BAQARAH : 51
إِذْ وَاعَدْنَا مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ
Terjemah : Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu [48] (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
- Kisah Nabi Musa alaihi salam (AS) diutus oleh Allah untuk Bani Israil di Mesir.
Kisah Nabi Musa As ini diabadikan dalam Alquran.
Selain untuk menyelamatkan kaumnya dari kekafiran, Musa juga diutus untuk menyadarkan penguasa Mesir saat itu, yakni Firaun yang menahbiskan dirinya sebagai tuhan.
Kesombongan dan kekejaman Firaun itu membuat masyarakat Mesir takut dan tunduk kepadanya.
Firaun juga tak segan membunuh bayi laki-laki karena dianggap akan mengganggu kerajaannya.
Dalam Alquran, sewaktu bayi Musa sengaja dihanyutkan oleh ibunya, Aminah di Sungai Nil agar tidak dibunuh oleh bala tentara dan pengawal Firaun. Tindakan ibu Musa saat itu karena mendapat ilham dari Allah.
وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
“Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; ‘Susuilah dia.
Dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil).
dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.” (Qs Surat Al Qasas: 7)
Ibn Katsir dalam Kitabnya Tafsir Ibnu Katsir menerangkan, rumah ibu Musa berada di tepi Sungai Nil. Maka ia membuat sebuah peti dan dipersiapkannya sedemikian rupa, lalu ia menyusui bayinya dengan tenang.
Apabila masuk ke dalam rumahnya seseorang yang ia takuti, maka ia pergi dan menaruh bayinya di dalam peti itu, lalu ia hanyutkan ke Sungai Nil, tetapi peti itu diikatnya dengan tali yang berhubungan dengannya.
Pada suatu hari datanglah kepadanya seseorang yang ia takuti masuk ke dalam rumahnya, maka ia pergi dan meletakkan bayinya ke dalam peti itu, lalu ia hanyutkan ke Sungai Nil.
Tetapi karena terburu-buru, ia lupa mengikatnya dengan tali.
Maka peti itu terbawa hanyut oleh aliran Sungai Nil sehingga melewati istana Raja Firaun.
Maka dipungutlah peti itu oleh dayang-dayangnya, dan para dayang membawa peti itu kepada istri Firaun.
Para dayang tidak mengetahui isi peti itu dan mereka merasa takut untuk membukanya tanpa sepengetahuan istri Firaun, karena itulah mereka menyerahkannya kepada istri Firaun.
Setelah istri Firaun membuka peti itu, ternyata di dalamnya terdapat seorang bayi laki-laki yang sangat tampan, lucu serta bercahaya, dan Allah menjatuhkan rasa cinta ke dalam hati istri Firaun terhadap Musa saat memandangnya.
Demikian itu merupakan kehendak Allah yang telah menakdirkan istri Firaun sebagai orang yang bahagia dan menakdirkan suaminya sebagai orang yang celaka.
Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka.
Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.
Dan berkatalah istri Fir’aun, "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak," sedangkan mereka tiada menyadari.
Peti berisi bayi Musa itu lewat di depan tempat pemandian Istana Fir’aun.
Dayang-dayang melihat peti itu dan mengangkatnya ke tepian, kemudian memberi tahu istri Fir’aun Asiah binti Mazahim.
Perempuan-perempuan itu tidak tahu apa yang ada dalam peti. Mereka tidak berani
[48] Anak lembu itu dibuat mereka dari emas untuk disembah.
Tafsir : Ingatlah nikmat Kami atas kalian, saat Kami menjanjikan empat puluh malam kepada Musa untuk menerima Taurat sebagai Hidayah dan Cahaya bagi kalian.
Namun ternyata kalian memanfaatkan kesempatan kepergian nya dalam waktu yang singkat tersebut dengan mengangkat anak sapi yang kalian buat sendiri dengan dengan tangan kalian, sebagai sesembahan bagi kalian selain Allah, -sebuah kekufuran yang sangat buruk kepada Allah-. Kalian adalah orang-orang yang zhalim dengan menjadikan anak sapi sebagai tuhan kalian .
AL BAQARAH : 52 .
ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونََ
Terjemah : Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
Tafsir : Kemudian kami memaafkan perbuatan mungkar kalian tersebut.
Kami menerima taubat kalian setelah kepulangan musa kepada kalian dengan harapan kalian akan bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat dan karunia-karunia-Nya.
Jangan terus menerus berjalan di atas kekufuran dan melampui batas.
AL BAQARAH : 53
وَإِذْ آَتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Terjemah : Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.
Tafsir : Ingatlah nikmat Kami kepada kalian saat Kami memberikan kepada Musa sebuah kitab yang membedakan antara yang haq dan yang batil, yaitu Taurat, agar kalian mendapatkan petunjuk dari kesesatan.
AL BAQARAH : 54
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Terjemah : Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu [49].
Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[49] Membunuh dirimu ada yang mengartikan: orang-orang yang tidak menyembah anak lembu itu membunuh orang yang menyembahnya.
Adapula yang mengartikan: orang yang menyembah patung anak lembu itu saling bunuh-membunuh, dan apa pula yang mengartikan: mereka disuruh membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat.
Tafsir : Ingatlah nikmat kami kepada kalian saat musa berkata kepada kaumnya, sesungguhnya kalian telah berbuat zhalim kepada diri kalian sendiri dengan menuhankan anak sapi.
Maka bertaubatlah kalian kepada pencipta kalian dengan cara sebagian dari kalian membunuh yang lain, hal ini lebih baik bagi kalian di sisi pencipta kalian dari pada kekekalan di dalam neraka.
Lalu kalian melakukan hal itu dan allah melimpahkan nikmat-Nya dengan menerima taubat kalian.
Sesungguhnya dia hanya menerima taubat dari hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya, Maha Penyayang kepada mereka .
AL BAQARAH : 55
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ
Terjemah : Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang [50], karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya [51].
[50] Maksudnya: melihat Allah dengan mata kepala.
[51] Karena permintaan yang semacam ini menunjukkan keingkaran dan ketakaburan mereka, sebab itu mereka disambar halilintar sebagai azab dari Tuhan.
Tafsir : . Ingatlah saat kalian berkata, Wahai Musa, kami tidak akan mempercayai mu bahwa perkataan yang kamu dengar itu adalah Kalam Allah sebelum Kami melihat Allah dengan mata kepala kami sendiri.
Lalu api turun menyambar dari langit dan kalian melihat nya dengan mata kalian, api tersebut membunuh kalian karena dosa-dosa kalian dan kelancangan kalian terhadap Allah Subhanahu Wa Taala ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar