Ikhwati fillah,
Yang sangat penting untuk kita lakukan adalah musabah.
وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
Periksa, periksa! Apa yang harus selalu diperika? Bekal taqwa anda!
Ikhwani fillah,
Maka, satu diantara yang harus kita periksa adalah Ramadhan kita, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesempatan emas, amal-amal yang telah diterangkan kepada kita segala macam bentuk amal Ramadhan yang sangat luar biasa.
Lihatlah! Perhatikanlah! Apa yang telah anda lakukan!? Dan buah-buah apa yang telah Anda dapatkan !?
Karena sesungguhnya didalam pendidikan Tarbiyah Ramadhan, ada pendidikan-pendidikan yang sangat bermanfaat yang akan mewujudkan kebahagiaan manusia di dunia maupun di akhirat. Diantaranya adalah pendidikan Ikhlas, pendidikan seorang untuk betul-betul menjadi seorang yang Mukhlis.
Sebagaimana hadits yang tadi disebutkan, bagaimana kita tiap hari, siang-malam siang-malam, diajak untuk diingatkan Ikhlas, Ikhlas, Ikhlas!
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“barangsiapa yang melaksanakan shaum Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya” (HR. Bukhari)
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa melakukan shalat malam pada Bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala maka diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. An-Nasa’i)
Ketahuilah Ikhwati fillah, bahwa Ikhlas adalah betul-betul sumber kebahagiaan. Bagaimana tidak bahagia, saudaraku? Yang pertama, hanya dengan ikhlas Anda akan menjadi orang yang selamat dari upaya penyesatan syaithon. Padahal MasyaAllah, syaithon telah menargetkan dan memprediksi dan telah dibenarkan prediksinya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan banyak manusia yang tidak selamat dari penyesatan syaithon.
لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Akan kami sesatkan semua manusia, Yaa Allah”
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Syaithon akan mendatangi manusia dari arah depan, dari arah belakang, dari arah kanan, dari arah kiri, semua akan digunakan untuk menyesatkan manusia dan target syaithon kebanyakan (Yaa Allah, akan Engkau dapatkan kebanyakan mereka tidak akan bersyukur kepada-Mu ) alias rata-rata kufur, baik kufur yang mengeluarkan dari Islam atau kufur nikmat, mereka tidak menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ini 10 Sahabat Iblis dari Kalangan Umat Nabi Muhammad
Iblis setelah dinyatakan sebagai makhluk yang tersesat oleh Allah berjanji akan menyesatkan keturunan Nabi Adam AS hingga hari kiamat.
Iblis dari segala arah akan menjauhkan manusia dari jalan yang benar sebagaimana pernyataannya dalam Surat Al-A‘raf ayat 16-17.
لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ Artinya, “Iblis menjawab, ‘Aku benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.’ Kemudian aku mendatangi mereka dari depan, belakang, kanan, dan kiri mereka.
Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka itu bersyukur,’” (Surat Al-A‘raf ayat 16-17).
Syekh Ihsan M Dahlan Jampes mencatat dialog Iblis dan Nabi Muhammad SAW perihal umatnya yang menjadi sahabat Iblis.
Pada dialog itu, Iblis menyebut sepuluh jenis orang dari umat Nabi Muhammad SAW yang disesatkan oleh Iblis.
“Siapa sahabat dekatmu dari kalangan umatku?” tanya Nabi Muhammad SAW.
Sepuluh orang,” kata Iblis yang disusul dengan sebutan rinci sepuluh jenis sahabatnya.
Pertama, penguasa yang zalim.
Kedua, orang kaya yang sombong.
Ketiga, pengusaha yang curang. Keempat, peminum khamar (pemabuk).
Kelima, pengumbar fitnah. Keenam, pelaku zina.
Ketujuh, orang yang makan harta anak yatim.
Kedelapan, orang yang main-main dengan shalat.
Kesembilan, orang yang tidak membayar zakat.
Kesepuluh, orang yang panjang angan-angan. فهؤلاء أصحابي وإخواني Artinya, “’Mereka itulah sahabat dan saudaraku (dari kalangan umatmu),’ kata Iblis kepada Nabi Muhammad SAW,” (Lihat Syekh Ihsan M Dahlan Jampes, Sirajut Thalibin ala Minhajil Abidin,
Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah:
Wallahu .
Ikhwati Fillah,
Syaithon akan memasang segala macam bentuk jerat, cara-cara dan kiat-kiat bagaimana menenggelamkan manusia dalam kelalaian kepada akhirat. Bagaimana membuat manusia tenggelam dalam hingar bingarnya dunia.
Bagaimana manusia dibuat berat dengan amal-amal taat.
Bagaimana manusia dibuat terdorong kuat untuk melakukan maksiat.
Maka syaithon akan membuat manusia demikian, akan tetapi ada hamba-hamba Allah yang akan selamat dari jerat-jerat syaithon.
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ ﴿٨٣﴾
“Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas” (QS. Shad[38]: 83)
Hamba Allah yang Mukhlis, yang ikhlas dalam menjalani kehidupan agamanya, Maka dia adalah hamba yang akan selamat dari upaya penyesatan syaithon, dan ini luar biasa.
Karena belum tentu ‘ulama selamat, apalagi Juhala’ (red: orang bodoh), orang tua, anak-anak muda, semuanya target.
Dan syaithon tidak akan melepas Anda sampai kesempatan terakhir sakaratul maut, syaithon tidak akan melepas anda!
Maka pendidikan Ikhlas menjadi faktor yang sangat besar seseorang untuk mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar