Rabu, 24 Februari 2021

HIKMAH DI BALIK UJIAN ALLAH

Ujian, cobaan, bencana, permasalahan, musibah, entah dengan kata apalagi semua kesulitan yang dialami manusia itu mampu tergambarkan dengan kata. Kepahitan selalu digambarkan dengan sebuah musibah. Ketidaknyamanan selalu dirasakan sebagai buah dari kelemahan diri. Tak heran jika satu per satu manusia akan jatuh pada keputusasaan hidup.

Benarkah demikian itu ?

Ataukah itu hanya alasan manusia untuk menutupi kekurangannya, atau hanya sebagai sebuah kata untuk meraih simpati, merasa dirinya sudah berjuang keras menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Lalu sebenarnya apa yang mereka perjuangkan ? Lucu bukan, mengingat bahwa mereka diuji lalu bukan mencari pemecahan melainkan mencari alasan hanya untuk membenarkan perbuatannya.

Kemudian apa lagi ?

Alasan apa lagi yang manusia ukirkan hanya untuk sebuah problema itu ?

‘Aku masih kecil’

‘Aku belum punya pengalaman’

‘Kenapa aku terus yang diuji’

‘Aku udah buat baik tapi kok gini’

Parahnya ada yang bilang

‘Allah udah nggak adil sama aku, kenapa aku terus yang diuji’

Setiap hasil pasti ada penyebab, setiap ada asap pastilah ada api, jika pada akhirnya kita terus mencari kambing hitam, menyalahkan orang lain tanpa mampu mengoreksi diri sendiri, lalu apa bedanya kamu dengan mereka ?

Ingat sahabat fillah! Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ( Q.S Al-Baqarah : 286). Dari ayat itu kita dapat memahami bahwa itu merupakan janji Allah, jadi sesungguhnya tidak mungkin Allah membebani kita dengan ujian yang tidak kita sanggup. Kemudian Allah akan memberikan pahala kebaikan jika kita bersabar dan melakukan kebaikan serta mencari jalan keluar dengan cara yang di ridhai Allah. Kemudian Allah juga berfirman dalam Surah Al-Insyirah ayat 5-6 yang artinya “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,”

Kenapa sih kita selalu membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain? Padahal hakikatnya, standar kelulusan ujian hidup adalah “Yang terbaik amalnya” seberapa besar rasa ikhlas dan sabar dalam menghadapi musibah dari Allah serta seberapa besar rasa syukur ketika mendapatkan nikmat dari Allah. Bukan mereka yang punya jabatan terhormat lalu berbuat semena-mena; bukan mereka yang memiliki banyak harta tapi enggan berinfak; dan bukan pula mereka yang pintar dan bangga dengan kejeniusan akalnya; akan tetapi mereka yang ahsanul amal (yang bagus dan benar amalnya) selama hidup di dunia.

Ingat sahabat fillah, kita jangan sampai terlena dengan keindahan dunia karena pada dasarnya dunia adalah tempat yang fana dan keindahan akan datang dipermulaan, sedangkan bencana datang di kemudian hari. Syurga selalu dikelilingi oleh duri yang menyakitkan, sedangkan neraka selalu dikelilingi oleh kenikmatan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, ”Surga itu selalu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai, sedangkan neraka itu dikelilingi dengan berbagai kenikmatan (syahwat)” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kenapa sih hidup aku gini – gini aja?

Aku tuh pengen seperti teman- temanku! Hidup dikelilingi dengan kesenangan dan keberadaan.

Ehm,, tidak mungkin seorang hamba hidup tanpa diberi masalah. Aneh gak sih orang hidup tanpa diberi masalah? Orang yang mempunyai keimanan yang kuat aja diberi ujian sama Allah, apalagi orang yang mempunyai iman yang lemah.

Ya, mungkin kita udah lelah dengan semua ujian yang diberi oleh Allah sehingga membuat kita berputu asa.  Namun, Allah menyuruh kita untuk bersabar dan ikhlas.  Ujian hidup yang kita alami mungkin karena kita semakin jauh dari jalan Allah. Dengan ujian itu Allah ingin kita kembali ke jalan-Nya, dengan ujian itu kita dapat mengetahui seberapa besar iman dan seberapa besar tingkat ketaqwaan kita kepada Allah. Apakah dengan ujian itu kita semakin dekat atau semakin jauh dari jalan Allah?   

Apakah aku harus menyerah dengan ujian ini?

Atau aku harus tetap berjuang ?

Ingat sahabat fillah! Ketika kita ridha dengan semua kehendak Allah yang menimpa diri kita, Allah pun ridha kepada kita. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha, maka baginya keridhaan Allah; namun barangsiapa yang murka, maka baginya kemurkaan Allah.” (H.R. Tirmidzi).

Dengan ujian yang diberikan Allah, kita harus tetap berkhusnudzon kepada-Nya. Kita harus selalu yakin bahwa segala sesuatu yang Allah berikan di hidup kita adalah yang terbaik untuk kita.

Karena salah satu tujuan hidup seorang muslim adalah MARDHAATILLAH (mencari keridhan Allah Subhanahu Wa Ta,ala) bukan?

Selasa, 23 Februari 2021

KEUTAMAAN SHOLAT DI MASJID MADINAH

Ahlan wa Sahlan, Saat ini anda sedang menyaksikan siaran langsung dari Masjid Nabawi, Madinah Al-Munawwarah yang disiarkan melalui Channel Saudi Sunnah TV. Channel ini hadir untuk memudahkan kaum muslimin menyaksikan LIVE Masjid Nabawi 24 Jam setiap harinya. Semoga dapat mengobati kerinduan terhadap Tanah Suci. Aamiin

Masjid Nabawi merupakan salah satu masjid terpenting bagi umat Islam setelah Masjidil Haram. Masjid Nabawi terletak di Kota Madinah, Arab Saudi. Masjid Nabawi juga merupakan Masjid terbesar ke-2 di dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah Al-Mukarramah.


Keutamaan Masjid Nabawi telah disebutkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya : صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad, 3:343 dan Ibnu Majah, no. 1406).

Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah tiba di Madinah. Bahkan Rasulullah turut membangun Masjid Nabawi dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat Ridwanullah ‘alaihim jami’an. (Klik disini untuk LIVE Masjidil Haram)



SEKILAS ORARI


ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) adalah wadah bagi masyarakat yang memiliki hobby komunikasi radio dan teknik elektronika.

ORARI adalah organisasi tunggal bagi segenap Amatir Radio Indonesia yang bersifat mandiri, sosial, non-komersial dan non-politik.

ORARI didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Juli 1968.

Anggota ORARI sekitar 60.000 orang yang terhimpun di 32 ORARI Daerah (tingkat Provinsi) dan 382 ORARI Lokal (Tingkat Kabupaten/Kota).

Peran Amatir Radio Indonesia sangat strategis dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai alat komunikasi para pejuang kemerdekaan dan menyiarkan Proklamasi ke seluruh dunia. Sehingga pemerintah merasa perlu untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah No,21 tahun 1967 tentang Radio Amatirisme di Indonesia yang menjadi dasar berdirinya Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).

Selain dengan Peraturan Pemerintah, sekarang ini ORARI juga diatur dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 17 tahun 2018 tentang Kegiatan Amatir Radio dan Komunikasi Radio Antar Penduduk.

ORARI juga merupakan anggota International Amateur Radio Union (IARU). 

Secara Internasional, ekstistensi ORARI diakui dengan keberhasilan menyelenggara-kan berbagai event internasional untuk kegiatan Amatir Radio, antara lain telah beberapa kali dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi IARU Region 3 dan Konvensi Amatir Radio Asia Tenggara (SEANET Convention).

Kiprah anggota ORARI di dunia internasional juga sangat diakui dengan terpilihnya Sdr. Wisnu Widjaja YBØAZ terpilih sebagai Chairman IARU Region 3, beserta lima orang anggota ORARI lainnya (YB3PET, YB1GJS, YB2TJV, YD1JZ dan YB1FWO) sebagai Pengurus IARU Region 3 pada IARU Region 3 Conference tahun 2018 lalu di Seoul, Korea Selatan. 

Beberapa Anggota ORARI yang menjadi tokoh nasional dan bahkan mereka telah menjadi anggota ORARI sebelum menjadi pejabat, antara lain: Letjen TNI (Purn) Sutiyoso YBØST (mantan Gub. DKI Jakarta), Basuki Tjahaja Purnama YDØCFK (mantan Gub. DKI Jakarta), Rudy Ariffin YB7KSL (mantan Gub. Kalimantan Selatan), Syahrul Yasin Limpo YB8BA (Menteri Pertanian), Sinyo Harry Sarundajang YB8SHS (mantan Gub. Sulawesi Utara), Mayjen TNI (Purn) IGK Manila YBØAA, Soetikno Bukhari YBØAG, dll.

Mantan Ketua Umum ORARI :

Letjen TNI (Purn) Dr. Rubiono Kertopati (1968-1971); Marsdya TNI (Purn) Soewondo YBØAT (1971-1975;1975-1978; 1978-1982); Laksdya TNI (Purn) Atmodjo Brotoatmodjo YB2DAN (1982-1986); Mayjen TNI (Purn) Muhartono-YB1PG (1986-1991/1986); Laksda TNI (Purn) Barata YBØAY (1986-1991; 1991-1996/1992); Laksma TNI (Purn) Soegito YFØAL (1992-1996; 1996-2001); Mayjen TNI (Purn) Harsono YBØPHM (2001-2006); Letjen TNI (Purn) Sutiyoso YBØST (2006-2011; 2011-2016).

Pengabdian Masyarakat:

ORARI memberikan dukungan komunikasi pada event-event seperti pada Pemilu, PON, Angkutan Lebaran  dan sebagainya. Saat ini ORARI membantu Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kominfo dengan memberikan DUKOM (Dukungan Komunikasi) Lebaran.

Dukungan Komunikasi:

Sebagai Cadangan Nasional di bidang Komunikasi Radio, ORARI secara otomatis melekat pada beberapa instansi pemerintah yang menangani Penanggulangan Bencana diantaranya BNPB, Basarnas, Satkorlak PB atau BPBD di setiap Provinsi, PMI, BMKG dan LAPAN.

ORARI juga membantu institusi masyarakat yang membantu upaya Penanganan Bencana dan memerlukan dukungan komunikasi darurat (emergency communication).

Kedaulatan NKRI:

ORARI mengadakan kegiatan IOTA DX-pedition (Island On The Air DX Pedition) di beberapa pulau terdepan dan ‘terpencil’. Yang pernah dilakukan antara lain di Pulau Ohoi Ew di kepulauan Kei, Maluku Tenggara, Pulau Nias, Pulau Banggai di Sulawesi Tengah, Pulau Anambas di Kepulauan Riau, Pulau Mapia di wilayah Papua, dll.

Kegiatan IOTA DXPeditions mendukung kedaulatan NKRI, karena dengan adanya koordinat letak pulau di wilayah Indonesia yang diperoleh dari kegiatan IOTA DXPedition, maka Pulau tersebut akan dikenal oleh amatir radio Manca Negara sebagai bagian dari wilayah NKRI. Dari 92 pulau terdepan, 32 diantaranya telah terdaftar / mendapatkan nomor IOTA (sebagai tanda pengenal pulau tersebut).

Selain itu, IOTA DXPedition juga mendukung Promosi pariwisata di daerah setempat, yang akan berdampak sosial ekonomi bagi Pulau atau wilayah tersebut.

Jamboree On The Air (JOTA)

ORARI membantu kegiatan JOTA (Jamboree On The Air), yaitu kegiatan pertemuan Pramuka di udara, menggunakan frekuensi Amatir Radio. Dalam kegiatan tersebut, Anggota ORARI mendampingi anggota Pramuka yang mengikuti JOTA. Saat ini JOTA juga melalui Satelit Kebanggan Indonesia, buatan Indonesia, Satelit LAPAN-A2/ORARI (IO86).

NO CODE KETERANGAN

Kode 10

No  CODE   KETERANGAN

01. 10-1   Penerimaan  Buruk
02. 10-2   Penerimaan Baik
03. 10-3   Berhenti mengudara
04. 10-4   Benar/dapat dimengerti
05. 10-5   Pesan untuk disampaikan
06. 10-6   Sedang sibuk kecuali ada trafik
07. 10-7   Ada kerusakan/tidak mengudara
08. 10-8   Dapat mengudara
09. 10-9   Pesan diulang
10. 10-10   Penyampaian berita selesai
11. 10-11   Bicara terlalu cepat
12. 10-12   Mengundurkan diri/ada tamu
13. 10-13   Keadaan cuaca/jalan
14. 10-14   Informasi
15. 10-15   Informasi sudah disampaikan
16. 10-16   Harap dijemput/diambil pada….
17. 10-17   Ada urusan penting/urgent
18. 10-18   Ada sesuatu untuk kita
19. 10-19   Bukan untuk kita, kembalikan
20. 10-20   lokasi transmit
21. 10-21   Hubungi via telepon
22. 10-22   Agar melapor ke….
23. 10-23   Standby/meminta untuk menunggu
24. 10-24   Selesai melaksanakan tugas
25. 10-25   Dapat menghubungi….?
26. 10-26   Info terakhir kurang diperhatikan
27. 10-27   Pindah cenel
28. 10-28   Identitas/call sign
29. 10-29   Waktu untuk menghubungi telah habis
30. 10-30   Tidak mentaati peraturan
31. 10-31   System antena
32. 10-32   Radio check/report pesawat
33. 10-33   Keadaan darurat/kecelakaan
34. 10-34   Ada kerusakan/mohon bantuan
35. 10-35   Informasi rahasia
36. 10-36   Pukul berapa sekarang
37. 10-37   Perlu mobil derek di….
38. 10-38   Perlu ambulan di….
39. 10-39   Pesan anda telah disampaikan
40. 10-40   Perlu dokter di…
41. 10-41   Silahkan pindah cenel/kanal
42. 10-42   ada kecelakaan di….
43. 10-43   Ada kemacetan di….
44. 10-44   Ada pesan untuk anda
45   10—45   Dalam jangkauan harap lapor
46   10—46   Perlu bantuan montir kendaraan
47   10—50   Break/harap kosongkan cenel(kanal)
48   10—60   Ada pesan selanjutnya
49   10—62   tidak di mengerti harap lewat telepon
50   10—63   Pekerjaan dilanjutkan….
51   10—64   Pekerjaan telah selesai
52   10—65   Menunggu berita selanjutnya
53   10—67   Semua unit siap/setuju
54   10—69   Telah diterima
55   10—70   Ada kebakaran di….
56   10—71   Pesawat/Rig yang digunakan
57   10—73   Kurangi kecepatan pada….
58   10—74   Tidak/negatif
59   10—75   Penyebab gangguan
60   10—76   Dalam perjalanan ke….
61   10—77   Belum/tidak menghubungi
62   10—81   Tolong pesan kamar hotel
63   10—82   Pesankan kamar untuk….
64   10—84   No. telp. Saya
65   10—90   Mendapat gangguan
66   10—91   Agar bicara dekat mic
67   10—92   Pesawat anda perlu disetel
68   10—93   Radio check kecepatan frekwensi
69   10—94   Coba bicara agak panjang
70   10—95   Transmit selama 5 detik
71   10—97   Check jarum signal pesawat
72   10—99   Tugas selesai & semua selamat
73   10—100   Perlu ke kamar mandi
74   10—200   Perlu bantuan polisi di…….
75   10—300   Perlu pemadam kebakaran di….
76   10—400   Perlu bantuan tibun (penertiban umum) di…
77   10—500   Perlu bantuan provost
78   10—600   Perlu bantuan Garnisun di….
79   10—700   Perlu bantuan Timsar di…
80   10—800   Perlu bantuan petugas PLN di….
81   10—900   Perlu batuan di….

Senin, 22 Februari 2021

PERISTIWA ISRA MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW


 - Isra Miraj merupakan peristiwa dahsyat perjalanan suci Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik ke langit tujuh dalam semalam. Peristiwa itu terjadi pada 27 Rajab di tahun ke delapan kenabian.

Kisah perjalanan suci Nabi Muhammad Saw menembus langit ketujuh atau Sidratul Muntaha dalam semalam dengan menunggangi Buroq bagi masyarakat Arab zaman Jahiliah dinilai sebagai cerita yang tidak masuk akal.

  • Namun, tidak bagi sahabat Abu Bakar Ash Shiqqiq. Dia merupakan orang pertama yang mengimani dan meyakini perjalanan suci Rasulullah Saw. Karena itu, Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq orang yang dipercaya.

Tahun ini, Isra Miraj diperingati :

 Peristiwa Isa Mi'raj itu diabadikan dalam Alquran surat Al Isra.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Dalam Tafsir Jalalaen karya Jalaluddin Al Mahalli, dijelaskan bahwa Dia (Allah) melimpahkan nikmat-Nya kepadanya dengan memperjalankannya di suatu malam; di dalam perjalanan itu antara lain Nabi Saw sempat berkumpul dengan para nabi; naik ke langit; melihat keajaiban-keajaiban alam malakut dan bermunajat langsung dengan Allah SWT.

Sehubungan dengan peristiwa ini Nabi SAW menceritakannya melalui sabdanya, "Aku diberi buraq; adalah seekor hewan yang berbulu putih; tingginya lebih dari keledai akan tetapi lebih pendek daripada bagal; bila ia terbang kaki depannya dapat mencapai batas pandangan matanva. Lalu aku menaikinya dan ia membawaku hingga sampai di Baitulmaqdis.

Kemudian aku tambatkan ia pada tempat penambatan yang biasa dipakai oleh para nabi. Selanjutnya aku memasuki Masjidilaqsa dan melakukan salat dua rakaat di dalamnya.

Setelah itu aku keluar dari Masjidilaksa datanglah kepadaku malaikat Jibril seraya membawa dua buah cawan; yang satu berisikan khamar sedangkan yang lain berisikan susu. Aku memilih cawan yang berisikan susu, lalu malaikat Jibril berkata, 'Engkau telah memilih fitrah (yakni agama Islam).

Nabi saw melanjutkan kisahnya, kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke langit dunia (langit pertama), lalu malaikat Jibril mengetuk pintu langit; ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Jibril.'

Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?' Malaikat Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Kemudian pintu langit pertama dibukakan bagi kami; tiba-tiba di situ aku bertemu dengan Nabi Adam.

Nabi Adam menyambut kedatanganku, dan ia mendoakan kebaikan untukku. Kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang kedua, malaikat Jibril mengetuk pintu langit yang kedua. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Jibril.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.'

Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya?' Malaikat Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka pintu langit yang kedua dibukakan bagi kami; tiba-tiba aku bertemu dengan dua orang anak bibiku, yaitu Nabi Yahya dan Nabi Isa. Lalu keduanya menyambut kedatanganku, dan keduanya mendoakan kebaikan buatku.

Kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang ketiga, maka malaikat Jibril mengetuk pintu langit yang ketiga, lalu ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Jibril.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?'

Malaikat Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka dibukakanlah pintu langit ketiga bagi kami, tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf; dan ternyata ia telah dianugerahi separuh daripada semua keelokan.

Nabi Yusuf menyambut kedatanganku, lalu ia mendoakan kebaikan bagiku. Kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang keempat, maka malaikat Jibril mengetuk pintu langit.

Lalu ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab. 'Jibril.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?' Malaikat Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka pintu langit yang keempat dibukakan bagi kami; tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris, ia menyambut kedatanganku dan mendoakan kebaikan bagiku.

Kemudian malaikat Jibril membawaku ke langit yang kelima, lalu malaikat Jibril mengetuk pintu langit yang kelima, maka ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Jibril.' Dan ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?' Malaikat Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.'

Lalu dibukakanlah pintu langit yang kelima bagi kami; tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Harun, ia menyambut kedatanganku dan mendoakan kebaikan bagiku. Selanjutnya malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang keenam, lalu ia mengetuk pintunva, ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?'

Malaikat Jibril menjawab, 'Jibril.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?' Malaikat Jibril menjawab.

'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka dibukakanlah pintu langit yang keenam buat kami, tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Musa, lalu Nabi Musa menyambut kedatanganku, dan ia mendoakan kebaikan bagiku.

Kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang ketujuh, lalu ia mengetuk pintunya. Ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Jibril.'

Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?'

Malaikat Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka dibukakanlah pintu langit yang ketujuh bagi kami; tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrahim. Kedapatan ia bersandar pada Baitulmakmur.

Ternyata Baitulmakmur itu setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat, yang selanjutnya mereka tidak kembali lagi padanya. Kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke Sidratul Muntaha, kedapatan daun-daunnya bagaikan telinga-telinga gajah dan buah-buahan bagaikan tempayan-tempayan yang besar.

Ketika semuanya tertutup oleh nur Allah, semuanya menjadi berubah. Maka kala itu tidak ada seorang makhluk Allah pun yang dapat menggambarkan keindahannya. Rasulullah saw melanjutkan kisahnya, maka Allah mewahyukan kepadaku secara langsung, dan Dia telah (mewajibkan) kepadaku lima puluh kali salat untuk setiap hari. Setelah itu lalu aku turun hingga sampai ke tempat Nabi Musa (langit yang keenam).

Maka Nabi Musa bertanya kepadaku, 'Apakah yang diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu?' Aku menjawab, 'Lima puluh kali salat untuk setiap harinya.' Nabi Musa berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah keringanan dari-Nya karena sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melaksanakannya; aku telah mencoba Bani Israel dan telah menguji mereka.'

Rasulullah saw melanjutkan kisahnya, maka aku kembali kepada Rabbku, lalu aku memohon, 'Wahai Rabbku, ringankanlah buat umatku.' Maka Allah meringankan lima waktu kepadaku.

Lalu aku kembali menemui Nabi Musa. Dan Nabi Musa bertanya, 'Apakah yang telah kamu lakukan?' Aku menjawab, 'Allah telah meringankan lima waktu kepadaku.' Maka Nabi Musa bertanya, 'Sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melakukan hal tersebut, maka kembalilah lagi kepada Rabbmu dan mintalah keringanan buat umatmu kepada-Nya.' Rasulullah melanjutkan kisahnya, maka aku masih tetap mondar-mandir antara Rabbku dan Nabi Musa, dan Dia meringankan kepadaku lima waktu demi lima waktu.

Hingga akhirnya Allah berfirman, 'Hai Muhammad, salat lima waktu itu untuk tiap sehari semalam; pada setiap salat berpahala sepuluh salat, maka itulah lima puluh kali salat. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ternyata ia tidak melakukannya dituliskan untuknya pahala satu kebaikan. Dan jika ternyata ia melakukannya, dituliskan baginva pahala sepuluh kali kebaikan.

Dan barang siapa yang berniat melakukan keburukan, lalu ia tidak mengerjakannya maka tidak dituliskan dosanya. Dan jika ia mengerjakannya maka dituliskan baginva dosa satu keburukan.'

Setelah itu aku turun hingga sampai ke tempat Nabi Musa, lalu aku ceritakan hal itu kepadanya. Maka ia berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah kepada-Nya keringanan buat umatmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat melaksanakannya.

Maka aku menjawab, 'Aku telah mondar-mandir kepada Rabbku hingga aku malu terhadap-Nya.'" (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim; dan lafal hadis ini berdasarkan Imam Muslim).

Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak meriwayatkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, "Aku melihat Rabbku Azza Wajalla."

Kisah ini semoga menambah dan mempertebal keimanan dengan tidak meninggalkan shalat lima waktu yang telah disyariatkan.

Wallahu A'lam Bishshawab.



Minggu, 21 Februari 2021

bab pernikahan

Kitab nikah



Hadits ke-165

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sekali dan dua kali isapan itu tidak mengharamkan." Riwayat Muslim.


Hadits ke-166

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "(Wahai kaum wanita) lihatlah saudara-saudaramu (sepenyusuan), sebab penyusuan itu hanyalah karena lapar." Muttafaq Alaihi.


Hadits ke-167

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Sahlan Binti Suhail datang dan berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya Salim, budak kecil yang telah dimerdekakan Abu Hudzaifah, tinggal bersama kami di rumah kami, padahal ia sudah dewasa. Beliau bersabda: "Susuilah dia agar engkau menjadi haram dengannya." Riwayat Muslim.


Hadits ke-168

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa suatu ketika Aflah -saudara Abu Qu'ais- datang meminta izin untuk bertemu dengannya setelah ada perintah hijab. 'Aisyah berkata: Aku tidak mengizinkannya. Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam datang aku beritahukan apa yang telah aku lakukan. Lalu beliau menyuruhku untuk mengizinkannya seraya bersabda: "Sesungguhnya dia itu pamanmu (sepenyusuan)." Muttafaq Alaihi.


Hadits ke-169

'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Yang diharamkan al-Qur'an ialah sepuluh penyusuan yang dikenal, kemudian di hapus dengan lima penyusuan tertentu dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam wafat ketika keadaan masih tetap sebagaimana ayat al-Qur'an yang dibaca. Riwayat Muslim.


Hadits ke-170

Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa dia mengizinkan agar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menikahi puteri Hamzah. Beliau bersabda: "Dia itu tidak halal untukku. Dia adalah puteri saudaraku sepenyusuan dan apa yang diharamkan karena nasab (keturunan) juga diharamkan karena penyusuan." Muttafaq Alaihi.


I>Hadits ke-171

Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak haram karena penyusuan kecuali yang membekas di perut, yaitu sebelum anak disapih." Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurutnya dan Hakim.


Hadits ke-172

Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Tidak ada penyusuan kecuali dalam dua tahun. Hadits marfu' dan mauquf riwayat Daruquthni dan Ibnu 'Adiy. Namun mereka lebih menilainya mauquf.


Hadits ke-173

Dari Ibnu Mas'udr.a bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada penyusuan kecuali yang menguatkan tulang dan menumbuhkan daging." Riwayat Abu Dawud.


Hadits ke-174

Dari Uqbah Ibnu al-Harits bahwa ia telah menikah dengan Ummu Yahya Binti Abu Ihab, lalu datanglah seorang perempuan dan berkata: Aku telah menyusui engkau berdua. Kemudian ia bertanya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan beliau bersabda: "Bagaimana lagi, sudah ada orang yang mengatakannya." Lalu Uqbah menceraikannya dan wanita itu kawin dengan laki-laki lainnya. Riwayat Bukhari.


Hadits ke-175

Dari Ziyad al-Sahmy bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang menyusukan kepada perempuan-perempuan bodoh. Riwayat Abu Dawud. Hadits tersebut mursal sebab ziyad bukan termasuk sahabat.


Hadits ke-176

'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Hindun binti Utbah istri Abu Sufyan masuk menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, sungguh Abu Sufyan adalah orang yang pelit. Ia tidak memberiku nafkah yang cukup untukku dan anak-anakku kecuali aku mengambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya. Apakah yang demikian itu aku berdosa? Beliau bersabda: "Ambillah dari hartanya yang cukup untukmu dan anak-anakmu dengan baik." Muttafaq Alaihi.


Hadits ke-177

Thariq al-Muharib Radliyallaahu 'anhu berkata Ketika kami datang ke Madinah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri di atas mimbar berkhutbah di hadapan orang-orang. Beliau bersabda: "Tangan pemberi adalah yang paling tinggi dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu: ibumu dan ayahmu, saudara perempuan dan laki-laki, lalu orang yang dekat denganmu dan yang lebih dekat denganmu." Riwayat Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Daruquthni.


Hadits ke-178

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hamba yang dimiliki wajib diberi makan dan pakaian, dan tidak dibebani pekerjaan kecuali yang ia mampu." Riwayat Muslim.


Hadits ke-179

Hakim Ibnu Muawiyah al-Qusyairy, dari ayahnya, berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah hak istri salah seorang di antara kami? Beliau menjawab: "Engkau memberinya makan jika engkau makan dan engkau memberinya pakaian jika engkau berpakaian." Hadits yang telah tercantum dalam Bab bergaul dengan istri.


Hadits ke-180

Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam -dalam sebuah hadits tentang haji yang panjang- beliau bersabda tentang istri: "Engkau wajib memberi mereka rizqi dan pakaian yang baik." Riwayat Muslim


Hadits ke-181

Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Cukup berdosa orang yang membiarkan orang yang wajib diberi makan." Riwayat Nasa'i. Dalam lafadz riwayat Muslim: "Ia menahan memberi makan terhadap orang yang ia miliki."


Hadits ke-182

Dari Jabir -hadits marfu'- tentang wanita hamil yang ditinggal mati suaminya, ia berkata: Tidak ada nafkah baginya. Riwayat Baihaqi dan para perawinya dapat dipercaya, tapi ia mengatakan bahwa yang terpelihara hadits itu mauquf.


Hadits ke-183

Tidak ada kewajiban memberi nafkah ini juga terdapat dalam hadits Fathimah Binti Qais riwayat Muslim, seperti yang telah lewat.


Hadits ke-184

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah, hendaklah seseorang di antara kamu mulai (memberi nafkah) kepada orang yang menjadi tanggungannya. PAra istri akan berkata: "Berikan aku makan atau ceraikan aku." Riwayat Daruquthni dan sanadnya hasan.


Hadits ke-185

Dari Said Ibnu al-Musayyab tentang orang yang tidak mampu memberi nafkah istrinya, ia berkata: Mereka diceraikan. Riwayat Said Ibnu Manshur dari Sufyan dari Abu al-Zanad, ia berkata: Aku bertanya kepada Said Ibnu al-Musayyab, apakah itu sunnah? Dia berkata: Ya, sunnah. Hadits ini mursal yang kuat. Dari Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa ia menulis surat kepada komandan militer tentang orang-orang yang meninggalkan istri mereka: yaitu agar mereka menuntut dari para suami agar memberi nafkah atau menceraikan. Apabila mereka menceraikan, hendaklah mereka memberi nafkah selama mereka dahulu tidak ada. Dikeluarkan oleh Syafi'i kemudian Baihaqi dengan sanad hasan.


Hadits ke-186

Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada seseorang datang kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar?. Beliau bersabda: "Nafkahilah dirimu sendiri." Ia berkata: Aku mempunyai satu dinar lagi. Beliau bersabda: "Nafkahi anakmu." Ia berkata: Aku mempunyai satu dinar lagi. Beliau bersabda: "Nafkahi istrimu." Ia berkata: Aku mempunyai satu dinar lagi. Beliau bersabda: "Nafkahi pembantumu." Ia berkata lagi: Aku mempunyai satu dinar lagi. Beliau bersabda: "Engkau lebih tahu (siapa yang harus diberi nafkah)." Riwayat Syafi'i dan Abu Dawud dengan lafadz menurut Abu Dawud. Nasa'i dan Hakim juga meriwayatkan dengan mendahulukan istri daripada anak.


Hadits ke-187

Bahaz Ibnu Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kepada siapa aku berbuat kebaikan?. Beliau bersabda: "Ibumu." Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: "Ibumu." Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: "Ibumu." Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: "Ayahmu, lalu yang lebih dekat, kemudian yang lebih dekat." Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits hasan menurut Tirmidzi.


Hadits ke-188

Dari Abdullah Ibnu Amar bahwa ada seorang perempuan berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku ini perutkulah yang mengandungnya, susuku yang memberinya minum, dan pangkuanku yang melindunginya. Namun ayahnya yang menceraikanku ingin merebutnya dariku. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: "Engkau lebih berhak terhadapnya selama engkau belum nikah." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits shahih menurut Hakim.


Hadits ke-189

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa seorang perempuan berkata: Wahai Rasulullah, suamiku ingin pergi membawa anakku, padahal ia berguna untukku dan mengambilkan air dari sumur Abu 'Inabah untukku. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Wahai anak laki, ini ayahmu dan ini ibumu, peganglah tangan siapa dari yang engkau kehendaki." Lalu ia memegang tangan ibunya dan ia membawanya pergi. Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Hakim.


Hadits ke-190

Dari Rafi' Ibnu Sinan Radliyallaahu 'anhu bahwa ia masuk Islam namun istrinya menolak untuk masuk Islam. Maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendudukkan sang ibu di sebuah sudut, sang ayah di sudut lain, dan sang anak beliau dudukkan di antara keduanya. Lalu anak itu cenderung mengikuti ibunya. Maka beliau berdoa: "Ya Allah, berilah ia hidayah." Kemudian ia cenderung mengikuti ayahnya, lalu ia mengambilnya. Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Hakim.


Hadits ke-191

Dari al-Barra' Ibnu 'Azb bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah memutuskan puteri Hamzah agar dipelihara saudara perempuan ibunya. Beliau bersabda: "Saudara perempuan ibu (bibi) kedudukannya sama dengan ibu." Riwayat Bukhari.


Hadits ke-192

Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Ali r.a, beliau bersabda: "Anak perempuan itu dipelihara oleh saudara perempuan ibunya karena sesungguhnya ia adalah ibunya."


Hadits ke-193

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila pelayan salah seorang di antara kamu datang membawa makanannya, maka jika tidak diajak duduk bersamanya, hendaknya diambilkan sesuap atau dua suap untuknya." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari.


Hadits ke-194

Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang perempuan disiksa karena seekor kucing yang ia kurung hingga ia mati, lalu ia masuk neraka. Ia tidak memberinya makan dan minum padahal ia mengurungnya. Ia tidak melepaskannya agar makan binatang serangga di tanah." Muttafaq Alaihi.



Sabtu, 20 Februari 2021

HIKMAH DI BALIK PENYAKIT

Terkadang Lupa Disyukuri Manusia


15 Hikmah di Balik Sakit yang Terkadang Lupa Disyukuri Manusia

® - Kesehatan merupakan nikmat terbesar yang Allah SWT berikan kepada umat manusia.

Bukan hanya dilimpahkan kepada umat Muslim, mereka yang non-muslim pun juga dapat merasakan nikmatnya sehat sehingga kita dapat menjalani aktivitas kesehariannya dengan lancar dan bisa selesai tepat waktu.

Namun ada kalanya kita juga bisa dilanda sakit dari hanya hitungan hari sampai bulanan.

Akibatnya kita merasa sedih karena kita tidak lagi bisa menjalani aktivitas keseharian dengan baik. 

Lalu, jika sehat adalah nikmat maka apakah sakit adalah musibah ?...

Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah SWT, yang diberikan kepada hamba-Nya. 

Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia dan hikmah yang tidak dapat dinalar oleh akal manusia.

Lalu, apa hikmah saat sakit datang menghampiri kita ? . ..

Berikut beberapa hikmah sakit menurut pandangan Islam dari beberapa sumber :

1. Menghindarkan dari Api Neraka

 hikmah sakitRasa sakit yang diterima oleh orang-orang beriman akan Allah SWT tukar dengan menghindarkan orang itu dari siksa api neraka.  

Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah swt dengan musibah sakit yang dideritanya.

Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.” (HR. Al Bazzar, shohih)

2. Mengukur Keimanan Kita

Sakit merupakan barometer pengukur keimanan seorang hamba, tingkat keimanan seseorang akan tampak saat datangnya ujian. 

Jika ia bersabar maka ia merupakan seorang mukmin yang baik.

Rasulullah SAW bersabda. 

“ Betapa mengaggumkanya keadaan seorang mukmin, sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya, dan hal tersebut tidak dimiliki kecuali orang yang beriman, saat ia mendapatkan kesenangan ia bersyukur dan itu baik baginya, sedangkan ia tertimpa kesulitan ia bersabar dan hal itupun baik baginya.” (HR. Muslim)

3. Semakin Dekat dengan Allah

Sakit akan mendorong seorang hamba untuk semakin dekat dan takut kepada Allah, saat seorang tertimpa sakit, ia akan semakin sadar terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah.  

Sebagaimana yang diketahui, kadang kita hanya ingat Allah di kala kesusahan dan diberi cobaan. 

Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita mendadak lupa dengan Rabb semesta alam.  

Sehingga datangnya rasa sakit akan meningkatkan rasa tawakkal seorang hamba kepada Allah yang Maha Kuasa. 

Dan apabila kami memberi nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa.” (QS. Fushilat:51)

4. Menjadi Penghapus Dosa

Sakit dapat menjadi pengugur dosa bagi setiap mukmin yang mengalami kepayahan dalam menghadapi penyakitnya itu.

Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.” (HR Muslim)

5. Sakit Menyulitkan Setan Untuk Menggoda

 hikmah sakitSaat kita sakit tentunya diajak maksiat tak mampu atau tak mau. 

Bahkan dosa-dosa yang pernah dilakukannya perlahan disesalinya. 

Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis, satu sikap keinsyafan yg disukai Nabi dan para makhluk langit.

6. Sakit Mengingatkan Pada Kematian

Tanpa berziarah ke makam orang wali atau melayat tetangganya yang meninggal, orang yang sakit akan lebih mengingat mati, dan bersiap amal untuk menyambutnya.

 Inilah yang akan mendongkrak derajat ketakwaan kepada Allah SWT.

Saat kita diberi sakit, seringkali kita lalai untuk bersyukur, padahal kalau kita berpikir lebih banyak waktu sehat dari pada waktu sakit yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari.

Maka, bersyukurlah saat kita selalu diberi nikmat sehat oleh Allah karena nikmat yang paling berharga di dunia ini selain iman dan islam adalah nikmat sehat, sebab dengan keadaan tubuh yang sehat kita bisa menikmati nikmat-nikmat Allah yang lainnya.

8. Sakit Menyambung Silaturrahmi

Ketika sakit maka keluarga yang jarang bertemu akhirnya datang menjenguk, menghibur, penuh senyum, rindu mesra. Maka itulah sakit adalah perekat tali silaturrahmi.

9. Sakit Dapat Memperbanyak Istighfar

 hikmah sakitJika datang sakit maka dosa-dosa akan mudah diingat sehingga dapat membimbing lisan kita untuk memohon ampunan Allah SWT. 

Bahkan sakit akan menguatkan tauhid, bahwa tidak ada kekuasaan yang lebih besar kecuali Allah SWT karena hanya Dia-lah yang mampu menyembuhkan penyakitnya.

10. Sakit dapat Memperbaiki Akhlak

Orang yang menderita sakit akan lebih khusu dan lebih sering menyebut Asma Allah daripada ketika ia sehat. 

Sakit menjadikan kita beribadah lebih khusyuk, tasbih-istighfar lebih sering, tahiyyat-doa jadi lebih lama. 

Sakit itu memperbaiki akhlak, kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu.

11. Orang Sakit Doanya Mustajab

Di antara doa yang mustajab adalah doa yang dipanjatkan dari seseorang ketika dalam kondisi lemah, kepepet, terdesak, yang sangat membutuhkan pertolongan dari Allah. 

Karena itu, doa mereka lebih mustajab dibandingkan doa mereka yang sehat dan dalam keadaan longgar.

Allah berfirman, Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.. (QS. An-Naml: 62)

Dan kita semua tahu, orang sakit termasuk diantara mereka.

Bahkan Imam As-Suyuthi pernah keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoakan oleh yang sakit.

12. Mengingatkan agar Tidak Terlalu Fokus Pada Duniawi

Sakit sebenarnya adalah cara Allah memberitahukan kepada kita bahwa nikmat sehat sangatlah berharga, lebih berharga dari harta apapun di dunia ini.

Buktinya ketika masih sehat terkadang kita mati-matian mencari harta dunia, sampai tak mengenal lelah, dan ketika sakit sudah menghampiri bisa jadi apa-apa yang telah kita timbun ludes secara perlahan untuk mengembalikan nikmat sehat itu kembali dirasakan.

Maka, bersyukurlah ketika masih sehat, jangan terlalu gencar mencari harta dunia yang hanya sesaat, apalagi sampai lupa kepada yang memberi nikmat sehat dan nikmat harta, karena disitulah sakit kita sebenarnya, yaitu sakitnya sebuah hati karena tidak bisa berbijaksana bersyukur kepada Allah.

13. Allah Menguji Kesabaran Kita

 hikmah sakitKetika kita sakit sebenarnya Allah hanya ingin menguji seberapa besar sabar yang kita miliki saat sedang sakit, maka jangan sampai kita lupa untuk bersabar menerima semuanya dan mengeluh dengan bahasa yang tak pantas.

Tetaplah bersyukur dengan bijak, ajarkan hati dan mulut untuk terus berucap nama baik Allah, seperti halnya kalimat istighfar, hamdalah, ataupun kalimat tasbih.

Karena insyaallah dengan hal itu dosa-dosa kita akan dihapus oleh Allah. 

Sebab, sakit pula adalah cara Allah untuk menghapus dosa-dosa yang ada dalam diri.

14. Memperlihatkan Kebesaran Allah

Dan ketika nanti kita diberikan kesehatan kembali oleh Allah, tak lain karena Allah ingin pula melihat seberapa besar rasa syukur kita pada-Nya dan menunjukkan betapa besar Kuasa-Nya.

Maka, tetaplah bersyukur dalam keadaan apapun, entah sakit ataupun sehat karena nikmat Allah itu selalu ada dalam setiap peristiwa, dan setiap peristiwa pasti mengandung hikmah yang luar biasa.

 

15. Allah Sedang Mengistirahatkan Kita

Allah memberi kita waktu agar kita tenang hanya mengingat-Nya, maka ketika sedang sakit bersabarlah, karena itu semua adalah cara Allah untuk mengetuk hati kita agar belajar untuk bersabar dan bersyukur.

Maka dari itu, perlu kita sadari dari sekarang agar kita tidak menjadi pribadi yang mudah mengeluh saat sedang sakit ataupun saat sedang sehat, bahwa sesungguhnya sakit maupun sehat itu adalah nikmat yang harus sama-sama kita syukuri.

Karena jika nikmat sakit adalah cara Allah menguji sabar kita, maka nikmat sehat adalah cara Allah menguji besarnya syukur kita.

 ITULAH YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN PAGI INI 🙏 

Trimakasih atensinya