Bacaan Sholat โ Membaca Doโa Iftitah
yd1jni@gmail.com
Pada tutorial tata cara shalat yang baik dan benar berikut ini membahas tentang bacaan sholat, yaitu membaca Doโa Iftitah.
Membaca Doโa Iftitah
Doโa iftitah disebut juga istiftah adalah doโa yang dibaca setelah takbiratul ihram.
Ada beberapa macam doโa yang diajarkan Nabi shallallahu โalaihi wa sallam. Untuk itu, setiap muslim dianjurkan untuk membaca doโa-doโa tersebut secara bergantian. Misalnya, shalat subuh membaca doโa iftitah tertentu kemudian shalat dluhur membaca doโa iftitah yang lain. Dengan demikian semua sunah Nabi shallallahu โalaihi wa sallam akan lestari dan terjaga.
Doโa iftitah dibaca pelan, baik makmum, imam, maupun orang yang shalat sendirian.
Untuk makmum masbuq (ketinggalan) tidak perlu membaca doโa iftitah.
Macam-macam doโa iftitah:
Doโa pertama
ุงููููููู ูู ุจูุงุนูุฏู ุจูููููู ููุจููููู ุฎูุทูุงููุงูู ููู ูุง ุจูุงุนูุฏูุชู ุจููููู ุงููู ูุดูุฑููู ููุงููู ูุบูุฑูุจู ุ ุงููููููู ูู ูููููููู ู ููู ุงููุฎูุทูุงููุง ููู ูุง ูููููููู ุงูุซููููุจู ุงูุฃูุจูููุถู ู ููู ุงูุฏููููุณู ุ ุงููููููู ูู ุงุบูุณููู ุฎูุทูุงููุงูู ุจูุงููู ูุงุกู ููุงูุซููููุฌู ููุงููุจูุฑูุฏู
Allaah-humma baa-โid bai-nii wa bai-na kha-thaa-yaa-ya kamaa baa-โad-ta bai-nal masy-riqi wal magh-rib. Allaah-humma naqqi-nii min khathaa-yaa-kamaa yunaq-qats-tsaubul ab-ya-dlu minad danas. Allaah-hummagh-sil-khathaa-yaa-ya bil maa-i wats-tsalji wal barad. (HR. Bukhari dan Muslim)
Doโa kedua
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู ููุชูุจูุงุฑููู ุงุณูู ููู ููุชูุนูุงููู ุฌูุฏูููู ูููุงู ุฅููููู ุบูููุฑููู
Subhaana-kallaah-humma wa biham-dika wa tabaa-rakas-muka wa ta-โaa-laa jadduka wa laa-ilaaha ghai-ruk. (HR. Abu Daud dan dishahihkan Al Albani).
Doโa ketiga
Seperti doโa iftitah di atas, tetapi dengan tambahan bacaan berikut:
ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงูููููู (ุซููุงูุซูุง) ุงูููููู ุฃูููุจูุฑู ููุจููุฑูุง (ุซููุงูุซูุง)
Laa-ilaaha-illallaah (3 kali) allaahu akbar kabii-raa (3 kali).
Keterangan: Doโa iftitah ini dibaca Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pada saat shalat malam. (HR. Abu Dauddan dishahihkan Al Albani).
Doโa keempat
ุงูููููู ุฃูููุจูุฑู ููุจููุฑูุง ููุงููุญูู ูุฏู ููููููู ููุซููุฑูุง ููุณูุจูุญูุงูู ุงูููููู ุจูููุฑูุฉู ููุฃูุตูููุงู
Allaahu akbar kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaa-nallaa-hi buk-rataw wa ashii-laa. (HR. Muslim)
Keterangan: Doโa iftitah ini dibaca oleh salah seorang sahabat ketika shalat bersama Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda: โAku kagum dengan doโa ini. Pintu-pintu langit telah dibuka karena doโa ini.โ Kata Ibn Umar: โSejak Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda demikian Saya tidak pernah meninggalkan doโa ini.โ (HR. Muslim)
Doโa kelima
ุงููุญูู ูุฏู ููููููู ุญูู ูุฏูุง ููุซููุฑูุง ุทููููุจูุง ู ูุจูุงุฑูููุง ููููู
Al hamdu lil-laahi hamdan katsii-ran thayyi-ban mubaa-rakan fiih (HR. Muslim)
Keterangan: Doโa ini dibaca oleh salah seorang sahabat ketika shalat jamaah. Kemudian Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda: โAku melihat 12 malaikat berlomba siapakah di antara mereka yang mengantarkannya (kepada Allah, pen.)) (HR. Muslim).
Doโa-doโa iftitah berikut adalah doโa yang dibaca Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ketika shalat malam:
Doโa keenam
ุงููููููู ูู ุฑูุจูู ุฌูุจูุฑูุงุฆูููู ููู ููููุงุฆูููู ููุฅูุณูุฑูุงููููู ููุงุทูุฑู ุงูุณููู ูููุงุชู ููุงูุฃูุฑูุถู ุนูุงููู ู ุงููุบูููุจู ููุงูุดููููุงุฏูุฉู ุฃูููุชู ุชูุญูููู ู ุจููููู ุนูุจูุงุฏููู ูููู ูุง ููุงูููุง ููููู ููุฎูุชูููููููู ุงููุฏูููู ููู ูุง ุงุฎูุชููููู ููููู ู ููู ุงููุญูููู ุจูุฅูุฐููููู ุฅูููููู ุชูููุฏูู ู ููู ุชูุดูุงุกู ุฅูููู ุตูุฑูุงุทู ู ูุณูุชููููู ู
Allaa-humma rabba jib-riila wa mii-kaa-iil wa israafiil. Faa-thiras samaa-waati wal ardl. โaali-mal ghai-bi was syahaa-dah. Anta tahkumu bai-na โibaa-dik fii-maa kaa-nuu fiihi yakh-tali-fuun. Ihdi-nii limakh-tulifa fiihi minal haqqi bi-idznik. Innaka tahdii man tasyaa-u ilaa shiraa-tim mustaqiim.
Doโa ketujuh
ุงูููููู ุฃูููุจูุฑู
Allaahu akbar (10 X)
ุงููุญูู ูุฏู ููููููู
Al hamdu lil-laah (10 X)
ุณูุจูุญูุงูู ุงููู
Subhaa-nallaah (10 X)
ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงูููููู
Laa-ilaaha-illallaah (10 X)
ุฃูุณูุชูุบูููุฑู ุงูููููู
As-tagh-firullaah (10 X)
ุงููููููู ูู ุงุบูููุฑู ููู ููุงููุฏูููู ููุงุฑูุฒูููููู ููุนูุงููููู
Allaah-hummagh fir lii wah-dinii war-zuqnii wa โaa-finii(10 kali)
ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุงูุถููููู ููููู ู ุงููุญูุณูุงุจู
Allaah-humma innii a-โuudzu bika minad Dhii-qi yaumal hisaab (10 kali)
(HR. Ahmad & Abu Daud dan dishahihkan Al Albani)
Doโa kedelapan
Allaahu akbar (3 kali)
ุงูููููู ุฃูููุจูุฑู
Dzul-malakuut wal jaba-ruut wal kib-riyaaโ wal โa-dza-mah
ุฐูู ุงููู ููููููุชู ููุงููุฌูุจูุฑููุชู ููุงููููุจูุฑูููุงุกู ููุงููุนูุธูู ูุฉู
(HR. Abu Daud dan dishahihkan Al Albani).
Kesalahan bacaan sholat terkait membaca doโa iftitah:
1. Tidak membaca doโa iftitah padahal ada kesempatan untuk membacanya. Karena sikap ini berarti menyia-nyiakan sunah dalam shalat. Imam Syafiโi rahimahullah mencela sikap orang yang tidak meniru cara shalat Nabi shallallahu โalaihi wa sallam.
2. Makmum yang ketinggalan menyibukkan diri dengan membaca doa iftitah, padahal imam sudah mau rukuk.
Koreksi ini bukanlah saran agar doโa iftitah ini ditinggalkan total ketika menjadi makmum. Namun jika waktu yang dimiliki oleh makmum itu terbatas karena imam sebentar lagi mau rukuk maka sebaiknya makmum mendahulukan yang wajib dari pada yang sunah. Dan telah diketahui bersama bahwa doโa iftitah hukumnya sunah sedangkan membaca al fatihah hukumnya wajib. Oleh karena itu, selayaknya makmum yang ketinggalan dan imam sudah mau rukuk maka sebaiknya makmum tidak perlu membaca iftitah namun langsung membaca al fatihah. Dikisahkan bahwa Ibnul Jauzi pernah shalat dibelakang gurunya Abu Bakr Ad Dainuri. Ibnul Jauzi ketinggalan dan imam sudah mau rukuk. Tetapi Ibnul Jauzi malah sibuk membaca doโa iftitah. Ketika mengetahui hal ini, gurunya menasehatkan:
โSesungguhnya ulama berselisih tentang wajibnya membaca surat al fatihah di belakang imam, namun mereka sepakat bahwa doโa iftitah adalah sunnah. Maka sibukkanlah dirimu dengan yang wajib dan tinggalkanlah yang sunah.โ (Al Qoulul Mubin, dinukil dari Talbis Iblis).
3. Imam membaca doโa iftitah terlalu panjang. Yang lebih tepat adalah selayaknya imam memilih doa iftitah yang pendek.
4. Memilih doโa iftitah satu saja dan meninggalkan doโa yang lain. Kemudian doโa yang dipilih tersebut dibaca dalam semua shalat dari sejak SD sampai tua. Kesalahan ini memberikan dampak buruk sebagai berikut:
Sunah adanya bacaan iftitah yang lain menjadi hilang dan tidak lestari. Karena ketika banyak orang meninggalkannya maka orang akan menganggap itu bukan ajaran Nabi shallallahu โalaihi wa sallam.
Munculnya sikap fanatisme golongan. Sebagimana yang terjadi di tempat kita. Orang yang iftitahnya: Allaahumma baaโid bainiiโฆ dianggap golongan A, sedangkan yang iftitahnya: Allaahu akbar kabiiraa โฆdianggap golongan B. Ini adalah musibah yang menimpa kaum muslimin indonesia. Kita ucapkan innaalillaahi wa innaa ilaihi raajiโuun.
Orang yang shalat menjadi kurang bisa khusyuโ. Karena orang yang hafal satu bacaan iftitah saja maka setiap memulai shalat secara otomatis dia akan membaca doโa tersebut tanpa merenungkan terlebih dahulu. Berbeda dengan orang yang hafal beberapa macam doโa iftitah, maka sebelum membaca dia akan merenungkan terlebih dahulu doโa apa yang harus dia baca.
Semoga tutorial bacaan sholat ini bermanfaat untuk seluruh kaum muslimin agar dapat mengamalkan dan mempraktekkannya dalam ibadah shalat sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar