Jum'at Tanggal
3 September 2021 M
26 Muharram 1443 H
Pembuka Khutbah 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.
Sudah tidak asing lagi ditelinga kita jika mendengar banyak terjadi keributan, tawuran pelajar, pemerkosaan, kasus pencabulan, masih merebaknya perjudian, korupsi yang sampai sekarang sulit diberantas dan kejahatan serta maksiat lainnya.
Pengamanan tetap ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi tindak kejahatan dan tindakan yang dapat menimbulkan sikap dan prilaku maksiat, namun..hal itu ternyata tidak mengurangi tindak kriminalitas serta kejahatan lainnya, hal ini terbukti dari setiap berita di beberapa media seperti televisi, koran dan radio yang selalu memberikan berita yang nuansanya banyak mengandung tindakan kriminal, kejahatan, kasus korupsi dan lainnya.
Keterangan di atas merupakan bukti bahwa moral dan akhlak bangsa Indonesia saat ini telah rusak dan hancur, nilai-nilai Agama yang mengajarkan adab dan prilaku yang berbudi luhur tidak lagi diindahkan.
Bukti lainnya adalah sikap kebersamaan serta persatuan dalam menjalin ukwah persaudaraan sudah luntur, saling serang-menyerang, saling merasa benar dan yang lain salah, menjadi bukti bahwa Nilai dan Ajaran Agama telah ditinggalkan.
Terjadinya perpecahan dan tidak adanya persatuan untuk satu tujuan merupakan hal yang tidak disukai oleh Allah, hal ini sebagimana firmanNya:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara”. (QS Ali Imran:103)
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Lalu, menaggapi problema diatas merupakan tanggung jawab kita semua, tanggung jawab pemerintah, tanggung jawab kepala keluarga, tanggung jawab orang tua dan tanggung jawab diri sendiri.
Agama Islam Sebagai Pendidikan yang Utama adalah satu-satunya solusi dalam permasalahan yang terjadi saat ini, Agama Islam sebagai pendidikan Utama adalah pendidikan yang akan memberikan pencerahan dan menanamkan nilai-nilai ajaran agama yang mewujudkan moral serta akhlak prilaku yang baik dan berbudi luhur.
Akhir-akhir ini sebahagian umat Islam cenderung memilih pendidikan umum sebagai prioritas dalam pendidikan.
Pendidikan agama hanya merupakan hak status kewajiban untuk mempelajarinya tanpa merenungkan apa manfaat, fungsi serta tujuan dari pendidikan islam itu sendiri.
Secara tidak sadar, ketika seseorang sedang mengalami cobaan atau kesulitan dalam hidup, maka hal yang paling cenderung ia lakukan adalah memasrahkan dirinya kepada Allah swt, namun ketika kesulitan yang ia alami hilang, maka kepatuhan dalam menjalankan dan menjauhi perintah Allah pun ia abaikan.
Hal ini menjadi sebuah dilema bagi umat islam itu sendiri ketika mereka harus memilih mana pendidikan yang paling tepat untuk dipelajari dan diajarkan.
Kecenderungan memilih pendidikan umum biasanya dialaskan sebagai upaya untuk menumbuh suburkan perkembangan dan kesinambungan hidup dalam mencapai titik kesuksesan.
Padahal secara tidak sadar, mereka yang memilih pendidikan umum dan mengabaikan pendidikan Agama Islam merupakan sikap ketidak percayaan bahwa dunia ini hanya sekedar tempat persinggahan yang sifatnya sementara, sedangkan akhirat merupakan kehidupan selanjutnya yang telah Allah abadikan.
Agama Islam sendiri telah mengajarkan berbagai bidang ilmu pengetahuan yang nuansa dan tujuannya adalah bagaimana manusia bisa menyeimbangkan tugas kekhalifahannya di dunia ini sebagai wujud kepatuhan dan ketundukkannya, dalam Islam juga diajarkan mengenai pendidikan yang bersifat keduniaan (Umum), namun sifat keumuman yang diajarkan merupakan bentuk penyeimbangan dari kebutuhan manusia terkait dengan kehidupan di dunia seperti ilmu matematika, ilmu kedokteran, ilmu sains dan lainnya.
Namun yang menjadi prioritas dalam pendidikan adalah bagaimana umat Islam itu menjadi umat Islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, aplikasi perwujudan itu harus terlaksana dan diketahui melalui sebuah proses pembelajaran yang intinya terpusat melalui pendidikan Islam.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Kita harus menyadari bahwa pendidikan Agama Islam sebagai pendidikan Utama merupakan sebuah bentuk perwujudan dari tujuan manusia diciptakan Allah swt ke permukaan bumi ini.
Sebagimana Firman Allah swt:
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(Q.S al-Dzariyat: 56)
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Al-gHazali mengenai apa sebenarnya tujuan manusia dalam hidup ini, Beliau mengatakan bahwa Tujuan manusia adalah hanya untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah swt dengan jalan selalu mendekatkan diri kepadaNya.
Menurut Al-Ghazali Pendidikan Islam akan membentuk Umat Islam menjadi hamba yang selalu mendekatkan dirinya kepada Allah, pendidikan Islam bukan bertujuan untuk mencari kedudukan, kemegahan dan mendapatkan kedudukan yang selalu cinta dengan materi.
Memang Islam mengajarkan agar umat Islam harus kuat, harus kaya dan sebagainya, namun inti dari semua itu adalah bagaimana umat islam mampu menjadi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.
Pentingnya Pendidikan Islam Sebagai pendidikan utama terbukti dengan Tujuan akhir dari pendidikan Islam itu sendiri, Tujuan Akhir pendidikan Agama Islam adalah mewujudkan manusia yang tunduk dan patuh kepada Allah swt sepenuhnya.
ketulusan dan keikhlasan dalam pengabdian inilah yang menjadi akhir penentu keberhasilan seorang hamba dalam mencapai tujuan hidupnya sebagai makhluk istimewa yang diciptakan Allah swt.
ketika manusia itu mampu mengaplikasikan kehidupannya dalam sebuah perwujuan hanya mengabdi kepada Allah dengan berlandaskan segala aktivitas yang ia lakukan hanya karena Allah semata, maka ia telah mewujudkan amanah Allah dan telah membuktikan bahwa ia telah sukses dan berhasil mencapai tujuan pendidikan agama Islam itu Sendiri.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Jika pendidikan Islam sudah terwujud sebagai pendidikan yang diprioritaskan yang mengajarkan nilai dan ajaran agama yang mewujudkan prilaku dan akhlak yang mulia, mewujudkan moral dan berbudi luhur, maka secara otomatis akan memberikan hasil yang maksimal dalam mengatasi tidak kejahatan dan perbuatan maksiat yang akhir-akhir ini selalu kita dengar.
Jika anak pada usia dini telah diajarkan nilai-nilai agama melalui pendidikan dari Orang tuanya, dari lingkungan dan dari pendidikan Islam sebagai pendidikan utama, maka generasi penerus kita akan menjadi generasi yang baik dan berakhlak mulia, bukan generasi pecandu narkoba, bukan generasi yang hobi dengan pergaulan bebas, bukan generasi yang suka tawuran, bukan genersi yang bakal menjadi calon koruptor jika mereka kelak menjadi pejabat.
Pentingnya pendidikan Islam sebagai pendidikan utama juga akan merubah pola kehidupan yang bersipat kapitalis (yang hanya mengakui tingkat materi sebagai dasarnya) menjadi pola kehidupan yang Islami yang selalu menjalin ukwuh Islamiah dan selalu menjalin persatuan dan kesatuan.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Lalu bagaimana sikap kita agar pendidikan Islam menjadi pendidikan Utama, berikut salah satu bentuk pertanggungjawaban kita selaku umat Islam yaitu:
Peran Orang Tua dalam menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan Islam sebagai Pendidikan Dasar
Peran orang tua sebagai pendidik pertama yang harus sedini mungkin mengajarkan anak-anak mereka dengan pengajaran nilai-nilai agama
Peran orang tua yang mengarahkan tentang kesadaran bahwa pendidikan agama menjadi pendidikan yang harus diketahui naka sejak dini
Menyadari bahwa pendidikan Islam menjadi filter dalam kehidupan
Menyadari bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk menjadikan umat islam menjadi intelektual muslim
Intinya adalah bahwa Pendidikan agama Islam dapat mewarnai kepribadian anak, sehingga agama itu benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam hidupnya di kemudian hari.
Untuk tujuan pembinaan pribadi itu, maka pendidikan agama hendaknya diberikan oleh orang tua, guru serta lembaga pendidikan yang benar-benar tercermin agama itu dalam sikap, tingkah laku, gerak gerik, cara berpakaian, cara berbicara, cara menghadapi persoalan dan dalam keseluruhan pribadinya.
Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan agama Islam akan sukses apabila ajaran agama itu hidup.
Pendidikan Agama Islam bagi kehidupan manusia menjadi pedoman hidup.
pendidikan agama yang baik tidak saja memberi manfaat bagi yang bersangkutan, akan tetapi akan membawa keuntungan dan manfaat terhadap masyarakat lingkungannya bahkan masyarakat ramai dan umat manusia seluruhnya.
Jelaslah, bahwa agama sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia terutama bagi yang menjalankan agama tersebut dengan baik.
بلرك الله لي ولكم في القرآن الكريم و نفعني و إياكم بما فيه من الأيات و الذكر الحكيم ، أقول قولي هذا و استغفر الله العظيم لي و لكم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah Ke 2
اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فىَ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar