Warga Blitar Balik ke Zaman Dulu, Ikat Daging Kurban Pakai Tali Bambu
yd1jni@gmail.com
Warga yang mengemas daging kurban dengan tali bambu/Foto: Istimewa
Blitar - Kearifan lokal tak lekang oleh zaman. Adanya larangan menggunakan plastik untuk pembagian daging kurban, membuat warga Dusun Munggalan, Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, ingat tradisi nenek moyang. Mereka memanfaatkan bambu untuk mengemas daging kurban.
Pemanfaatan bambu bukan dalam bentuk besek. Bambu dibelah tipis-tipis memanjang, lalu dipelintir menyerupai tali. Potongan daging kurban kemudian ditusuk ujung tali, ditarik ke bawah lalu diikat kedua ujung tali bambunya.
Ternyata, cara mengikat daging kurban dengan tali bambu sudah dilakukan warga setempat sejak zaman dulu kala. Yakni saat peradaban belum bergeser pada zaman serba plastik.
Baca juga: Daun Jati Bisa Bikin Bau Daging Kurban Lebih Sedap?
"Saya dengar ada larangan pakai plastik, jadi ingat dulu waktu masih kecil nenek saya mengajarkan itu. Saya juga sering melihat, kalau musala dekat rumah saya selalu mengikat daging kurban pakai tali bambu. Sekarang ya kami pakai lagi cara itu," tutur Ketua RT 04 Mohammad Jaini pada detikcom, Minggu (11/8/2019).
Menurut Jaini, ia baru mengetahui larangan itu tadi malam. Sehingga tidak sempat berpikir panjang untuk menyiapkan besek atau daun pisang. Selain itu, kedua benda tersebut harganya naik sejak banyak pesanan menjelang pembagian daging kurban.
Baca juga: Sapi Terobos Barisan Salat Id di Depok Tidak Stres, Nurut Saat Disembelih
"Besek mahal, susah dicari karena banyak dipesan kantor-kantor dan dikirim ke kota besar. Daun juga begitu. Lagipula, kami butuhnya juga nggak banyak," imbuhnya.
Penyembelihan kurban dilaksanakan di musala sebelah timur rumah Jaini. Mushola kecil di dusun itu pagi tadi menyembelih dua ekor kambing. Karena di dusun Munggalan ada dua musala, sehingga hewan kurban dibagi menjadi di dua lokasi yang berbeda.
"Alhamdulillah, dua ekor kambing dagingnya merata kami bagi ke sebanyak 77 warga. Semoga semua bisa merayakan dengan senang," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar