Dalam keyakinan Islam, setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kedatangan maut adalah pasti, baik cepat maupun lambat.
Sebagai orang beriman, kita tentunya harus menyiapkan diri menyongsong ajal sehingga kematian kita husnul khatimah (akhir yang baik) dan kelak menjadi penghuni surga.
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya,” (QS Ali Imran: 185).
Dengan kata lain, setiap manusia di mana pun dia berada, akan merasakan maut lewat berbagai cara. Kehidupan ini hanyalah persinggahan sementara, sehingga kita tidak boleh tertipu dengan gemerlapnya dunia.
Waktu yang singkat tersebut harus digunakan untuk memupuk amal baik karena hanya itulah yang akan menjadi penyelamat kita di akhirat. Amal baik tersebut bisa dalam bentuk ibadah salat, puasa, ilmu yang bermanfaat, anak yang berbakti, dan sedekah.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: ‘Ya, Rabbku. Mengapa Engkau tidak menangguhkanku (dari kematian) sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.’ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan,” (QS al-Munafiqun: 9-11).
Sebagai orang beriman kita harus mengamalkan perintah Allah SWT tersebut supaya kelak bisa menjadi salah satu hamba yang beruntung masuk ke dalam surga-Nya. Jangan sampai, kita malah mengabaikan larangan-Nya dan terjebak dalam balutan maksiat, sehingga menjadi penghuni neraka. Untuk itu, tidak ada salahnya kita menambah ilmu dari tausiah para guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar