Sebagian berpendapat bahwa kematian yang terjadi pada Nabi Isa adalah kematian pada umumnya, disalib dan sebagian yang lain berpendapat bahwa jasad dan ruhnya diangkat oleh Allah (dalam keadaan hidup).
Begitu pula mengenai kedatangannya pada akhir zaman. Sebagian berpendapat Nabi Isa akan benar-benar muncul sebagai pertanda akan terjadinya kiamat, namun sebagian lainnya menyatakan bahwa bukan merupakan kepastian bahwa Nabi Isa akan muncul kembali, karena Nabi Muhammad telah dinobatkan sebagai penutup para Nabi dan Rasul.
Kisah kelahiran Nabi Isa as ini digambarkan Allah swt. dengan indah di dalam Alquran, yakni QS Maryam/19:16 sampai dengan QS Maryam/19:40. Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bagaimana situasi kelahiran Nabi Isa as, dan ketika ibunya, Maryam, dengan tabah dan sabar menghadapi kaumnya yang menuduh serta menghina dengan kehadiran bayinya itu.
Dalam artikel kali ini, akan diceritakan secara lengkap mengenai kisah Nabi Isa as seperti yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an.
5 Keistimewaan Surat Maryam Ayat 1-98 Lengkap dengan Isi Kandungannya
Berikut keistimewaan surat Maryam yang wajib kamu ketahui
© - Surat Maryam merupakan surat ke-19 dalam Al Qur'an. Surat yang terdiri dari 98 ayat ini termasuk golongan surat-surat Makkiyah sebab diturunkan pada periode Makkah, sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Di kalangan masyarakat Islam di Indonesia, Surat Maryam sering dibaca oleh muslimah yang lagi hamil. Isi surat ini menceritakan tentang perjuangan Maryam binti Imran saat melahirkan Isa Alaihisalam.
Dalam surat tersebut juga menunjukkan tentang kekuatan dan harapan yang sangat besar bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan, cobaan iman, hingga kekecewaan. Selain itu, surat yang terdiri dari 98 ayat ini pun dipenuhi dengan hikmah bagi umat Islam yang ingin memperkuat hubungannya dengan Allah SWT.
Isi Kandungan Surat Maryam
1. Keimanan
Surat Maryam berisi tentang Allah SWT berbuat sesuatu menurut kehendak-Nya walaupun tidak sesuai dengan hukum alam. Seperti Nabi Zakaria yang dikaruniai anak oleh Allah di usia yang sudah tua.
2. Bentuk Ikhtiar
Allah berfirman: " Dia berkata : Ya Tuhanku, sungguh tulang ku telah lemah dan kepala ku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabat sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugrahilah aku seorang anak dari sisi Mu" (QS Maryam : 4-5).
Surat ini menunjukkan seorang ibu senantiasa harus melakukan amaln istighfar dan berdoa demi kelancaran persalinan.
3. Doa
Allah berfirman: " Dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya dan dia bukan orang yang sombong bukan pula orang yang durhaka" . (QS Maryam : 14).
Ayat tersebut merupakan salah satu doa yang merupakan bagian dari keutamaan surat Maryam untuk ibu hamil yaitu doa untuk anak yang dikandung agar kelak menjadi seseorang yang sholeh dan sholehah.
4. Anjuran Berprasangka Baik
Sebagai muslim kita harus berprasangka baik terhadap Allah SWT. Allah berfirman: " Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata : wahai betapa baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan. Jibril berkata janganlah engkau bersedih. Goyangkanlah pohon kurma itu niscaya akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu" . (QS Maryam : 23 - 25).
5. Wanita Sholehah
Allah berfirman:
" Maryam berkata : bagaimana mungkin aku memiliki seorang anak laki laki padahal tidak ada laki laki yang pernah menyentuhku" . (QS Maryam : 20).
1. Allah Tidak Akan Meninggalkan Umat-Nya
Surat Maryam ayat 23-25 menjelaskan tentang pengalaman melahirkan yang dirasakan Maryam. Ketika itu, ia hanya bisa berpasrah kepada Allah SWT saat hendak melahirkan Nabi Isa AS.
Pada saat melahirkan, Maryam meninggalkan keluarganya untuk tinggal sendirian. Ia memilih kehidupan untuk berdoa, refleksi, dan pengabdian penuh kepada Allah SWT. Ketika Malaikat Jibril datang dan membawa berita tentang kehamilannya, Maryam pun takut dengan apa yang akan dipikirkan oleh masyarakat dan bagaimana ia bisa melakukan ini seorang diri.
Maryam memang melahirkan tanpa bantuan bidan, pendamping, atau bahkan kerabat. Saat ia merasakan sakit yang tak tertahankan, ia merindukan kematian dan rahmat dari Allah yang tak terbatas. Ia pun merasa ini seperti kekalahan. Maka, Allah SWT menuntunnya ke sungai dan pohon kurma untuk melepas dahaga dan menyehatkan tubuhnya. Maryam tak sendirian dan dihargai karena kekuatan, keberanian, dan ketergantungannya kepada Allah SWT.
Adapun isi ayat-ayatnya adalah sebagai berikut:
" Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan'" . (QS. Maryam:23)
" Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: 'Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu'" . (QS.Maryam:24)
" Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu," (QS.Maryam:25)
2. Allah SWT Mengirimkan Tanda kepada Umat-Nya
Malaikat Jibril berkata, " Demikianlah. Tuhanmu berfirman: 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan'" . (QS.Maryam:21)
Pada saat Maryam mempertanyakan bagaimana ia bisa memiliki anak, padahal ia belum pernah disentuh oleh laki-laki mana pun, ia pun takut bagaimana masyarakat akan memperlakukannya. Sepanjang hidupnya, ia taat kepada Allah SWT. Tapi, pada saat itu ia merasa takut akan reputasinya yang kotor dan perlakuan kasar dari orang lain.
Untuk itu, Allah SWT pun menjanjikan kepadanya sebuah tanda yang akan membelanya dari kekerasan masyarakat, sementara juga menunjukkan cinta Allah SWT pada pengabdian dan takwa Maryam.
Jadi, tidak masalah cobaan yang akan kita hadapi dalam hidup ini. Sebab, Allah akan selalu menunjukkan cinta dan kasih sayang yang terwujud dengan cara yang tak terduga, Moms.
3. Allah Dapat Mengangkat Umat-Nya Keluar dari Kesulitan
" Allah berfirman, 'Demikianlah.' Tuhanmu berfirman, 'Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali'" . (QS.Maryam:9)
Di usia tua, Nabi Zakaria AS merenungkan warisannya dan merindukan ia dan istrinya untuk tetap megalami berkat sebagai orang tua. Ia pun memohon kepada Allah SWT untuk pewaris dan menerima tanggapan ini. Iman kuat Nabi Zakaria AS dihargai dengan diangkat dari kesulitan tersebut.
Kendati apa yang kita rindukan mungkin datang atau tidak dan rencana kita mungkin tertunda, tapi Allah SWT adalah perencana terbaik dan memberi apa yang kita butuhkan. Bila kita memegang teguh doa dan iman, kesulutan yang kita hadapi dapat berkurang, bahkan terkadang dengan cara yang sangat tidak terduga.
4. Allah Maha Penyayang
" Yaitu surga 'Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati." (QS.Maryam:61)
" Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang." (QS.Maryam:62)
Surat Maryam merefleksikan keindahan yang menanti orang-orang percaya di Jannah (surga). Dalam sebuah surat yang dibuat dalam cobaan dan kesengsaraan orang beriman, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengingatkan kita tentang tujuan akhir kita. Terkadang, dunia ini memang penuh dengan cobaan dan kesulitan yang tidak dapat kita pahami. Namun, rahmat Allah SWT adalah kekal bagi mereka yang memegang teguh iman-Nya.
5. Allah Mengakui Perempuan sebagai Makhluk Spiritual
" Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis." (QS.Maryam:58)
Dari semua nabi besar dan keturunan Adam yang dirujuk dalam surat ini, Maryam dipilih untuk gelar tersebut. Di sinilah Allah SWT mengirimkan peringatan yang jelas kepada kita bahwa wanita juga makhluk spiritual. Wanita tidak hanya dinilai berdasarkan dari penampilannya saja, tapi juga dari kesalehannya, kesadaran akan Tuhan, dan ketergantungannya kepada Allah SWT.
Saat Malaikat Jibril menampakkan diri kepadanya dengan berita tentang seorang putra, ia (Maryam) mencari perlindungan kepada Allah. Ia memproses pesan tersebut dan menerima keputusan Tuhannya. Lalu, ia menyerahkan semua kehendak kepada Allah SWT percaya bahwa keyakinannya akan diberi pahala dan dirinya tak akan ditinggalkan seorang diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar