Rabu, 20 November 2019

21 Nopember 2019 M / 24 Robiul Awal 1441 H 6 sipat yang merusak manusia

Manusia memiliki kepribadian positif dan negatif yang menarik pada tingkah laku dalam setiap sepak terjang kehidupan sehari-hari. Sikap positif tampak dalam tindakan patuh, mencari kebenaran, introsfeksi diri, bekerja, diselenggarakan lapangan kehidupan.

Sementara sikap negatif terlihat pada pembangkangan, cendrung terhadap perbuatan maksiat, malas bekerja serta membuat kerusakan baik terhadap diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Nabi Muhammad Saw bersabda dalam hadis yang datang dari Adi bin Hatim yang diriwayatkan oleh Addailami, ”Ada enam hal yang menyebabkan amal kebajikan menjadi sia-sia [tidak berpahala] dimaksudkan untuk bepergian dengan orang lain, dengan hati yang hati, suka dengan dunia, kurang rasa malu, Panjang angan-angan Dan zalim Yang Terus menerus di hearts kezalimannya.”

 

Sibuk meneliti aib Orang Lain

Dia lebih suka mencari dan memutar keburukan yang ada pada orang lain lalu membesar-besarkannya, sementara aib sendiri tidak pernah sesuai dengan pepatah lama, "Kuman di seberang lautan nampak, gajah dipelupuk tangan tidak nampak".

Sebuah diskusi tentang khalifah memperhatikan rakyatnya di tengah malam, lalu dia menemukan sebuah rumah lelaki dan wanita serta minuman khamar yang dihidangkan, dia masuk ke rumah itu dengan memanjat dinding sambil membentak, dan terjadilah dialok.

Khalifah: Hai musuh Allah, apakah kau kira Allah akan memenangkan kesalahan ini?

Lelaki: Tuan sendiri jangan tergesa-gesa, juga tuan telah melakukan kesalahan.

Khalifah: Kesalahan apa yang saya perbuat?

Lelaki: Kesalahan saya hanya satu yaitu apa yang Khalifah lihat sekarang, sedangkan tuan telah melakukan tiga kesalahan yaitu; memata-matai keburukan orang lain, padahal Allah mengenakan, masuk rumah orang dengan memanjat dinding, bukankah ada pintu yang harus dilalui dan masuk rumah tanpa izin tuan rumah.

Keras hati

tidak perlu menerima yang baik, nasehat yang mengandung maslahat ditolaknya. Tidak suka semua kesalahannya dikritik ditolak, dialah yang paling benar, disamping itu kemenangan tidak tersentuh oleh penderitaan dan kesedihan orang lain.

Di masa Rasulullah SAW, ada beberapa kejadian yang membuat semua sahabat bersedih karena salah satu anggota keluarga mereka, bahkan Nabi Saw pun memutuskan untuk melihat, teman-teman membahasnyapun berlinang, tetapi seorang sahabat nampak biasa-biasa saja, beberapapun dia sudah tersentuh melihat kejadian itu. Lalu dia bertanya kepada Nabi Saw, maka Rasulullah menjawab, "Itu tandanya hati yang keras".

Orang yang keras hati cendrung egois, sombong, takabur dan tidak mau menerima kebenaran, karena senang telah dibekukan dan tidak terbuka untuk menerima yang benar.

Terlalu cinta ke dunia


Kehidupan dunia hanya sementara sebagai musafir yang ada dalam perjalanan lalu istirahat pada tempat. Namun demikian, tidak sedikit manusia yang beranggapan tempat peristirahatan tujuan sehingga lupa akan tujuan semula.

Diprediksi oleh Nabi Muhammad Saw, bahwa nanti pada suatu masa ummat Islam dan dikeroyok oleh ummat lain berkaitan dengan makanan di atas meja, padahal membantu mengembangkan kekuatan ibarat buih di atas lautan, mudah hancur. Saat ini ummat dihinggapi penyakit yang bernama "Wahn" adalah suatu bakteri yang meracuni ummat ini sehingga mereka terlalu cinta kepada dunia dan takut akan kematian.

 Sedikit rasa malu

Orang yang memiliki sifat ini tidak malu-malu melakukan apa pun berdasarkan kemauannya, dosa dan maksiat setiap hari, sementara benar dan salah bukan suatu ukuran.

Bila malu habis, maka akan terlihat dilihat dan beranggapan diri lebih suci dari orang lain. Menurut Abu Hasan Al Mawardi, malu ada tiga macamnya yaitu;

1. malu untuk Allah
2. malu untuk manusia
3. malu untuk diri sendiri.
 

Panjang angan-angan


Sifat ini menunjukkan kekerdilan manusia, kemauannya lebih tinggi, tidak sesuai dengan kemampuan, dia suka berandai-andai. Ungkapannhya berbunyi, "Seandainya, andai kata, setuju". Ia hanya menghabiskan beruntung untuk berangan-angan dan berkhayal yang macam-macam, tapi sama sekali ia tidak melakukan sesuatu. Dia beranggapan yang mengkhayal itu benar, khayalan itu enak dan gratis. Orang yang suka ini ibarat, "Pungguk merindukan bulan", atau "Katak ingin jadi kerbau".

Perbuatan dzalim yang terus menerus
  

Watak manusia karena kuat dan berkuasa dia melakukan eksploitasi bangsa lain, memeras bawahan dan menindas yang lemah, jika ini dilakukan tidak henti-hentinya, maka akibatnya orangpun terus-menerus menggunakan hasil dari kezhalimannya. Ahli Hikmat dibagi menjadizhaliman menjadi tiga yaitu; zhalim Kepada Allah dengan Al Fathir ayat 32: "Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di sana ada yang ada di sana dan ada di sana (pula) yang lebih banyak menerima kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar. "

Enam sifat inilah yang dapat memutar nilai-nilai ibadah, dia ibarat udara di daun keladi, amal yang dilakukan berpahala banyak tetapi tertumpah tanpa meninggalkan bekas, jika enam sifat tercela ini tersedia di dalam pribadi seseorang, dan kemudian ditonton oleh Rasulullah Saw tadi.


Penulis adalah Ketua Garda Anak Nagari Sumatera Barat dan Ketua Pembina Yayasan Selasih Solok

__________________________________________

Anda ingin BERSEDEKAH pengetahuan dan manfaat? Mari berbagi hikmah dengan pembaca Republika Online. Kirim naskah Anda melalui hikmah@rol.republika.co.id. Semoga menjadi ladang amal bagi kita semua. Rubrik ini dari dan untuk sidang pembaca sekalian. yd1jni@gmail.com


Minggu, 17 November 2019

Senin 18 Nopember 2019 menggapai keridhoan Allah subhanahu wa ta'ala

Keridhaan Allah Selalu Lebih Besar

Pada hakikatnya sekuat dan segigih apapun kita beribadah dan taat kepada-Nya, dapat dikatakan itu tidak sesuai dengan keinginan-Nya sebab tidak sebanding dengan besarnya anugerah dan karunia yang telah diberikan. Karenanya untuk menerima amal-amal hamba-Nya, Allah mendasarkan pada sifatnya, Ar-Ridhwan, yang Maha Meridhai dan bukan pada sifatnya yang Maha Adil.

Ridha berasal dari bahasa arab yang secara etimologi terbentuk dari kata-kata rhadiya-yardhaa,  yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia, yang biasa kita padankan dengan kata ikhlas atau puas menerima ataupun telah merestui sesuatu bagaimanapun keadaannya. Di antara asma’ul husna (nama-nama Allah yang indah) kita mengenal, Ar-Ridhwan, yang artinya, yang Maha Meridhai. Kata ridha dalam berbagai variannya terulang setidaknya 32 kali dalam beberapa ayat dalam al-Qur’an.

Dari beberapa ayat tersebut, kita bisa mengklasifikasikan kelompok orang-orang yang diridhai Allah.

Pertama, orang-orang yang beriman, takut kepada Tuhannya dan mengerjakan kebajikan. Terdapat dalam surah Al-Bayyinah ayat 7 dan 8. Allah SWT berfirman, “Sungguh orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhan-nya.” Juga pada surah Al-Mujaadilah ayat 22 dan Al-Haaqqah ayat 21.

Kedua, Assabiquna awwalun, generasi awal Islam yang pertama-tama masuk Islam dari golongan Muhajirin dan Anshar dan yang mengikuti mereka dengan baik. (baca Qs. At-Taubah: 100 dan juga Al-Fath ayat 29).

Ketiga, orang-orang yang benar. Allah SWT berfirman, “Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar.” (Qs. Al-Maidah: 119).

Keempat, orang-orang yang ridha terhadap pemberian dan keputusan Allah. Allah SWT berfirman, “Jika mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan rasul-Nya kepada mereka, dan berkata, “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah”, (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” (Qs. At-Taubah: 59).

Kelima, orang-orang yang bersegera menuju Allah, “Dia (Musa) berkata, ‘…aku bersegera kepada-Mu ya Tuhanku, agar Engkau ridha (kepadaku).” (Qs. Taahaa: 84). Ataupun dalam surah Al-Fajr ayat 28, “Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.”

Keenam, orang-orang yang setia pada perjanjiannya. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (Qs. Al-Fath: 18).

Ketujuh, orang-orang yang bersyukur, “…dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu” (Qs. Az-Zumar: 7).

Kedelapan, orang-orang yang diberi izin untuk memberi syafaat termasuk orang-orang berdosa yang disyafaati, “Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.” (Qs. Thaahaa: 109). Juga terdapat dalam surah Al-Anbiyaa’ ayat 8 dan surah An-Najm ayat 26).

Kesembilan, orang-orang yang menyeru untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat, “Dan ia menyuruh ahlinya (umatnya) untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” (Qs. Maryam: 55). Juga pada surah ar-Rum ayat 38-39. Termasuk orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari (Qs. Al-Kahfi: 28).

Kesepuluh, orang-orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu dan jiwanya tenang dalam ketaatan, “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.” (Qs. Al-Fajr: 27-28).

Kesebelas, orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah (baca surah Al-Lail ayat 20, Al-Insan ayat 9, Al-Baqarah: 265 dan lain-lain).

Keduabelas, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah. Penjelasan mengenai hal ini terdapat dalam surah Al-Mumtahanah ayat pertama, Al-Hasyr ayat 8 dan Al-Ankabut ayat 69.

Ketigabelas, orang-orang yang senantiasa berkurban. (Qs. Al-Hajj: 37) Juga pada surahAl-Baqarah ayat 207, “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”

Dari penjabaran di atas, setidaknya ada tiga belas kelompok yang mendapat keridhaan Allah. Sementara yang tidak diridhai Allah hanya ada tiga kelompok. Pertama, orang-orang kafir, “Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya.” (Qs. Az-Zumar: 7). Kedua, kelompok orang-orang yang berkhianat, “..dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.” (Qs. Yusuf: 52). Ketiga, orang-orang yang fasik, “Sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang fasik itu.” (Qs. At-Taubah: 96). Jika dibandingkan jumlah kelompok mereka yang diridhai dibanding yang tidak, menunjukkan keridhaan Allah lebih besar dalam banyak hal. Ada satu hal lagi yang mesti kita perhatikan, ayat yang berbunyi, “Rhadiallahu ‘anhum wa radhuu ‘anhu, Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya” dan yang semakna dengan itu hanya berulang setidaknya empat kali. Hal ini berarti, keridhaan Allah terhadap hamba-Nya jauh lebih besar dari keridhaan hamba kepada Tuhan-Nya.

Ridha Ilahi, Karunia Terbesar

Keridhaan Allah sesungguhnya adalah sebesar-besarnya karunia Allah yang diberikan-Nya kepada manusia. Melalui Kumayl ibn Ziyad, imam Ali as mengajarkan kepada kita sebuah rangkaian do’a yang panjang, yang dikenal dengan nama Do’a Kumayl atau Do’a Hadhrat Khaidir. Diantara penggalannya, Imam Ali as bermunajat dengan mengucap, “…wa taj’alani biqismika radhiyan qani’an, wa fi jami’il-ahwali mutawadhi’an, dan jadikan aku ridha dan qana’ah akan pemberian-Mu, dan dalam segala keadaan tunduk dan patuh kepada-Mu.” Pada penggalan do’a ini, kita melihat, Imam Ali as lebih mendahulukan memohon maqam keridhaan dan qana’ahdibanding memohon ketundukan dan kepatuhan kepada-Nya.

Pada umumnya di antara kita, menilai sebesar-besarnya karunia Allah pada hamba-Nya adalah keimanan, ketundukan dan kepatuhan kepada-Nya (sehingga sering diulang-ulang di setiap khutbah). Namun, setidaknya oleh Imam Ali as, tidak. Karunia terbesar Allah adalah keridhaan-Nya. Mengapa?. Ayatullah Husain Mazhahiri ketika mensyarah penggalan do’a tersebut membantu kita menemukan jawabannya. Dalam kitab Syarh_e wa Tafsir_e Dua_ye Kumayl, beliau menulis, “Sebab, bahkan oleh Rasulullah saww sendiri dengan berbagai ibadah yang beliau lakukan, ketaatan, perjuangan dan kesetiaannya di jalan Allah, kemudian semuanya itu diletakkan pada satu sisi timbangan, sementara anugerah berupa akal, pemikiran, kekuatan, kemaksuman dan anugerah lainnya berada pada sisi timbangan lainnya, maka karunia dan pemberian Ilahi masih lebih berat dibanding semua ibadah, ketaatan dan perjuangan beliau saww.” Beliau (semoga Allah merahmatinya) melengkapkan jawabannya dengan menukilkan, kisah Nabi Musa as dan Nabi Daud as yang berkata, “Bagaimana mungkin kami mampu untuk bersyukur kepada-Mu dengan sepenuhnya. Sementara kecenderungan untuk bersyukur kepada-Mu itu sendiri adalah anugerah dan karunia dari-Mu, dan itu juga memerlukan syukur yang lain?”. Allah kemudian menurunkan wahyu kepada keduanya, “Jika demikian, maka Aku telah ridha akan syukurmu.”

Ya, demikianlah, pada hakikatnya sekuat dan segigih apapun kita beribadah dan taat kepada-Nya, dapat dikatakan itu tidak sesuai dengan keinginan-Nya sebab tidak sebanding dengan besarnya anugerah dan karunia yang telah diberikan. Karenanya untuk menerima amal-amal hamba-Nya, Allah mendasarkan pada sifatnya, Ar-Ridhwan, yang Maha Meridhai dan bukan pada sifatnya yang Maha Adil. Sebab jika sekiranya perlakukan Allah pada hamba-hamba-Nya berdasarkan pada keadilan-Nya, maka tidak ada seorangpun yang bisa meraih kenikmatan dan kebahagiaan di dunia dan  akhirat, terlebih lagi kenikmatan dunia bagi orang-orang yang kafir dan durhaka kepada-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Nabiullah saww itu beristighfar, memohon ampun kepada Allah setiap harinya sampai 70 kali. Kalau kita ingin sedikit kritis, sebenarnya, apa faedah Rasulullah saww memohon ampun kepada Allah, sementara yang beliau lakukan  keseluruhannya adalah kebaikan yang dijadikan tauladan, terlebih lagi bukankah beliau telah disucikan oleh Allah?. Bagi Rasulullah, istighfar bukan hanya untuk memohon pengampunan dari kesalahan dan dosa, namun juga berkaitan dengan amal kebaikan. Yakni, permohonan ampun dari setiap kebaikan yang telah dilakukan, dimaksudkan adalah sudilah kiranya Allah mengampuni kekurangan dan cacat dari amal kebaikan yang telah dilakukan. Kita sadar, bahwa kebaikan semacam apapun pada akhirnya tetaplah kurang dan cacat jika dibanding dengan kebaikan Allah yang tercurah buat kita. Istighfar Rasulullah adalah, permohonan agar kiranya dalam memperhitunngkan setiap amal ibadah, Allah lebih mendahulukan keridhaan-Nya dan bukan keadilan-Nya. Bisa jadi inilah falsafahnya, dalam bacaan shalat mayyit, kita diminta untuk membaca do’a, “Allahummagfirh lihadzal mayyit, Ya Allah, ampunilah seluruh dosa dan kesalahan jenazah ini.” Kita tidak diminta untuk mendoakan, “Semoga Allah memberi balasan yang setimpal atas kebaikan-kebaikannya”, namun sayangnya, doa semacam ini yang sering kita hadiahkan buat si mayyit.

Untuk tidak membuat tulisan ini terlalu panjang, insya Allah nanti kita lanjutkan.

Ada banyak kesalahan dan kekurangan tentunya, namun semoga Allah ridha terhadap tulisan ini…

“Wa ridhawaanum minallahi akbaru, …. dan keridhaan Allah, (selalu) lebih besar.”

 (Qs. At-Taubah: 72)

Wallahu’alam bishshawwab 

yd1jni@gmail.com

Sabtu, 16 November 2019

CINTA KARENA ALLOH


Salah satu permintaan dalam Islam adalah persetujuan cinta karena Allah. Namun tentu saja cinta bukan disetujui pada lawan jenis yang tidak halal karena keberadaan godaan besar di balik itu.

Dari Habib bin 'Ubaid, dari Miqdam ibnu Ma'dy Kariba –dan Habib menjumpai Miqdam ibnu Ma'di Kariba-, ia berkata, “Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,


إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ أَنَّهُ أَحَبَّهُ

“ Jika salah seorang di antara kalian memintanya datanglah, semoga dia selamat. "(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 421/542, shahih kata Syaikh Al Albani)

Dari Mujahid berkata,

لقيني رجل من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم فأخذ بمنكبي من ورائي. قال: أما إني أحبّك. قال: أحبك الله الذي أحببتني له. فقال: لولا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "" إذا أحب الرجل الرجل فليخبره أنه أحهه ". ما أخبرتك. قال: ثم أخذ يعرض علي الخطبة. قال: أما إن عندنا جارية ، أما إنها عوراء

“Ada seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu denganku lalu ia memegang pundakku dari belakang dan berkata,

أما إني أحبّك

"Sungguh aku mencintaimu."

Dia lalu berkata,

أحبك الله الذي أحببتني له

"Semoga Allah yang membuatmu mencintaiku turut mencintaimu."

Dia berkata, "Jika sekiranya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bersabda," Jika seorang pria yang dicintai saudaranya ingin tahu dia mengatakan kepadanya ", maka tentulah ucapanku ini tidak kuberi tahuamu."

"Kami memiliki seorang pria betina dia sangat bersetubuh (silakan dibawa mengambilnya)."

(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod 422/543. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Inilah ajaran Islam yang diajarkan untuk saling menghargai. Ketika kita memuji saudara kita karena Allah, maka ungkapkanlah cinta tersebut dengan mengatakan, "Inni uhibbuk" atau "Inni uhibbuk fillah". Lalu kompilasi saudaranya mendengar, maka balaslah dengan memutar “ahabbakallahu alladzi ahbabtani lahu” (Semoga Allah yang membuatmu mengharap tolongaiku membantu Berhaimu). Dan ini menunjukkan sepenuhnyanya cinta dan benci pada orang lain dibangun karena Allah, bukan karena maksud dunia semata.

Ibnu Abbas berkata,

من أحب في الله, وأبغض في الله, ووالى في الله, وعادى في الله, فإنما تنال ولاية الله بذلك, ولن يجد عبد طعم الإيمان وإن كثرت صلاته وصومه حتى يكون كذلك. وقد صارت عامة مؤاخاة الناس على أمر الدنيا ، وذلك لا يجدي على أهله شيئا.

“Siapa yang suka dan benci karena Allah, ikut dan memusuhi karena Allah, sungguh pertolongan Allah yang diperoleh dengan demikian. Seorang hamba tidak dapat menikmati kesenangan sementara melakukan shalat dan puasa sampai melakukan itu. Sungguh, arti penting seseorang itu hanya dilandaskan karena kepentingan dunia. Persahabat suka itu bermanfaat bagi mereka. ”(Diriwayatkan oleh Ibnu Syaikh Muhammad At Tamimi)

Al Hasan Al Bashri berkata,

إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون عباد الله إلى الله ، ويسعون في الله

“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang menerima Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi saran pada orang lain. ”( Jaami'ul 'Ulum wal Hikam , 1: 224).

Semoga kita bisa saling menghargai karena Allah dan mendapatkan pertolongan-Nya.




Rabu, 13 November 2019

5 Manfaat Olga tridmiil


Manfaat Olahraga Treadmill Setiap Hari


Treadmill adalah alat yang mampu membantu kita untuk berjalan, berlari, bahkan berjalan menanjak tanpa berpindah tempat. Alat ini terinspirasi dari cara kerja alat penggilingan pada saat belum ditemukannya mesin. Dimana pada saat itu semua pekerjaan untuk menggiling dan menghasilkan tepung masih menggunakan tenaga manusia atau hewan. Olahraga treadmill saat itu belum ditemukan.

Dalam dunia olahraga, treadmill digunakan untuk berlari atau berjalan di satu tempat, dengan conveyor belt yang digerakkan dengan mesin atau secara manual. Treadmill modern digunakan dengan menggunakan listrik dengan berbagai variasi. Untuk treadmill dengan fitur lengkap dengan pengatur kecepatan, mengukur jarak tempuh, kalori yang terbakar, detak jantung, dan lain sebagainya. Sudut kemiringan juga bisa diatur lebih menanjak sehingga kalori yang dibakar akan lebih banyak. Sedangkan untuk treadmill model lama, belt nya digerakkan secara manual dengan fitur yang lebih sedikit.

5 Manfaat Olahraga Treadmill Setiap Hari:

1. Menjaga berat badan

Manfaat yang dirasakan saat melakukan oloahraga treadmill hampir sama dengan ketika kita berjalan kaki atau berlari, diantaranya meningkatnya massa otot . Otot merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam menjalankan sistem metabolisme tubuh, sehingga dengan massa otot yang baik maka makanan akan lebih cepat dicerna, dan lebih mudah mendapatkan serta mempertahankan bentuk tubuh yang seimbang.

2. Mencegah osteoporosis

Dengan berjalan kaki, tulang akan dirangsang untuk menahan beban tubuh secara alami. Dan proses ini tentunya mampu memperkuat tulang dan menjaga kesehatan sendi, otot, tulang serta lutut.

3. Menyehatkan otot jantung

Berjalan kaki mampu menyehatkan otot jantung serta memperlancar peredaran darah. Dengat peredaran darah yang lancar ke seluruh tubuh maka konsentrasi Anda akan meningkat serta tanpa Anda sadari, berjalan kaki atau berlari juga mampu mengurangi stress.

4. Membantu memantau aktivitas olahraga

Alat treadmill masa kini umumnya telah dilengkapi dengan alat untuk memonitor detak jantung. Bahkan menghitung berapa banyak kalori yang terbakar, kecepatan lari serta jarak tempuh. Dengan demikian Anda akan lebih mudah untuk mengatur waktu dan jenis olahraga yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Olahraga yang sesuai dengan kebutuhan itu dilihat dari usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga aktivitas yang dilakukan.

5. Dapat dilakukan di dalam ruangan

Bagi Anda yang sibuk beraktivitas, kadang waktu untuk berolahraga jadi semakin menipis. Dengan olahraga treadmill Anda bisa melakukan olahraga seperti jalan kaki, jalan cepat hingga berlari sesuai dengan kebutuhan Anda dari dalam ruangan. Anda bisa melakukan olahraga kapan saja dan dalam cuaca apapun. Sehingga waktu olahraga Anda tidak akan terganggu dengan hujan dan panas.

Apakah Anda sudah cukup berolahraga? Jika belum yuk lihat koleksi peralatan olahraga yang bisa dilakukan di dalam ruangan, agar waktu olahraga Anda lebih fleksibel.

Thema nya hari ini hidup bahagia silahkan simak

Tubuh yang bugar selain hasil dari gaya hidup sehat juga ditunjang kepiawaian kita menghindarkan diri dari stres. Biasanya stres muncul akibat kita terlalu berharap suatu hal dan tidak tercapai sehingga membuat penyesalan yang mendalam. Padahal menurut salah satu petuah bijak, "Tidak ada hari kemarin yang terbuang sia-sia bagi mereka yang menyerahkan diri mereka hari ini." Inti pesan ini adalah, jangan pernah menyesali apa yang sudah terjadi, dan tetap semangat menyambut hari ini, begitu seterusnya.

Stres juga bisa muncul akibat kelelahan akibat melakukan kegiatan yang terlalu padat. Tubuh dipaksa untuk melakukan aktivitas lebih dari kapasitasnya tapi istirahat tidak sesuai dengan kebutuhannya.

Baca Juga: Tanda-Tanda yang Menandakan Anda Harus Segera Liburan

Cara Mudah Hindari Stres, Jalani Hidup Apa Adanya

Menghargai Hal yang Kecil Sekalipun Bisa Meningkatkan Kebahagiaan
Menghargai Hal yang Kecil Sekalipun Bisa Meningkatkan Kebahagiaan

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari stres, mulai dari cara sederhana sampai dengan terapi medis yang mahal biayanya. Jika belum terlambat terkena stres berat, ada baiknya mempelajari cara mudah dan praktis menghindari stres berikut ini:

1. Hindari khawatir berlebihan dan perbanyak pikiran positif

Khawatir bisa memicu stres berlebihan. Perasaan khawatir biasanya muncul akibat sibuk dengan skenario "bagaimana jika" dan hal buruk lainnya. Rasa was-was ini dapat menyedot energi emosional, membuat tingkat kecemasan melonjak, dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Anda bisa melatih otak untuk tetap tenang dan melihat kehidupan dari perspektif yang lebih seimbang jika mau terus berbenah.

2. Hidup santai apa adanya dan jangan berpikir yang tidak-tidak

Berfikir yang tidak-tidak dan belum tentu terjadi bisa menambah kecemasan (sama seperti mengkhawatirkan untuk mimpi buruk saat tidur sering membuat Anda tetap terjaga). Keyakinan positif tentang kekhawatiran bisa lebih merusak lagi. Sulit untuk menghentikan kebiasaan khawatir jika Anda yakin kekhawatira tetap dalam lingkup pikiran. Untuk menghentikan kekhawatiran dan kecemasan tersebut, Anda harus menyadari bahwa mengkhawatirkan adalah masalahnya, bukan solusinya, Anda bisa mendapatkan kembali kendali atas pikiran khawatir.

3. Jangan serakah, iri hati dan dengki akan milik orang lain

Keserakahan sama buruknya dengan iri hati dan dengki. Anda harus bahagia dengan apa yang dimiliki dan tidak cemburu dengan apa yang orang lain miliki. Keserakahan, cemburu, dan iri hati tidak akan membuat hidup lebih baik. Jika serakah, Anda tidak akan mendapatkan apapun yang tidak diinginkan dalam hidup ini karena Anda akan selalu khawatir dengan apa yang tidak dimiliki dalam hidup ini. Anda harus bahagia dengan apa yang didapatkan dalam hidup

4. Cepat “move on”, berfikir selalu ke depan, bukan ke masa lalu

Banyak orang mengatakan bahwa sangat penting untuk mengingat hal-hal yang telah Anda lakukan di masa lalu sehingga Anda dapat memiliki panduan untuk apa kehidupan kedepannya. Sejatinya, sejarah tidak lain adalah masa lalu. Apa yang telah dilakukan di masa lalu sama sekali tidak memiliki peran untuk dimainkan di masa depan. Kita semua telah melakukan sesuatu atau melalui situasi yang tidak kita banggakan atau sukai, yang merupakan bagian dari kehidupan.

Promo BNI Griya

Ubah pola pikir, cepat “move on”. Jika pikiran berfokus pada hal-hal negatif yang telah terjadi di masa lalu, hidup  akan bergerak ke arah yang negatif. Hidup Anda bergerak ke arah pikiran dominan tersebut, jadi apa pun yang dipikirkan dan fokuskan adalah apa yang akan diikuti oleh kehidupan dan emosi. Alih-alih menetapkan fokus masa depan, Anda justru terjebak dan memikirkan semua hal negatif yang telah terjadi di masa lalu.

Baca Juga: Atasi Stres Kamu Ditempat Kerja Dengan Cara Ini

Lakukan Langkah Ini, Jika Gejala Stres Mulai Menyerang, Jangan Sampai Terlambat

Yoga adalah Salah Satu Olahraga yang Cocok Untuk Mengurangi Stres
Yoga adalah Salah Satu Olahraga yang Cocok Untuk Mengurangi Stres

Orang muda harus memiliki cara kreatif untuk terus maju dan pintar mengelola diri agar tidak stres. segalanya untuk membahagiakan, tapi sebagai generasi dengan tanggung jawab paling kecil seharusnya kita tidak mengalami stres paling banyak. Agar terhindar dari stres, apalagi jika sudah mulai ada gejala-gejala yang menyerang kita, beberapa langkah praktis berikut ini bisa dilakukan:

1. Jaga pola makan dengan menu yang sehat

Mengkonsumsi bahan-bahan segar dan banyak buah sangat penting. Jus yang diisi dengan vitamin C, seperti jus jeruk atau grapefruit selain baik untuk sistem kekebalan tubuh juga bisa membantu mengatasi stres. Banyak orang yang sibuk mudah tergoda untuk konsumsi makanan siap saji yang tidak sehat jika berlebihan. Hindari dan kombinasikan dengan buah tadi.

2. Rutin latihan olah raga

Melakukan olah raga setidaknya sekali seminggu adalah cara terbaik untuk mengurangi stres. Rutin olah raga ini membantu tubuh menghasilkan endorfin, yang membuat Anda merasa nyaman. Bahkan berjalan sehari-hari 30 menit dapat membantu mengurangi tingkat stres. Bergabung dengan klub olahraga juga bisa membantu mengatasi stres karena bisa Anda kontak secara reguler dengan orang lain yang akan membantu memperbaiki mood.

3. Meditasi

Mungkin kedengarannya sederhana, tapi duduk diam selama 10 menit sehari cukup efektif membantu mengurangi tingkat stres. Jika belum pernah mencoba meditasi sebelumnya, ada baiknya Anda mencobanya. Teknik pernapasan yang baik juga dapat membuat Anda berada dalam keadaan yang lebih santai yang membuat oksigen makin lancar mengalir melalui aliran darah, yang dapat membantu menenangkan.

4. Istirahat secara teratur

Istirahat singkat di sela-sela bekerja dapat membantu mengurangi stres. Libur akhir pekan juga bagus untuk bersantai. Luangkan waktu untuk bersenang-senang untuk diri sendiri agar saat kembali ke pekerjaan, tubuh terasa segar.

5. Salurkan hobi, misalnya memelihara hewan peliharaan

Menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan baik untuk kesehatan, misalnya memelihara burung berkicau love bird. Meluangkan waktu selama beberapa menit dengan hobi ini, membuat tubuh melepaskan hormon yang membuat Anda merasa bahagia dan dapat mengurangi kadar stres di sistem tubuh.

Efek Stres pada Tubuh Anda

Stres Dapat Menurunkan Sistem Imun Tubuh Anda
Stres Dapat Menurunkan Sistem Imun Tubuh

Beberapa kondisi pemicu stres seperti macet lalu lintas, terlambat menghadiri pertemuan penting, seringkali kita jumpai sehari-hari. Secara tak sadar tubuh akan refleks mengirimkan perintah: Kirimkan hormon stres! Hormon stres ini sama dengan kondisi yang memicu respons "fight or flight" (lari atau lawan) pada tubuh. Jantung berdegup kencang, napas semakin cepat, dan otot siap beraksi. Respon ini dirancang untuk melindungi tubuh dalam keadaan darurat dengan mempersiapkan Anda bereaksi dengan cepat. Tapi ketika respon stres terus menyerang, hari demi hari, itu bisa membahayakan kesehatan. Berikut ini dampaknya:

Promo KPR CIMB Niaga Smart Rate
  • Gangguan kesehatan seperti sakit kepala, pernapasan cepat, melemahnya sistem kekebalan tubuh, jantung berdebar
  • Muncul berbagai penyakit dalam seperti gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, sakit perut, risiko serangan jantung, insomnia
  • Gangguan fungsi seksual seperti disfungsi ereksi, masalah kesuburan, dorongan seks rendah

Stres adalah reaksi fisik dan mental yang alami terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari. Semua orang bisa saja mengalami stres dari waktu ke waktu. Apapun tanggung jawab Anda sehari-hari seperti pekerjaan dan keluarga dapat memicu stres. Jika sesaat respon stres bisa bermanfaat bagi tubuh  karena dapat membantu mengatasi situasi yang berpotensi serius. Tubuh merespon stres dengan melepaskan hormon yang meningkatkan tingkat pernapasan, jantung dan membuat otot merespons dengan cepat. Namun jika respons stres  tidak berhenti tingkat stres ini tetap tinggi yang justru mengganggu kesehatan.

Gejala Stres Kronis yang Perlu Diwaspadai

Insomnia adalah Salah Satu Gejala Stress Kronis yang Harus Diwaspadai
Insomnia adalah Salah Satu Gejala Stress Kronis yang Harus Diwaspadai

Stres kronis dapat menyebabkan berbagai gejala dan mempengaruhi keseluruhan kesehatan. Gejala stres kronis ini meliputi: sifat lekas marah, kegelisahan,  depresi, sakit kepala dan insomnia. Dalam kondisi stres, sistem saraf pusat dan endokrin bertanggung jawab atas respons "fight or flight" .

Ada bagian otak yang dinamakan hipotalamus memberi tahu kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol. Hormon ini meningkatkan detak jantung dan mengirim darah mengalir ke area yang paling membutuhkannya dalam keadaan darurat, seperti otot, jantung, dan organ penting lainnya. Bila rasa takut yang dirasakan hilang, hipotalamus harus memberitahu semua sistem untuk kembali ke normal.

Promo Indopremier

Jika sistem tubuh dan otak ini gagal kembali normal, atau jika penyebab stres tidak hilang, respons akan berlanjut. Stres kronis juga dipicu oleh faktor perilaku seperti makan berlebihan atau tidak cukup makan, penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang, dan kondisi sosial yang tidak sehat.

Jangan Lupa Liburan

Tidak mengambil hidup terlalu serius dapat membantu setiap orang menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih mudah. Luangkan waktu untuk diri sendiri, keluar dari aktivitas yang menegangkan dan beristirahat. Sudah saatnya kita menerima kenyataan bahwa kita bisa mencapai kehidupan sama sekali tanpa stres.


Selasa, 12 November 2019

ASSALAMUALAIKUM ... KEDUDUKAN HARTA DALAM ISLAM

Harta merupakan kebutuhan dalam kehidupan di mana manusia tidak akan bisa dipisahkan dengan harta. Secara umum, harta merupakan sesuatu yang dimiliki manusia, seperti hasil pertanian, perak dan emas, ternak atau barang-barang lain termasuk perhiasan dunia. Memperoleh harta dan memproduksi barang - barang yang sah menurut islam. Namun, kepemilikan harta itu bukan tujuan akan tetapi sarana untuk menikmati karunia Allah dan wasilah untuk memilih kemaslahatan umum. Belanja dan konsumsi adalah tindakan yang mendorong masyarakat berproduksi sampai terpenuhi. Jika tidak ada manusia yang dikeluarkan menjadi konsumen dan jika daya beli masyarakat berkurang karena sifat kikir yang melampaui batas, maka cepat atau lambat roda produksi niscaya akan terhenti, selanjutnya perkembangan bangsa pun ikut terhambat. Oleh sebab itu beberapa negara industri berusaha memberi bantuan keuangan pada negara berkembang dengan jumlah yang dipertalikan jutaan dolar. Ini dilakukan bukan karna mereka suka berderma, bukan pula ingin melakukannya dengan baik, hanya membebaskan - mata untuk membuat daya beli untuk produk - produk mereka.[1]

Ada 3 poin penting dalam pengelolaan harta kekayaan dalam Islam (sesuai Al-Qur'an dan Hadits); yaitu: [2]

1. Larangan mencampur-adukkan yang halal dan batil. Hal ini sesuai dengan QS Al-Fajr (89): 19; ”Dan kamu menghabiskan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil)”

2. Larangan menghargai harta berlebihan Hal ini sesuai dengan QS Al-Fajr (89): 20; ”Dan kamu menyukai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan”

3. "Setiap muslim terhadap muslim lainnya haram darahnya, hartanya dan kehormatannya" (hadits muslim).

YD1JNI


Kamis, 07 November 2019

Assalamualaikum ... kali ini kewajiban tobat.

KEWAJIBAN BERTAUBAT


Segala puji hanyalah milik Allah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah.

Manusia teramat butuh akan taubat, dan selayaknya untuk menyibukkan diri dengannya. Menyegerakan taubat adalah wajib, dan tidak boleh mengakhirkan atau menunda-nunda taubat. Sesungguhnya Allah akan menerima mereka yang bertaubat dengan segera, setelah berbuat dosa karena kejahilan, sebelum amal terputus dan ajal tiba.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan (dosa) lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS. An Nisaa’ : 17-18)

Wajibnya Taubat
Imam Al Qurthubi berkata, “Para ulama bersepakat bahwa taubat hukumnya wajib atas setiap mukmin, berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang mukmin.” (QS. An Nuur : 31). Juga firman Allah (yang artinya). “Wahai orang-orang mukmin bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat nasuha.” (QS. At Tahrim : 8). Ini merupakan bentuk perintah yang wajib atas setiap individu, di tiap kondisi, di tiap zaman.

Taubat Wajib dan Taubat Sunnah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan, “Taubat ada dua jenis: taubat yang wajib dan taubat yang mustahab (dianjurkan -pent). Taubat yang wajib ialah taubat dari bentuk meninggalkan perintah dan mengerjakan larangan. Maka setiap mukallaf (muslim yang telah dikenai beban syariat -pent) wajib atas taubat jenis ini, sebagaimana yang Allah telah perintahkan dalam Al-Kitab dan As-Sunnah.

Sementara taubat yang sunnah ialah taubat dari perbuatan meninggalkan perkara yang dianjurkan, dan mengerjakan perkara yang makruh. Maka barangsiapa yang mencukupkan diri dengan taubat jenis pertama (yaitu yang wajib-pent), ia termasuk diantara orang-orang yang berbuat kebajikan, dan jujur. Barangsiapa yang bertaubat dengan kedua jenis taubat tersebut, ia termasuk diantara as-sabiqunal muqarrabun, generasi orang-orang yang awal lagi dekat. Barangsiapa yang tidak bertaubat dengan taubat jenis pertama tadi (yaitu yang wajib-pent), maka ia termasuk orang-orang yang berbuat zalim, bisa kafir, bisa pula fasiq.” (At Taubat wal Istighfar, IbnuTaimiyyah)

Menyegerakan Taubat
Taubat wajib untuk segera dilakukan, meskipun tidak atas semua dosa, dan belum mampu bertaubat dari dosa-dosa lainnya. Al Qurthubi kembali menjelaskan, “Taubat itu sah walaupun dilakukan dalam kondisi masih terjerumus dalam dosa lain (artinya hanya bertaubat atas satu atau beberapa jenis dosa, tidak atas semua dosa-pent), berbeda dengan pandangan kaum Mu’tazilah yang berkeyakinan bahwa taubat hanya sah apabila dilakukan atas keseluruhan dosa.”

Dalam Tafsir Al Muyassar surat An-Nisa ayat 17, dijelaskan, “Tidaklah diterima taubatnya orang-orang yang terus menerus mengerjakan maksiat, kemudian tidak kembali kepada Rabb-nya, hingga ajal menjemput barulah mereka berkata, ‘Aku bertaubat sekarang!’, sebagaimana tidak diterima taubatnya orang-orang yang durhaka yang mengingkari keesaan Allah dan kebenaran dakwah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka terus menerus bermaksiat hingga mati di atas kekufuran”.

Ibnu Katsir berkata, “Maka taubat yang diterima ialah bagi orang-orang yang berbuat keburukan bersebab kejahilan, kemudian bersegera untuk taubat. Sungguh itulah hak yang telah Allah tetapkan bagi diri-Nya, berupa rahmat dan keutamaan-Nya.” (lihat Tafsirul Qur’anil ‘Azhim untuk QS. An Nisa : 17)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di berkata, “Sesungguhnya taubat dalam kondisi ini (yaitu ketika ajal menjelang -pent) ialah taubat idhtirari (terpaksa) yang tidak akan bermanfaat bagi pelakunya. Taubat yang diterima hanyalah taubat yang bersifat ikhtiyari (pilihan, tidak di saat terpaksa -pent).”

Dr. Shalih bin Ghanim As-Sadlan berkata, “Taubat jenis ini (taubat idhtirari/paksaan, semisal taubat saat sakaratul maut atau ketika matahari terbit dari barat, alias kiamat-pent) tidaklah sah, bahkan tertolak, karena tidak berbuah perbaikan bagi hati, dan tidak menghasilkan sikap istiqomah dalam kehidupan.” (At Taubat ilallaah, hal. 19)

Mengakhirkan Taubat Termasuk Dosa Yang Perlu “Ditaubati”
Dr. Shalih bin Ghanim As-Sadlan menjelaskan, “Bersegera untuk bertaubat atas dosa-dosa, merupakan kewajiban yang harus ditunaikan dengan segera, tidak boleh mengakhirkannya. Mengakhirkannya termasuk dosa yang juga wajib untuk ditaubati.” (At Taubat ilallaah, hal. 20)

Waktu Taubat dan Batas Akhirnya
Manusia diperintahkan untuk bertaubat di setiap kondisi, di setiap waktu. Sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan untuk menutup akhir amalan beliau dengan taubat. “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat.” (QS. An Nashr : 1-3)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid berkata, “Taubat dilakukan sebelum ghargharah, dan sebelum terbitnya matahari dari arah barat. Yang dimaksud al ghargharah ialah suara yang keluar dari kerongkongan ketika ruh hendak tercabut. Maksudnya (dari dua batasan waktu ini -pent) ialah, taubat diterima sebelum kiamat, baik kiamat kecil maupun besar. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah sebelum ghargharah, Allah menerima taubatnya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, lihat Shahih Al Jaami’ no. 6132). Juga sabda Nabi, “Barangsiapa bertaubat sebelum terbit matahari dari arah barat, Allah menerima taubatnya” (HR. Muslim)” (Uridu An Atuba WaLakin, hal. 8)

Enam Jam Yang Berharga
“Sungguh shahibusy syimal (malaikat di sisi kiri, pencatat amal keburukan -pent) mengangkat penanya selama 6 jam, atas kesalahan yang dilakukan seorang hamba. Jika ia kemudian menyesal dan beristighfar memohon ampun kepada Allah, pena tersebut diangkat (tidak jadi ditulis baginya amal keburukan-pent), namun jika tidak, ditulis baginya sebagai satu amal keburukan” (HR. Thabrani, Baihaqi, dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid berkata, “Mungkin yang dimaksud dengan 6 jam, adalah jam falakiyyah yang kita kenal saat ini (60 menit, 3600 detik-pent), bisa juga ukuran sekian waktu yang singkat dari siang dan malam, yang dikenal dalam bahasa Arab (pada zaman itu-pent).” (Uridu An Atuba WaLakin, hal. 3)

Apa Yang Menghalangimu Untuk Bertaubat?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya taubat itu memiliki pintu yang luasnya terbentang sepanjang timur dan barat, -dalam sebuah riwayat- luasnya sejauh perjalanan 70 tahun, tidak tertutup hingga terbit matahari dari ufuk barat” (HR Thabrani, lihat Shahihul Jaami’ no. 2177)
Allah pun menyeru kepada mereka yang terjerumus dalam dosa, “Wahai hambaku, sungguh kalian berbuat kesalahan siang dan malam, dan Aku mengampuni semua dosa, maka beristighfarlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ampuni kalian.” (HR. Muslim)

Semoga Allah memudahkan kita untuk bersegera dalam taubat. 

YD1JNI