Bandung - Keberadaan kentongan mungkin terlihat asing terutama bagi kaum milenial perkotaan. Padahal alat komunikasi yang terbuat dari bambu tersebut sudah digunakan sejak zaman kerajaan dulu.
Fungsi utama dari kentongan adalah memberikan informasi mengenai situasi di lingkungan sekitar. Tapi tahu kah jika setiap ketukan kentongan memiliki arti berbeda?
Polrestabes Bandung baru saja menggelar apel untuk kembali menghidupkan Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) atau ronda. Dalam apel tersebut para peserta yang terdiri dari hansip, bhabinkamtibmas dan babinsa diberi kentongan.
Mereka secara bersama-sama memperagakan penggunaan kentongan jika terjadi sesuatu hal di lingkungannya. Dimulai dengan ketukan satu kali secara terus menerus setiap satu jam yang menandakan jika kondisi aman.
"Lalu pukulan tiga ketukan (0.0.0-0.0.0-0.0.0) terputus-putus yang berarti sedang ada patroli atau ronda," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema usai apel di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (12/1/2019).
Jika ada perampokan atau pencurian kentongan diketuk sebanyak dua kali secara terus menerus (00-00-00). Berbeda jika kebakaran, kentongan diketuk tiga kali secara terus menerus (000-000-000).
"Kalau ada pembunuhan, kentongan dipukul terus menerus tanpa jeda (00000000000)," katanya.
Kemudian, untuk kode bencana alam kentongan dipukul tiga kali ditambah satu kali dengan jeda secara terus menerus (000.0-000.0-000.0). Kebalikannya, jika terjadi kecelakaan lalu lintas kentongan diketuk satu kali ditambah tiga kali secara terus menerus (0.000-0.000-0.000).
Kode terakhir yakni jika terjadi perkelahian atau keributan, kentongan diketuk sebanyak dua kali ditambah tiga kali usai jeda secara terus menerus (00.000-00.000-00-000).
Irman berharap warga terlebih generasi milenial yang mendengar delapan kode kentongan tersebut bisa mengerti dan sigap menanggapinya. Sehingga kentongan sebagai alat komunikasi bisa membantu dalam menjaga kondusifitas di lingkungan masing-masing.
(Yachya Yusliha)
Fungsi utama dari kentongan adalah memberikan informasi mengenai situasi di lingkungan sekitar. Tapi tahu kah jika setiap ketukan kentongan memiliki arti berbeda?
Polrestabes Bandung baru saja menggelar apel untuk kembali menghidupkan Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) atau ronda. Dalam apel tersebut para peserta yang terdiri dari hansip, bhabinkamtibmas dan babinsa diberi kentongan.
"Lalu pukulan tiga ketukan (0.0.0-0.0.0-0.0.0) terputus-putus yang berarti sedang ada patroli atau ronda," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema usai apel di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (12/1/2019).
Jika ada perampokan atau pencurian kentongan diketuk sebanyak dua kali secara terus menerus (00-00-00). Berbeda jika kebakaran, kentongan diketuk tiga kali secara terus menerus (000-000-000).
"Kalau ada pembunuhan, kentongan dipukul terus menerus tanpa jeda (00000000000)," katanya.
Foto: Tri Ispranoto |
Kemudian, untuk kode bencana alam kentongan dipukul tiga kali ditambah satu kali dengan jeda secara terus menerus (000.0-000.0-000.0). Kebalikannya, jika terjadi kecelakaan lalu lintas kentongan diketuk satu kali ditambah tiga kali secara terus menerus (0.000-0.000-0.000).
Kode terakhir yakni jika terjadi perkelahian atau keributan, kentongan diketuk sebanyak dua kali ditambah tiga kali usai jeda secara terus menerus (00.000-00.000-00-000).
Irman berharap warga terlebih generasi milenial yang mendengar delapan kode kentongan tersebut bisa mengerti dan sigap menanggapinya. Sehingga kentongan sebagai alat komunikasi bisa membantu dalam menjaga kondusifitas di lingkungan masing-masing.
(Yachya Yusliha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar