Perempuan Dalam Pandangan Islam
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ , وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا , مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ .
Jamaah Jumuah yang di Rahmati Allah,
Di antara bentuk kesempurnaan dan kemuliaan agama Islam adalah memuliakan kaum perempuan, menjaga mereka, dan menjunjung tinggi kehormatan mereka.
Kaum perempuan yang hidup di bawah naungan Islam akan diarahkan kepada adab-adab yang terhormat dan kehidupan yang penuh kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Kaum perempuan akan senantiasa menikmati kehidupan selama mereka memiliki pola hidup yang islami, menjaga syariat, memperhatikan hak-hak Islam dan kewajiban yang ada pada mereka.
Jamaah Jumuah yang di Rahmati Allah,
Aturan-aturan Islam untuk wanita muslimah bukanlah aturan yang membebani mereka atau membuat mereka tidak merdeka, akan tetapi aturan tersebut adalah tata norma dan adab mulia yang menjadikan kaum perempuan terjaga kehormatannya di tengah pergaulan masyarakat.
Apabila kaum perempuan meninggalkan adab dan akhlak islami ini, keutamaan dan kemuliaan pun akan pergi meninggalkan mereka.
Mereka akan berhadapan dengan perkara-perkara hina dan rendah, dosa-dosa, dan hal-hal yang berbahaya.
Jamaah Jumuah yang di Rahmati Allah,
Alangkah indahnya perempuan yang hidup dalam pemeliharaan Islam.
Alangkah indahnya, kaum perempuan yang menjaga adab dan akhlak syariat.
Mereka akan merasakan bahagianya hidup dan bahagianya berpegang pada norma-norma yang luhur.
Pada kessempatan kali ini, khotib hendak menyampaikan bagaimana Islam membimbing wanita muslimah:
Pertama: sesuatu yang paling asasi yang harus diperhatikan kaum perempuan adalah perhatian mereka terhadap ibadah kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
“…dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Kedua: hendaknya kaum perempuan memperhatikan pakaian mereka.
Mereka wajib untuk berbusana dengan busana seorang muslimah, mengenakan hijab dan menutup seluruh aurat mereka dari pandangan laki-laki.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعاً فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاء حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Ketiga: senantiasa berada di rumah jika tidak ada keperluan. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Keempat: kaum perempuan hendaknya menjaga diri untuk tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Perbuatan ini bisa menimbulkan bahaya untuk dirinya, sehingga Allah tidak menghalalkan hal ini untuk mereka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ
“Tidaklah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah setan.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Dalam hadits lainnya Nabi menjelaskan ketika seseorang berduaan dengan perempuan, maka akan hadir setan menjadi yang ketiga.
Kelima: hendaknya kaum perempuan menjaga diri dari campur baur dengan laki-laki dalam satu forum atau perkumpulan. Karena campur baur yang demikian terbukti menumbuhkan benih-benih kejelekan. Potensi campur baur di masjid saja mendapat peringatan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya,
خَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
“Sebaik-baik shaf perempuan adalah shaf yang paling akhir dan sejelek-jeleknya adalah shaf yang paling awal.”
Apabila shalat, Nabi memberi waktu bagi kaum perempuan untuk meninggalkan masjid sebelum laki-laki keluar dari masjid. Hal ini Nabi terapkan di masjid, bagaimana kiranya di tempat selain masjid?!
Keenam: hendaknya kaum perempuan tidak bersafar kecuali ditemani oleh mahramnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ تُسَافِرَ مَسِيرَةَ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ لَيْسَ مَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ
“Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk safar sejauh perjalanan sehari semalam kecuali bersama mahramnya.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Ketujuh: wanita menjaga diri dari menampakkan perhiasannya dan memakai wewangian yang tercium oleh laki-laki asing. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ
“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS. An-Nur: 31).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ ثُمَّ مَرَّتْ عَلَى الْقَوْمِ لِيَجِدُوا رِيحَهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Perempuan mana pun yang menggunakan parfum kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium wanginya, maka dia seorang pezina.”( HR. Ahmad).
Kedelapan: perempuan juga hendaknya tidak mendayu-dayukan suaranya ketika berbicara dengan laki-laki. Allah Ta’ala berfirman,
فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَّعْرُوفاً
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab: 32).
Kesembilan: sebagaimana laki-laki, perempuan juga diperintahkan untuk menundukkan pandangannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya…” (QS. An-Nur: 31).
Jamaah Jumuah yang di Rahmati Allah,
Inilah beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh kaum perempuan. Kesemua hal ini bersumber dari Alquran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya kita saling tolong-menolong dalam kebaikan, mendidik generasi perempuan yang utama dan mulia.
Bagi kaum perempuan, hendaknya mereka bertakwa kepada Allah dalam menjaga diri mereka dan menjaga diri dalam lingkungan masyarakat. Hendaknya mereka memperhatikan perintah-perintah Rabb mereka dan wasiat-wasiat Nabi mereka, karena pada yang demikian itulah terdapat kemuliaan, kesuksesan, dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Jamaah Jumuah yang di Rahmati Allah,
Wajib bagi kaum perempuan untuk mematuhi dan menjaga wasiat-wasiat Allah dan Rasul-Nya dengan kesungguhan yang nyata. Hendaklah mereka menyadari dengan penuh kesadaran bahwa mereka dihadapkan pada banyak hal yang bisa membahayakan agama mereka. Banyak orang-orang pembuat propaganda dan pecinta kebatilan yang menargetkan mereka dengan segala tipu daya. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An-Nisa’: 27).
Berhati-hatilah wahai kaum perempuan dari orang-orang yang merayu Anda agar melakukan perbuatan rendahan dan merusak diri Anda. Jagalah adab dan akhlak Islam. Bergaya hiduplah denganya agar Anda mulia dan dihormati.
Perempuan yang cerdas adalah perempuan yang cita-cita kehidupannya adalah menaati Allah Jalla wa ‘Ala dan menghias diri dengan adab dan akhlak islami. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا: ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
Hendaknya kaum perempuan merenungi janji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini agar mereka kian bersemangat melaksakan apa yang telah Allah dan Rasul-Nya gariskan untuk mereka.
Hendaknya yang hadir di sini menjadi suami yang menyampaikan kepada istrinya, menjadi ayah yang menasihati putrinya, menjadi saudara laki-laki yang menyeru saudarinya kepada ketaatan dan akhlak yang mulia.
Semoga Allah Ta’ala meneguhkan kita semua dan juga wanita-wanita muslimah agar terus berpegang teguh dengan Alquran dan sunnah. Semoga Allah melindungi kita dan para wanita muslimah, dari godaan untuk melakukan sesuatu yang tercela dan hina.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ نِسَاءَنَا وَبَنَاتَنَا ، وَاهْدِنَا جَمِيْعاً إِلَيْكَ صِرَاطاً مُسْتَقِيْماً ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْنَا لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَاتِّبَاعِ شَرْعِكَ وَالْاِهْتِدَاءِ بِهَدْيِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، اَللَّهُمَّ حَبِّبْ لِنِسَائِنَا وَبَنَاتِنَا اَلتَّأَسِّيْ بِأُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ وَبِالصَّحَابِيَاتِ اَلْجَلِيْلَاتِ وَبِغَيْرِهِنَّ مِنَ النِّسَاءِ الفَاضِلَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ وَأَنْتَ أَهْلُ الرَّجَاءِ وَأَنْتَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الوَكِيْلِ.
Khutbah Ke 2
واَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فىَ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar