SURYA.co.id - Tata Cara Sholat Rebo Wekasan menurut Penjelasan Ulama, Rabu Terakhir di Bulan Safar Penanggalan Hijriyah

Pada penanggalan Masehi 2019, rebo wekasan jatuh pada besok Rabu (23/10/2019).

Bagi umat Islam, rabo wekasan menjadi hari khusus. Ada beberapa ritual keagamaan yang dilakukan.

Menurut fiqih, pada dasarnya tidak ada penjelasan yang menganjurkan salat Rebo Wekasan.

Oleh karenanya, bila salat Rebo Wekasan diniati secara khusus, misalnya “aku niat salat Shafar”, “aku niat salat Rebo wekasan”, maka tidak sah dan haram. Hal ini sesuai dengan prinsip kaidah fiqih:

قال المؤلف في إرشاد العباد ومن البدع المذمومة التي يأثم فاعلها ويجب على ولاة الأمر منع فاعلها صلاة الرغائب اثنتا عشرة ركعة بين العشاءين ليلة أول جمعة من رجب وصلاة ليلة نصف شعبان مائة ركعة وصلاة آخر جمعة من رمضان سبعة عشر ركعة بنية قضاء الصلوات الخمس التي لم يقضها وصلاة يوم عاشوراء أربع ركعات أو أكثر وصلاة الأسبوع أما أحاديثها فموضوعة باطلة ولا تغتر بمن ذكرها اه

“Sang pengarang (syekh Zainuddin al-Malibari) berkata dalam kitab Irsyad al-‘Ibad, termasuk bid’ah yang tercela, pelakunya berdosa dan wajib bagi pemerintah mencegahnya, adalah shalat Raghaib, 12 Rakaat di antara maghrib dan Isya’ di malam Jumat pertama bulan Rajab, shalat nishfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat, shalat di akhir jumat bulan Ramadhan sebanyak 17 rakaat dengan niat mengganti shalat lima waktu yang ditinggalkan, shalat hari Asyura sebanyak 4 rakaat atau lebih dan shalat ushbu’. Adapun hadits-hadits shalat tersebut adalah palsu dan batal, jangan terbujuk oleh orang yang menyebutkannya.”

(Syekh Abu Bakr bin Syatha, I’anah al-Thalibin, juz 1, hal. 270).

Dijelaskan lebih lanjut, hanya saja bila shalat Rebo Wekasan diniati salat sunah mutlak, ulama berbeda pandangan.

Menurut Hadlratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari haram.