Ini Dia Penyebab Doa Kita Tidak Dikabulkan Allah SWT dan Waktu yang Baik Untuk Berdoa
Karenanya, doa merupakan suatu ibadah untuk manusia bisa mendekatkan diri kepada Tuhan.
Tiada tempat meminta yang lebih baik selain kepada Allah SWT.
Berbagai macam permasalahan dan keinginan kita hanyalah Allah yang bisa menampungnya.
Allah SWT bahkan lebih tahu apa yang kita inginkan sebelum kita sendiri mengucapkannya melalui doa karena Allah Yang Maha Mengetahui.
Melalui doa pula Allah SWT memberikan bantuan atau pertolongan kepada hamba-Nya yang sedang kesusahan.
Berdoalah kepada Allah SWT, insya Allah hidup kita akan dimudahkan.
Namun, ada kalanya kita merasa bahwa doa kita tak kunjung dikabulkan.
Entah memang belum dikabulkan, namun pada dasarnya semua doa pasti dikabulkan oleh Allah SWT.
Kapan dan dimana kita tidak akan pernah mengetahuinya.
Berikut ustadz Yachya Yusliha, akan memaparkan beberapa penyebab doa tidak dikabulkan oleh Allah SWT, yakni:
1. Berbuat dosa dan melakukan apa-apa yang haram
Salah satu penyebab doa tidak dikabulkan Allah SWT karena diri kita yang penuh dosa. Manusia memang tidak pernah luput dari yang namanya kesalahan. Namun Allah senantiasa membuka pintu maaf-Nya karena Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tetapi manusia lebih sering lalai dan tidak segera bertaubat.
Begitu pula dengan apa-apa yang telah dihasilkan dari perbuatan dosa, seperti dosa besar dan dosa kecil. Apa-apa yang haram, baik itu pakaian, makanan, minuman, semuanya akan menjadi penghalang terkabulnya doa.
BACA JUGA :
2. Berdoa untuk sesuatu yang tidak baik
Tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT doa seorang hamba yang isinya adalah sesuatu yang berupa dosa atau untuk memutus tali silaturrahim. Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW bersabda;
“Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa.” Seorang sahabat bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ‘ Rasulullah Saw menjawab: ‘Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; ‘Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan’. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.” (H.R.Muslim)
3. Hati Kosong dan Tidak Serius
Dari Abu Hurairah; Rasulullah SAW bersabda:
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (H.R. At-Tirmidzi)
Berdoa dalam hati yang kosong sama artinya kita tidak fokus terhadap apa yang kita ucapkan kepada Allah SWT. Tidak ada bedanya dengan ketika kita berbicara kepada sesama manusia tapi kita tidak mau melihat matanya. Apa yang kita ucapkan jadi terasa bohong dan tidak ada artinya. Akhirnya, kita jadi tidak sungguh-sungguh terhadap apa yang kita doakan.
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan; ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.’ Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah sama sekali tidak ada yang memaksa.” (H.R. Bukhari)
BACA JUGA :
4. Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Di saat kita melalaikan segala perbuatan baik yang sesuai dengan syariat, niscaya tidak akan terkabulkan doa kita karena apa-apa yang kita lakukan hanyalah dosa. Dari Hudzaifah bin Al Yaman dari Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-NYa dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do’a kalian tidak lagi dikabulkan.” (H.R. At-Tirmidzi)
5. Digantikan dengan sesuatu yang lebih baik
Salah satu sifat Allah adalah Maha Mengetahui. Allah lebih tahu apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk kita. Mungkin saja kita tidak menyadari bahwa apa yang kita minta saat berdoa adalah sesuatu yang tdak baik, padahal menurut Allah tidak. Sehingga Allah akan menyiapkan pengganti doa kita dengan sesuatu yang lebih baik lagi.
BACA JUGA :
6. Ditunda
Ada kemungkinan sebenarnya doa yang kita panjatkan keharibaan Allah SWT bukanlah tidak dikabulkan, melainkan hanya sedang ditunda oleh Allah SWT. Setiap doa memang berbeda-beda. Ada yang segera dikabulkan, ada juga yang lambat. Ada yang dikabulkan di dunia, ada jua yang Allah janjikan nanti di akhirat.
Allah Maha Mengetahui atas apa-apa yang hamba-Nya tidak ketahui. Oleh karena itu, janganlah merasa putus asa apalagi kecewa. Teruslah berdoa kepada Allah, karena hanya padanya kita bisa meminta pertolongan.
Waktu Yang Baik Untuk Berdoa :
– Sepertiga malam terakhir
– Waktu sujud ketika shalat fardhu 5 waktu
– Setiap selesai shalat wajib 5 waktu
– Hari Jum’at
– Di antara adzan dan iqamah
– Saat berbuka puasa
– Saat bangun tidur (sebelum tidur terlebih dahulu bersuci dan berdzikir kepada Allah SWT)
– Saat terjadi perang
– Malam lailatul qadar
– Saat sedang turun hujan
– Hari Arafah (10 Dzulhijjah)
– Do’a mukmin untuk saudaranya (tanpa diketahui oleh orang lain)
– Saat sedang dalam perjalanan.
– Jangan lupa, ikhlas merupaka kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk ketika berdoa. Allah SWT berfirman;
ادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”
(QS. Ghafir:14).
*السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*❤🌹🤝
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
Rebo Pungkasan
Mengingatkan Bahwa Besok Rabu legi tanggal 14 Oktober 2020 M Bertepatan dengan 26 Safar 1442 H Kita Semua memasuki Suatu Hari yang dikenal dengan Istilah Rabu Pungkasan atau Rabu Kasan atau Rabu Wekasan
Rabu Pungkasan adalah Rabu yang terakhir dibulan Safar sebelum Memasuki Bulan Maulid atau Mulud atau Rabbiul Awal
Dihari itu Pula Rasulullah Muhammad SAW Awal dari Jatuh Sakit nya Beliau, Selama 12 Hari berturut Turut dimulai sakit nya di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar dan Dihari Ke-12 Hari Senin Maulid Rasulullah Muhammad SAW WAFAT Meninggal Dunia
Dihari itu Pula (Rabu Pungkasan) ALLAH Menurunkan ke Dunia yang dijelaskan dalam beberapa Kitab-Kitab Sebanyak 360.000 Macam BALA / MUSIBAH baik kecil atau Besar termasuk Apes
Berlaku untuk seluruh Mahluk di Langit dan Bumi Yang dimulai dari Sejak Fajar Shubuh dihari Rabu 26 Safar 1442 H Besok Pagi
Maka dari Itu Para Ulama menyarakan Untuk Buatlah Doa Bersama dan Bersedakahlah.
Karena Sedakah Diantaranya Kekuatan & Keutamaan Sedekah yaitu Mampu menolak BALA/MUSIBAH, Seperti Yang diriwayatkan Dalam Hadist,
Rasulullah Muhammad SAW Bersabda "Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah".
BERSEDEKALAH dalam bentuk Apapun tidak harus dengan Uang atau Sesuatu.
Bisa dengan Bertasbih Bertahmid Bertahlil Menyingkirkan Batu/Duri/Sesuatu yang berbahaya dijalan dll. Namun Lebih Afdolnya dengan Sesuatu atau Uang.
DAN BERDOALAH sendirian atau BERJAMA'AH Memohon Kepada Allah agar Dihindarkan dari BALA yang ALLAH turunkan selama Seharia Penuh di Hari Rabu Pungkasan Besok
Semoga Kita Semua, Keluarga Anda, Orang tua Anda, Anak Cucu Anda, Saudara2 Anda, Tetangga Anda, dan Kaum Muslim & Muslimah dibelahan Bumi manapun Terhindar dari BALA besar atau Kecil dengan Wasilah/Jalan Doa & Sedekah Anda Semua.
AMALAN RABU WEKASAN BULAN SHOFAR
Rabu wekasan atau Rabu pungkasan adalah hari Rabu terakhir bulan Shofar. Sebagian ulama ahli kasyf mengatakan bahwa pada hari itu diturunkan 360.000 macam bala’.
Karenanya kita disunahkan melaksanakan amalan sholat awwabin untuk tolak bala’ (hajat lidaf’il bala’).
Dan pada tahun ini, Rabu wekasan jatuh pada hari Selasa Pahing malam Rabu pon tanggal 26 Shofar 1442H/ 14 Oktober 2020.
Sholat dilaksanakan empat roka’at dua kali salam, dengan niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
atau niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
1. Al Fatihah, kemudian membaca surat Al-Kautsar 17x
2. Al Fatihah surat Al-Ikhlash 5x
3. Al Fatihah kemudian surat Al-Falaq 1x
4. Al Fatihah surat An-Nas 1x
Selesai sholat membaca Do’a ini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar