allaziina yazhunnuuna annahum mulaaquu robbihim wa annahum ilaihi rooji'uun
"(Orang-orang yang yakin) (bahwa mereka akan menemui Tuhan mereka) ketika berbangkit (dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya), yaitu di akhirat dan bahwa Dia akan membalas segala perbuatan mereka."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 46)
Berikut ini adalah teks, transliterasi, terjemahan, dan kutipan sejumlah tafsir ulama atas Surat Al-Baqarah ayat 46:
Alladzīna yazhunnūna annahum mulāqū rabbihim, wa annahum ilayhi rāji‘ūna.
Artinya, “(orang-orang khusyuk, yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya; dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya,” (Surat Al-Baqarah ayat 46).
Ragam Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 46 Imam Jalaluddin dalam Kitab Tafsirul Jalalain mengatakan, mereka yang meyakini perjumpaan dengan Allah adalah mereka yang meyakini kebangkitan kembali manusia.
ayat 46 menjelaskan siapa orang khusyuk yang disebutkan pada Surat Al-Baqarah ayat 45.
Orang khusyuk adalah orang yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah kelak dan mengharapkan ganjaran di sisi Allah.
Orang-orang khusyuk, kata Imam Al-Baghowi, adalah mereka yang yakin bahwa mereka akan dibangkitkan kepada Allah untuk diberikan ganjaran.
Kata “yazhunnūna” bermakna “yakin” meski makna lainnya “menduga” atau “meragu”.
Dalam ajaran agama Islam, seseorang yang telah meninggal dunia akan kembali dibangkitkan oleh Allah SWT setelah datangnya peristiwa kiamat yang sangat dahsyat.
Hari dibangkitkannya umat manusia itulah yang disebut dengan Yaumul Ba’ats.
Dari buku "Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti", Muhammad Ahsan dan Sumiyati (2018: 11), ketika hari kiamat datang, maka Allah SWT akan membangkitkan setiap manusia dari alam kubur di hari kebangkitan atau Yaumul Ba’ats untuk diarahkan menuju padang Mashyar.
Berdasarkan pernyataan tadi, maka Yaumul Ba’ats merupakan peristiwa yang terjadi diantara Alam Barzah (alam kubur) dan Yaumul Mahsyar (hari berkumpulnya manusia di padang Mahsyar).
Penjelasan Yaumul Ba’ats dalam Alquran
Penjelasan tentang Yaumul Ba’ats sebagai hari kebangkitan umat manusia dikehidupan setelah kematian (kiamat) itupula telah diterangkan oleh Allah SWT lewat firman-Nya dalam beberapa surat Alquran.
Adapun dalil alquran tentang hari kebangkitan tersebut dapat kita temukan dalam surat-surat berikut ini:
Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụn
Artinya: Lalu ditiuplah sangkakala (yang kedua kalinya), maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.” (QS. Yasin: 51)
Artinya: “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (QS. Al Zalzalah: 6)
Artinya: “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Ar Rum: 56)
Berdasarkan ulasan singkat tadi, maka kita bisa mengetahui bahwasanya Yaumul Ba’ats merupakan sebutan bagi hari kebangkitan umat manusia dari alam kubur untuk berkumpul di padang Mahsyar dan menghadap Allah SWT.
Semoga informasi tadi bermanfaat.
Hal ini didukung oleh mushaf sahaba Ibnu Mas’ud RA yang meriwayatkan, “Alladzīna ya‘lamūna annahum…”
Imam Al-Baghowi dalam Kitab Ma’alimut Tanzil fit Tafsir wat Ta’wil mengatakan, Surat Al-Baqarah ayat 46 menjelaskan bahwa orang-orang yang khusyuk itu yakin bahwa mereka akan dibangkitkan, dihisab, dan akan kembali kepada Allah.
Mereka mempercayai kebangkitan setelah fase kematian di mana mereka akan digiring ke padang mahsyar sebagai jalan kembali mereka kepada Allah.
Secara umum, kata Al-Baghowi, kata “yazhunnūna” mengandung dua pengertian yang berlawanan.
Kata “yazhunnūna” berarti, ragu dan yakin serta takut dan harap sekaligus.
Mereka yakin akan berjumpa dengan Allah di akhirat, yaitu memandang Allah.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan siapa orang-orang yang khusyuk pada Surat Al-Baqarah ayat 46.
Orang-orang yang khusyuk adalah orang yang mengetahui dengan yakin bahwa mereka akan dikumpulkan dan diadili pada hari kiamat.
Mereka meyakini bahwa mereka berpulang pada kehendak Allah yang memutuskan nasib mereka berdasarkan keadilan-Nya pada hari kiamat.
Dengan meyakini hari kebangkitan dan pembalasan, pelaksanaan perintah Allah dan penjauhan atas kemungkaran menjadi mudah bagi orang-orang yang khusyuk, kata Ibnu Katsir perihal Surat Al-Baqarah ayat 46.
Ibnu Katsir mengutip Imam Mujahid yang mengatakan, setiap kata “zhann” dalam Al-Qur’an bermakna “yakin”.
Pada riwayat lain, Imam Mujahid mengatakan, “Setiap kata ‘zhann’ dalam Al-Qur’an bermakna ‘tahu.’”
Semua sanadnya shahih, kata Ibnu Katsir.
Abul Aliyah juga mengatakan, kata “zhann” pada Surat Al-Baqarah ayat 46 bermakna “yakin”. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar