMU GHAIB
(3) ILMU SYUHADAH

TUHAN itu bersifat AL-AKRAM :

Yaitu:…”Barang diminta barang diberi, barang dikehendak barang jadi.”

Firman Allah: “Dan sesungguhnya Allah itu memiliki Ilmu Ghaib dan ilmu Syuhadah (Al-Hasyri :22).

Dan yang boleh mencapai ilmu Ghaib ini hanyalah orang-orang yang mempelajari Ilmu Tasauf dan Saufi sahaja.

Ilmu Ghaib ini adalah tersangat luasnya, tak boleh didapati dgn jalan pemikiran atau akal kita yang bodoh.

Hanya boleh didapati dengan jalan keimanan seseorang sahaja.

Ilmu Ghaib boleh menguasai alam Saqir dan alam kabir.

Ilmu Ghaib boleh didapati oleh 2 golongan sahaja.

(1) Seorang manusia yang dipilih sendiri oleh Allah swt untuk dikurniakan ilmu Ghaib melalui penyampaian yang dinamakan LADUNI.

(2) Seorang manusia yang menemui jalan hakikat kepada Allah Swt melalui jalan berguru pada guru yang mursyid tentang hakikat dan makrifat.

Kemudian orang itu mendapat LADUNI melalui guru-guru Ghaib.

Maka bermulalah cara untuk mendapatkan ilmu-ilmu itu.

yang jalannya adalah dengan menyucikan jiwanya…dengan mengamalkan kaedah-kaedah hakikat, yaitu jalan menuju kepada Allah Swt.

Bertujuan hendak mendapatkan akal (ilmu ini) Haruslah menghancurkan ketulan-ketulan darah kotor dihujung jantung tempat kediaman IBLIS.

Bila sudah hancur barulah memancar Nur yang disebut NUR QHALBU yaitu: QHALBU MUKMININ BHAITULLAH artinya: “Hati orang-orang mu’minin itu istana ALLAH SWT.

Bila manusia ada akal, mesti dia ada iman…(tapi akal yang mana???) Keyakinan yang hakiki terhadap ALLAH SWT.

Firman Allah :”Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya dia akan diberi petunjuk kepada hatinya. (Al-Taqhaabun : 11)
Semangkin suci hatinya kepada Allah maka semangkin tinggilah tahap penerimaan ilmu ghaibnya.

Pengetahuan ilmu ghaib ini hanyalah dapat dilihat dengan mata basir.

Dapat didengar melalui telinga bathin.

Dapat merasai kelazatannya dengan perasaan hati yang hakiki bagi orang-orang ariffin billah.

Jikalau Nabi dan Rasul-Rasul Allah menerima wahyu dari Tuhan dengan 9 cara.

Maka ilmu ghaib diajar kepada orang-orang melalui LADUNI dengan 5 cara sahaja.

(1) DENGAN CARA NUR.
(2) DENGAN CARA TAJALLI.
(3) DENGAN CARA SIRR.
(4) DENGAN CARA SIRUSIRR.
(5) DENGAN CARA TAWASUL.

Firman Allah :”Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar (alam lain).”

Dan ini disifatkan oleh Rasulullah Saw sebagai orang mati sebelum mati.

Sabda Rasulullah Saw:” Matikan dirimu sebelum kamu mati.

“KETERANGAN”: Manusia yang hendak menuju kepada jalan allah Swt.

Hendaklah mengetahui keempat-empat ilmu ini…:yaitu: SYARI’AT, THA’RIKAT, HAKIKAT, MAKHRIFAT.

Manusia yang mengamalkan keempat-empat ilmu inilah yang akan menjadi manusia…

Keempat-empatnya harus bergerak serentak,seiring dan sejalan. Tidak boleh dipisahkan satu dengan sama lain.

Binasa satu maka binasalah semua….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar