Hewan tak layak kurban di Kota Cirebon diberi tanda cat biru. (Foto: Sudirman Wamad)
Cirebon - Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan hewan kurban di sejumlah peternak dan pedagang.
Hasilnya, petugas DPPKP menemukan sejumlah kambing dan sapi yang tidak layak kurban seperti belum cukup umur dan sakit. Hewan kurban yang belum layak tersebut ditandai dengan cat semprot warna biru.
"Kita mengantisipasi adanya hewan kurban yang tak sesuai syariat Islam. Karena kurban itu harus betul-betul sesuai syariat Islam," kata Kepala DPPKP Kota Cirebon Yati Rohayati di salah satu peternakan di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Kamis (1/8/2019).
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemprov Jabar Siapkan 800 Pemotong Hewan Kurban
Yati mengatakan, untuk sapi dan kambing yang mengalami luka pada bagian luar seperti bagian mata, mulut dan lainnya diberikan pengobatan berupa antibiotik. DPPKP juga melabelkan hewan kurban yang sehat.
"Tadi ada yang kita obati karena ditemukan luka. Tapi, untuk yang tidak cukup umur kita tandai dengan cat semprot," ucap Yati.
Pelabelan hewan kurban yang layak dan tidak itu diharapkan bisa memudahkan calon pembeli.
Foto: Sudirman Wamad
Di tempat yang sama, Kabid Pertanian dan Peternakan DPPKP Kota Cirebon Iin Inayah mengatakan jumlah pedagang hewan kurban di Cirebon mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu jumlah pedagang hewan kurban mencapai 100 pedagang, sementara tahun ini diperkirakan mencapai 120 pedagang.
"Otomatis hewannya bertambah. Tahun kemarin kambing itu 2.800 ekor dan sapi ada 420 ekor. Kalau jumlah pedagangnya naik sekitar 10 persen, berati kambing yang dijual bisa sampai 3.000 ekor dan sapi sekitar 450 ekor," kata Iin.
Menurut Iin, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan penyisiran ke sejumlah pedagang hewan kurban sampai dengan tanggal 10 Agustus. "Nah pas dari hari Idul Adha dan tasrifnya juga kita tetap melakukan pengawasan. Ini untuk mengantisipasi adanya penyakit dalam pada hewan kurban," kata Iin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar