Kamis, 09 Juli 2020

Derajat Manusia Sama di Hadapan Tuhan?


Ada sebagian orang yang menyatakan,

Manusia sebagai ciptaan tuhan, memiliki derajat yang mana saja di tuhan yang ada. Sama satu sama lain, tidak bisa saling berhubungan benar. Apalagi meremehkan orang lain.

Mohon kritik untuk kalimat ini ...

Jawab:

Bismillah adalah shalatu adalah salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du,

Salah satu upaya setan untuk menyesatkan manusia adalah dengan membisikkan kalimat-kalimat indah, namun membantah. Seolah itu benar, padahal isinya kesesatan. Itulah kalimat-kalimat racun, yang diperjuangkan liberal untuk menghancurkan aqidah kaum muslimin.

Allah mengingatkan,

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ ُ ْ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ

“Demikianlah Kami jadikan musuh bagi setiap nabi, yaitu setan-setan (dan jenis) manusia dan (dan jenis) jin, mereka saling membisikkan bagi yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk diperbantukan (manusia).” (QS. Al-An'am: 112)

Dari jawab yang Anda sampaikan, isinya campuran. Ada yang baik dan ada yang sesat. Tentu saja disetujui berdasarkan dalil, bukan berdasarkan kaca mata liberal.

Kita akan melihat lebih dekat,

Pertama , “Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan”

Kalimat ini benar, diterima oleh semua manusia yang diterima Pencipta alam semesta. Ada banyak dalil dalam al-Quran yang menyebutkan hal ini. mengingat firman Allah,

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ

Allah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian kerjakan. (QS. As-Shaffat: 96)

Kedua , "memiliki derajat yang hanya ada di tuhan"

Jelas ini tidak benar. Karena manusia tidak sama derajatnya di hadapan Allah.

Bahkan salah satu yang sangat banyak di bahas dalam al-Quran adalah perbedaan antara penduduk surga dan penduduk neraka.

Daftar Pustaka

Tidaklah sama penghuni surga dengan penghuni jannah; orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr: 20)

Jelas yang berbeda,

قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ

Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, tapi yang bervariasi itu yang buruk, itu yang menarik hatimu." (QS. Al-Maidah: 100)

Allah menyebut orang mukmin dengan khoirul bariyah (menemukan yang terbaik) dan Allah menyebut orang kafir dengan Syarrul bariyyah (membuat terjelek),

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ ِ ُ ُّ َّ َّ َّ ِ ِ إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir adalah ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di implementasi. Mereka itu seburuk-buruk koleksi. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu sebaik-baiknya membuat. (QS. Al-Bayyinah: 6 - 7)

Bahkan Allah membedakan antara orang berilmu dan orang yang tidak berilmu,

Baca lebih lanjut

Sampaikan, dapatkan sama antara orang yang tahu dan orang yang tidak tahu. (QS. Az-Zumar: 9).

Ketiga , “biarkan satu sama lain, tidak boleh saling membutuhkan benar”

Tidak semua pembenaran layak dipertimbangkan orang lain. Atau tidak menerima pendapat orang lain. Kita semua yakin 2 x 3 = 6. Ketika ada anak kelas 1 SD yang memberikan jawaban salah, kemudian Pak Guru meluruskan, tentu saja bukan berarti Pak Guru meremehkan anak itu atau tidak menerima pendapatnya.

Allah memberi kita akal untuk menimbang setiap informasi yang kita terima. Mencapai manusia bisa mencapai derajat kebenaran Sepenuhnya. 3 + 1 = 4, itu sesuai dengan dasar pemikiran manusia.

Demikian pula ini berlaku dalam masalah agama.

Setiap muslim wajib benar dengan agama dan keyakinan yang dia miliki. Karena membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah, itu membuktikan iman.

Allah menghargai orang mukmin yang tidak ragu dengan kebenaran imannya,

إنما المؤمنون الذين آمنوا بالله ورسوله ثم لم يرتابوا وجاهدوا بأموالهم وأنفسهم في سبيل الله أولئك هم الصادقون

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka adalah orang-orang yang benar. (QS. Al-Hujurat: 15)

Allah menghargai orang mukmin yang membenarkan al-Quran,

والذين آمنوا وعملوا الصالحات وآمنوا بما نزل على محمد وهو الحق من ربهم كفر عنهم سيئاتهم وأصلح بالهم

Orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang berasal dari Muhammad dan meminta yang haq dari Tuhan mereka, Allah menginstalkan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka . (QS. Muhammad: 2)

Mengundurkan diri, Allah memerintahkan kita untuk membahas orang yang menyimpang dari ajaran islam,

قاتلوا الذين لا يؤمنون بالله ولا باليوم الآخر ولا يحرمون ما حرم الله ورسوله ولا يدينون دين الحق من الذين أوتوا الكتاب حتى يعطوا الجزية عن يد وهم صاغرون

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (orangutan) yang diberikan Al -Kitab untuk mereka, sampai mereka membayar jizyah (upeti) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan membayar. (QS. At-Taubah: 29)

Ketika ada yang mengaku mukmin, namun dia masih meragukan kebenaran rukun iman, meragukan kebenaran al-Quran dan hadis shahih, menganggap itu bukan kebenaran, maka dia belum mukmin.

Allahu a'lam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar