Dalam ayat ini diterangkan bahwa Adam a.s. dan istrinya dibolehkan menikmati makanan apa saja dan di mana saja dalam surga tersebut dengan aman dan leluasa, hanya saja Allah swt melarang mereka mendekati dan memakan buah pohon tertentu yang hanya merupakan salah satu pohon saja di antara banyak pohon yang ada dalam surga itu.
Hati-hati dengan Tipu Daya Setan
Ibnu Qayyim mengatakan dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan, "Peringatan Allah untuk mewaspadai setan lebih banyak dari pada peringatannya untuk mewaspadai nafsu dan selayaknya demikian.
Sebab, bahaya dan kerusakan nafsu timbul karena godaan setan.
Nafsu adalah kendaraan setan, sarang kejahatannya dan tempat di mana ia ditaati."
Para ulama tasawuf lebih sering membahas panjang lebar mengenai bahaya hawa nafsu.
Tetapi, mereka kurang memperhatikan dampak dari kerusakan dari godaan syetan yang berhembus ke dalam hati manusia.
Syetan tidak pernah lelah menggoda manusia siang maupun malam, ia terus menggoda dengan segala cara agar manusia berbuat maksiat.
Hasan Al-Basri pernah ditanya, "Wahai Imam! Apakah setan beristirahat?"
Beliau menjawab, "Jikalau setan istirahat, tentu kita bisa rehat." Kita harus sadar dengan aktivitas setan yang tidak pernah istirahat dalam menggoda manusia, supaya manusia jatuh kepada kemaksiatan dan menjadi pengikutnya di neraka.
Sejak diusirnya iblis, nenek moyang setan dari golongan jin.
Ia meminta di tangguhkan kematiannya hingga hari kiamat.
Kemudian iblis menyatakan perang dengan Adam dan keturunanya, serta bertekad akan menjerumuskan manusia untuk berbuat durhaka kepada Allah Swt.
Manusia sering lalai terhadap musuhnya yang nyata ini, yakni setan.
Banyak sekali penjelasan Al-Qur'an mengenai setan, bahwa ia adalah musuh yang nyata bagi manusia.
"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."(Al-Baqarah: 168)
"Wahai orang-orang yang berimana! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."(Al-Baqarah: 208)
Dan masih ada lagi ayat-ayat yang menyatakan, bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Seperti surat Al-An'am: 142, surat Al-Araf: 22, surat Yusuf: 5, surat Al-Kahfi: 50, surat Taha: 117, surat Al-Qasas: 15, surat Fatir: 6, surat Yasin: 60, dan surat Az-Zukhruf: 62. Maka sudah seharusnya, jadikanlah setan sebagai musuhmu dalam hidup, supaya kamu bisa selamat dari tipu dayanya.
Tipu daya setan sangat halus dan tidak disadari manusia, karena ia tidak bisa dilihat dan sebaliknya setan bisa melihat manusia. Untuk itu, manusia agar selamat dari tipu daya setan, ia harus meminta perlindungan kepada Allah Swt, Zat Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Dan Sudah seharusnya, manusia meminta perlindungan kepada Allah Swt.
Mintalah perlindungan kepada Allah!
Sebagai hamba Allah, manusia memang harus memohon perlindungan kepada-Nya. Hanya Allah yang dapat menolong manusia dari segala macam tipu daya setan dan bala tentaranya.
Ketika manusia hendak melakukan kebaikan, setan akan bersemangat untuk memalingkan manusia agar tidak melakukan kebaikan.
Tetapi, jika manusia hendak melakukan kemaksiatan, setan akan mendukung dan membisikan agar manusia melakukan kemaksiatan tersebut.
Oleh karena itu, tiada yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanyalah Allah Swt
Dalam ayat ini Allah swt tidak menjelaskan hakikat dari pohon tersebut.
Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir).
"Semua perbuatan tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"
(HR. Bukhari No.1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar