Kamis, 06 Juni 2019

Orang yang pandai bersyukur

Bandung 7 Juni 2019

Ketika kita menggemakan takbir terutama saat berhari raya tersirat pemahaman bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Allah Mahabesar, sementara kita yang diciptakannya adalah kecil.

Kita hina dan tak punya daya dan kekuatan untuk berkiprah, kecuali karena kemurahan dan kebesaran Allah.

Karena itu, ketika kita telah merampungkan sebuah perjuangan (puasa di bulan Ramadhan), maka perbanyaklah takbir.


Dan hendaklah bertakbir atas anugerah yang telah Allah berikan.

Semoga kalian menjadi hamba-Nya yang bersyukur.” (QS al-Baqarah [2]: 185).

Ayat ini merupakan satu rangkaian dengan perintah puasa (QS [2]: 183).


Ramadhan mencetak kita menjadi hamba-Nya yang bertakwa.

Dan orang yang bertakwa, akan senantiasa mengingat kebesaran Allah, termasuk semua nikmat yang telah diberikan kepadanya.


Di lidah ia mengucapkan kalimat takbir, dalam amal perbuatan ia menerjemahkannya dengan rasa syukur.

Karena itu, menjadi pribadi yang bertakwa belum cukup bila tidak dibarengi dengan pribadi yang bersyukur.

Kenapa? Karena maqam syukur lebih tinggi dari maqam takwa.

Sebab, syukur menjadi maqam-nya para nabi dan rasul.

Karenanya, Allah menegaskan, hanya sedikit dari hamba-Nya yang pandai bersukur (QS Saba [34]: 13).


Syukur merupakan satu stasiun hati yang akan menarik seseorang pada zona damai, tenteram, dan bahagia.

Ia juga akan mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat, sekaligus mendapatkan insentif pahala dan kenikmatan yang terus bertambah dari Allah SWT (QS Ibrahim [14:] 7).


Rasul SAW adalah manusia yang pandai bersyukur.

Suatu ketika, beliau pernah ditanya Bilal, Apakah yang menyebabkan baginda menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa baginda, baik yang dahulu maupun yang akan datang?” Beliau menjawab, Tidakkah engkau suka aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?”


Dzunnun al-Mishri memberi tiga gambaran tentang manifestasi syukur dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, kepada yang lebih tinggi urutan dan kedudukannya, maka ia senantiasa menaatinya (bit-tha’ah).

Hai orang-orang beriman, taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan kepada ulil amri  di antara kalian …” (QS an-Nisa [4]: 59).


Kedua, kepada yang setara, kita mengejawantahnya dengan bil-hadiyyah. Saling tukar pemberian.

Kita harus sering-sering memberi hadiah kepada istri atau suami, saudara, teman seperjuangan, sejawat dan relasi.

Dengan cara itu, maka akan ada saling cinta dan kasih.


Ketiga, kepada yang lebih bawah dan rendah dari kita, rasa syukur dimanifestasikan dengan bil-ihsan.

Selalu memberi dan berbuat yang terbaik. Kepada anak, adik-adik, anak didik, para pegawai, buruh, pembantu di rumah dan semua yang stratanya di bawah kita, haruslah kita beri sesuatu yang lebih baik.

Jalinlah komunikasi dan berinteraksilah dengan baik, dan kalau hendak men-tasharuf-kan rezeki, berikan dengan sesuatu yang baik (QS as-Syu’ara [26]: 215 dan al-Baqarah [2]:195).

Wallahu a’lam.


Sabtu, 01 Juni 2019

Kisah Saleh, 20 Tahun Dakwah di Bus Kota Bandung Tanpa Pamrih


Saleh Muslim berdakwah dalam bus sejak 20 tahun lalu. (Foto: Mukhlis Dinillah)

Bandung - Genap 20 tahun, Saleh Muslim menjalankan aktivitasnya sebagai 'Dai Bus Kota'. Berawal dari pengalamannya menjadi pelanggan tetap bus umum semasa kuliah, Saleh menekuni jalan dakwahnya itu hingga saat ini.

Saleh menceritakan latar belakangnya mengagas 'Dai Bus Kota'. Saat itu, ia berkuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sedangkan rumahnya berada di kawasan Holis. Ia setiap hari menggunakan bus untuk berkuliah.

"Selama dua tahun sekitar 1996 - 1998 bulak balik naik bus kota. Banyak fenomena menggelitik. Mulai pedagang asongan, pengamen, peminta," kata Saleh kepada wartawan di Alun-alun, Kota Bandung, Sabtu (1/6/2019).

Ia yang saat itu duduk di semester 7 bangku perkuliahan muncul ide untuk menebar kebaikan melalui tausiah dalam bus. Dalam merintis niatnya itu, Salem menemui sejumlah hambatan terutama dari sesama aktivis bus kota.

"Selama ceramah bus kota awalnya selalu menghindari pengamen, pedagang asongan jangan sampai bentrok. Karena sama-sama aktivis di bus kota, kadang ada ancaman dan hasutan jangan dengerin (ceramah)," ungkap dia.

Singkat cerita, pria yang kini berprofesi sebagai guru itu berinisiatif mendekatkan diri dengan kelompok pengamen jalanan. Ia bersyukur diterima dengan baik oleh mereka hingga akhirnya bisa berkolaborasi melalui konsep 'nada dan dakwah'.

"Alhamdulillah kita ada kolaborasi juga namanya nada dan dakwah. Jadi enggak khawatir lagi dengan teman-teman pengamen," jelas dia.

Foto: Mukhlis Dinillah

Selama bertahun-tahun, ia berdakwah seorang diri dalam bus. Namun sejak 2012 lalu, beberapa orang juga tertarik mengikuti jejaknya sebagai 'Dai Bus Kota'. Total saat ini ada 40 orang yang bergabung dalam yayasan amal terbaik.

Saleh bersama dai lainnya rutin sepekan sekali berdakwah di dalam bus, bukan hanya saat Ramadhan. Biasanya dalam satu bus terdiri dari dua sampai tiga orang. Mereka berbagi tugas mulai menjadi MC, dokumentasi hingga penceramah secara bergantian.

"Jadi sepekan sekali minimal kita berdakwah bersama di beberapa titik jadi sudah dibagi. Memang ada 40 orangan, tapi belum optimal semua bisa. Karena kesibukan masing-masing juga, seperti saya guru," tutur dia.

Foto: Mukhlis Dinillah

Salah seorang dai, Budi Aban mulai ikut berdakwah sejak 2017 lalu. Ia tertarik karena ingin menguji mentalnya tausiah di depan orang banyak.

"Saya tertarik pribadi ingin menguatkan diri mental berhadapan orang banyak, sekaligus jadi kebaikan buat saya dan orang lain," jelas Budi.

Baik Saleh maupun Budi mengaku bersyukur dakwahnya selama ini tidak ada penolakan dari masyarakat khususnya penumpang bus. Apalagi, pesan dakwah yang disampaikannya bersifat universal dan mudah dipahami berbagai kalangan.

Pemandangan itu tampak saat  mengikuti aktivitas dakwahnya di dalam Bus Damri jurusan Alun-alun-Ciburuy. Sejumlah penumpang mendukung keberadaan pendakwah dalam bus.

"Bagus ya. Ini pertama melihat. Mendukung karena bagus. Daripada yang masuknya pengamen lebih baik pendakwah," ucap Elis (53).

Penumpang lainnya juga menyambut hangat kehadiran Dai Bus Kota. Menurutnya ada ilmu-ilmu baru yang bisa didapat sambil menanti perjalanan menuju tujuannya masing-masing.

"Bagus ya, jadi ada ilmu agama baru. Ceramahnya juga mudah dicerna," kata Sumanti (59).

YD1JNI

Sarat terkabulnya do'a

Apa Syarat Berdoa Agar Doanya Dikabulkan Dan Diterima Di Sisi Allah?


    


 01-06-2019 sabtu


Pertanyaan -


Apa syarat berdoa agar doanya dikabulkan dan diterima di sisi Allah?

Teks Jawaban


Alhamdulillah

Syarat berdoa banyak, di antaranya:

1.         Tidak berdoa kecuali kepada Allah Azza Wajalla. Nabi sallallahu aliahi wa sallam mengatakan kepada Ibnu Abbas, “Jika engkau meminta, maka memintalah kepada Allah. Kalau engkau meminta bantuan, mintalah bantuan kepada Allah.” (Dinyatakan shahih oleh Albani dalam Shahih Al-Jami’, no. 2516. HR. Tirmizi)

Dan ini makna dari firman Allah Ta’ala:

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلا تَدْعُو مَعَ اللَّهِ أَحَداً  (سورة الجـن: 18(

“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Jin: 18)

Syarat ini termasuk syarat doa yang paling agung. Tanpanya tidak akan diterima doa dan tidak akan diangkat amalannya. Diantara manusia –ada yang berdoa kepada mayit dan menjadikannya sebagai perantara antara mereka dengan Allah. Mereka menyangka bahwa orang-orang sholeh dapat mendekatkan kepada Allah dan sebagai wasitah (perantara) mereka disisi Allah Subhanah. Mereka merasa berdosa dan tidak ada kedudukan di sisi Allah. Oleh karena itu mereka menjadikan perantara dengan berdoa kepada mereka selain Allah. Sementara Allah subhana Wata’ala berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ (سورة البقرة: 186(

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)

2.         Bertawasul kepada Allah dengan salah satu macam tawasaul yang diperbolehkan.

3.         Tidak tergesa-gesa. Karena ia termasuk kekeliruan dalam berdoa yang menghalangi terkabulnya doa. Disebutkan dalam hadits:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ: قَدْ دَعَوْتُ اللَّهَ، فَلَمْ يَسْتَجِبْ لِي (رواه البخاري، رقم 6340 ومسلم، رقم 2735(

“Dikabulkan salah seorang diantara kalian (doanya) selagi tidak tergesa-gesa. Seraya dia mengatakan, “Saya telah berdoa dan belum dikabulkan untukku.” (HR. Bukhori, no. 6340 dan Muslim, no. 2735).

Dalam Shahih Muslim, no. 2736:

لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ , مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ "، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ؟، قَالَ: " يَقُولُ: قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ , فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي , فَيَسْتَحْسِرُ  عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ "

“Doa seorang hamba senantiasa terkabulkan selagi tidak berdoa untuk dosa, memutus kekerabatan dan selagi tidak tergesa-gesa.”  Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah apa tergesa-gesa itu?” Beliau menjawab, “Dia berkata, aku sudah berdoa, aku sudah berdoa tapi aku tidak melihat dikabulkan sehingga dia merasa kecewa akan hal itu lalu dia meninggalkan doa.”

4.         Berdoa bukan untuk dosa dan memutus (kekerabatan) sebagaimana hadits tadi. “Doa seorang hamba akan dikabulkan selagi tidak berdoa untuk dosa dan memutus silaturrahim.

5. Berbaik sangka kepada Allah. Rasulullah saw bersabda, “Allah Taala berfirman,

 “Aku tergantung persangkaan hambaKu kepadaKu.” (HR. Bukhari, no. 7405, Muslim, no. 4675)

Juga disebutkan dalam hadits Abu Hurairah,

ادْعُوا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ  (رواه الترمذي , وحسنه الألباني في صحيح الجامع، رقم 245)

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian yakin bahwa doa kalian akan dikabulkan.” (HR. Tirmizi, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 245)

Siapa yang bersangka baik kepada Allah, maka Allah akan balas dengan kebaikan yang banyak, akan ditebar kepadanya berbagai karuniaNya.

6. Hadirnya hati. Hendaknya orang yang berdoa menghadirkan hati dan merasakan keagungan siapa yang dia berdoa kepadanya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ لَاهٍ (رواه الترمذي، رقم 3479 وحسنه الألباني في صحيح الجامع، رقم 245)

“Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmizi, no. 3479, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 245)

7. Mengkonsumsi yang halal. Allah Taala berfirman,

إنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ (سورة المائدة: 27)

“Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 27)

Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyatakan bahwa doa tertolak bagi orang yang makan dan minum serta memakai barang yang haram. Disebutkan dalam hadits bahwa beliau menyebutkan seseorang yang sehabis menempuh safar, kusut dan dekil, lalu dia mengangkat kedua tangannya ke langit dan mengucapkan, ya rabbi ya rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan tumbuh dari barang haram, bagaimana doanya diterima?! (HR. Muslim, no. 1015)

Ibnu Qayim berkata, “Demikian pula memakan makanan haram, menghilangkan kekuatannya (kekuatan doa) dan melemahkannya.”

8. Hindari doa yang melampaui batas. Allah Taala tidak menyukai sikap melampuai batas dalam berdoa. Allah Taala berfirman,

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (سورة الأعراف: 55)

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)

Perhatikan soal no. 41017

9. Jangan sibuk berdoa sehingga meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan kewajiban yang saat itu harus dilakukan atau meninggalkan hak-hak yang saat itu harus ditunaikan, seperti meninggalkan hak orang tua dengan alasan berdoa. Kisah Juraij orang yang ahli ibadah memberikan isyarat akan hal itu, karena dia mengabaikan panggilan ibunya dan melanjutkan shalatnya, sehingga dia meninggalkannya, akhirnya Allah mengujinya.

An-Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama berkata, ‘Ini merupakan dalil bahwa yang benar baginya ketika itu adalah memenuhi panggilan ibunya, karena saat itu dia sedang shalat sunah, melanjutknnya adalah sunah, tidak wajib, sementara memenuhi panggilan ibunya dan berbakti kepadanya merupakan kewajiban dan durhaka kepadanya adalah haram.” (Shahih Muslim, Syarah An-Nawawi, 16/82)

Sebagai tambahan, hendaknya dilihat kitab ‘Ad-Du’a’ Muhamad bin Ibrahim Al-Hamad.

Wallahua’lam.

Jumat, 31 Mei 2019

Ucapan Selamat Idul Fitri 1440 H, Kirim Via WhatsApp, Facebook dan Instagram

Ucapan Selamat Idul Fitri 1440 H, Kirim Via WhatsApp, Facebook dan Instagram


Jumat, 31 Mei 2019 09:59

    


Ucapan Selamat Idul Fitri 2019 H


 - Berikut adalah daftar lengkap ucapan selamat Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019.


Inilah berbagai kumpulan ucapan selamat Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019.

Kumpulan ucapan selamat Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019 ini bisa kalian bagikan kepada kerabat, keluarga, orang terkasih atau bisa juga untuk update media sosial.

Kumpulan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019, kali ini lengkap dikemas dalam berbagai varian.

Seperti Tribunstyle rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (31/5/2019), Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019 sebentar lagi datang.

Tepatnya pada pekan depan, Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019 bakal dirayakan berbagai umat muslim di seluruh Indonesia dan dunia.

Untuk itu gunakan momen jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019 untuk menpersiapkan kata-kata ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019.

Agar nanti saat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019 bisa kalian bagikan kepada orang terdekat melalui WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya.

Berikut adalah kumpulan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah Lebaran 2019 yang lucu, menyentuh, menarik.

YD1JNI

Jumat, 21 Desember 2018

7 Tanda Nyata Orang Sombong yang Sering Gak Disadari

7 Tanda Nyata Orang Sombong yang Sering Gak Disadari

Kamu termasuk gak?


Sombong memang salah satu sikap manusia. Sikap jelek satu ini tentu bikin jengah dan kesal. Bagaimana tidak, kita pasti bakal merasa sebel ketika ada teman atau kerabat yang pamer secara berlebihan. Tapi kamu wajib waspada karena virus sombong ini bisa menyerang siapa saja.

Coba cek dulu 7 tanda di bawah ini, jika kamu melakukannya berarti tanpa sadar kamu sudah bersikap sombong kepada orang lain. Apa saja ya kira-kira?

1. Apapun topik pembicaraannya, kamu selalu berakhir membicarakan diri sendiri.

Ini salah satu cara mengidentifikasi virus sombong. Biasanya orang yang sombong lebih cenderung suka membicarakan mengenai dirinya sendiri. Parahnya lagi, apapun topik pembicaraan yang sedang dibicarakan dengan orang lain bakal berbelok ke diri sendiri.

Misalnya nih, kamu dan teman-teman sedang membicarakan mengenai pertandingan bola di Manchester. Lalu tiba-tiba kamu bilang "Eh iya aku punya sodara lho yang ada di sana." atau "Ah, Manchester gak enak panas banget, aku pernah ke sana summer tahun lalu." Informasi yang sebenarnya gak penting ini bikin orang lain jengah karena secara gak langsung kamu sudah sesumbar.

2. Orang lain wajib tahu orang-orang penting yang ada di dalam pergaulanmu.

Mungkin kamu memang gak pamer kelebihan atau harta yang kamu miliki, tapi kamu gemar bercerita tentang orang-orang penting yang ada di lingkup pergaulan. Misalnya saja gak ada angin gak ada hujan kamu tiba-tiba berkata, "Eh tanteku kerja di DPR lho." atau "Kemaren saudaraku kepilih jadi wakil Indonesia di ajang bla bla bla.".

Sikap ini juga jadi tanda kalo kamu suka bercerita mengenai kelebihan orang-orang di sekitarmu. It's okay kalau kamu gak melakukannya terlalu sering, tapi kalau terus-terusan dijamin orang di sekitarmu bakal bosan.

3. Kamu mengeluh sih, tapi mengeluh sembari pamer.

Pamer yang dibungkus dengan keluhan mungkin tanpa disadari sering dilakukan oleh banyak orang. Kamu mungkin memang sedang mengeluh karena ada hal yang gak sesuai dengan maumu, tapi jika kemudian kamu menambahinya dengan hal yang berlebihan tentu ini sama saja dengan pamer. Misalnya, "Aduh pacarku nih ngapain sih tiba-tiba ke sini sambil bawain bunga, kan aku gak minta. Kesel deh!" Honestly, lebih kesel lagi temenmu yang dengerin sih.

4. Kamu gak respek dengan cerita atau pencapaian orang lain karena merasa cerita hidupmu lebih menarik.

Ini juga salah satu ciri kalo kamu sombong. Kamu merasa cerita yang disampaikan orang lain itu gak menarik karena kamu punya cerita yang lebih hebat. Mungkin kamu gak mengutarakannya, tapi kamu sudah merasa superior daripada temanmu dan ini bisa jadi tanda bibit kesombongan mulai tumbuh di dalam dirimu.

Baca juga : 7 Alasan Orang Ekstrovert Cenderung Jadi Orang Sukses

5. Kamu merasa bangga dengan pencapaian diri sendiri atau keluargamu dan orang lain wajib tahu.

Bangga tentu boleh saja, tapi gak perlu mewajibkan semua orang untuk tahu pencapaianmu dan pencapaian keluargamu. Lama-lama mereka bakal muak jika kamu selalu bercerita mengenai hebatnya pencapaianmu dan keluarga atau kerabatmu. Tentu saja temanmu bakal malas mendengarkan kepongahanmu.

6. Orang lain harus tahu setiap hal kecil yang kamu alami di hidupmu.

cinenews.be

Ceritakan segala sesuatu sesuai porsinya. Kamu gak harus kok menjabarkan segala detail kecil yang sudah terjadi di hidupmu. Tentu saja orang lain bakal merasa terganggu karena kamu memberikan informasi yang berlebihan. Gak heran kamu juga bakal dicap sombong karena sikapmu ini.

7. Kamu menyepelekan kemampuan orang lain.

tomatazos.com

Selain merasa superior, menyepelekan kemampuan orang lain juga salah satu bibit sombong. Tanpa sadar kamu sudah mengerdilkan orang lain karena merasa lebih baik dari mereka. Hati-hati karena hal ini juga membuatmu bakal dijauhi orang terdekatmu.

Jadi, ada berapa hal yang sering kamu lakukan tanpa sadar?

KESEIMBANGAN HIDUP DI DUNIA DAN AHIRAT

Hadist tentang keseimbangan hidup didunia dan akhirat

Hadits riwayat ibnu asakir dan anas

Lafal dan terjemah hadits

لَيْسَ بِخَيْرِ كُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِاخِرَتِهِ وَلاَ اخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتّى يُصِيْبُ مِنْهُمَاجَمِيْعًا

فَاِنَّ الدَّنْيَا بَلَاغٌ اِلَى اْلاخِرَةِ وَلَاتَكُوْنُوْا كَلًّ عَلَى النَّاسِ ( رواه ابن عسا كرعن انس )

Artinya:

“bukankah orang yang paling baik diantara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat. Janganlah kamu menjadi beban orang lain”

.2.  Hadits riwayat muslim

.a.  Lafal dan terjemah hadits

اَلْمُؤْ مِنُ اْلقَوِيُّ خَيْرٌوَاَحَبُّ اِلَى اللهِ مِنَ اْلمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ

اِحْرِصْ عَلَى مَايَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِا للهِ وَلَاتَعْجِرْ ( رواه عن ابى هريرة )

Artinya:

“mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh allah dari pada mukmin yang lemah, sedangkan pada masing masing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada allah dan janganlah kamu merasa tidak berdaya.”

.3.  Hadits riwayat bukhori

.a.  Lafal dan terjemah hadits

لَاءَنْ يَاءْخُذَ اَحَدُ كُمْ اَحْبَلاً فَيَأْ خُذَحُزْمَةً مِنْ حَطَبٍ فَيَبِيْعَ فَيَكُفَّ اللهُ بِهِ وَجْهَهُ

خَيْرٌ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اُعْطِيَ اَمْ مُنِعَ (رواه البخارى عن الزبير بن العوام)

Artinya:

“sungguh jika salah seorang diantara kamu membawa seutas kayu bakar lalu kayu itu dijual sehingga allah mencukupkan kebutuhan hidupnya dengan hasil jualannya itu lebih baik dari pada meminta minta kepada orang lain, baik di beri maupun di tolak (tidak diberi)”

.4.  Hadits riwayat baihaqi

.a.  Lafal dan terjemah hadits

اِعْمَلْ لِدُ نْيَكَ كَاءَنَّكَ تَعِيْسُ اَبَدًا وَعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَاءَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا ( رواه البيهقى )

Artinya :

“bekerjalah untuk duniamu seakan akan kamu akan hidup selamnya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan akan kamu akan mati besok.”

HADITS TENTANG KESEIMBANGAN HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT

1.Q.S.Al-Baqarah ayat 201:

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di                      dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.

2.Q.S.Al-Qashash ayat 77 :

وبتغ فيما اتىك الله الدارالأخرة ولاتنس نصيبك من الدنيا وأحسن كما أحسن الله إليك ولا تبغ الفسادفى الارض إن الله لايحب المفسدين
Artinya; “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri                          akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan                            berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan                  janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai                    orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Surah Al Qashash 77 :وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ             الْمُفْسِدِينَ

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan empat macam nasihat dan petunjuk yang ditujukan kepada Karun oleh kaumnya. Barangsiapa mengamalkan nasihat dan petunjuk itu akan memperoleh kesejahteraan di dunia dan di akhirat kelak.

Sabda Nabi Muhammad saw:
اعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا واعمل لآخرتك كأنك تموت غداArtinya: Kerjakanlah (urusan) duniamu seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya. Don                            laksanakanlah amalan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok. (H.R. Ibnu Asakir)

5.

لَيْسَ بِخَيْرِ كُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِاخِرَتِهِ وَلاَ اخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتّى يُصِيْبُ مِنْهُمَاجَمِيْعًا

فَاِنَّ الدَّنْيَا بَلَاغٌ اِلَى اْلاخِرَةِ وَلَاتَكُوْنُوْا كَلًّ عَلَى النَّاسِ ( رواه ابن عسا كرعن انس )

Artinya : “Bukanlah orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang meninggalkan              kepentingan dunia untuk kepentingan akhirat, dan juga bukan orang yang    meninggalkan akhirat untuk kepentingak dunia. Maka yang terbaik dia antara kamu adalh orang yang mampu memadukan di antara keduanya. Sesungguhnya        kehidupan dunia mengantarkan kamu kepada kehidupan akhirat dan     janganlah      kamu menjadi beban orang lain.” (HR. Ibnu ‘Asakir dari Anas, dalam     kitab        tafsir Al-Kasysyaf jilid 4 hal. 1670)

اَلْمُؤْ مِنُ اْلقَوِيُّ خَيْرٌوَاَحَبُّ اِلَى اللهِ مِنَ اْلمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِى كُلٍّ خَيْ6. 6ر.ٌ

اِحْرِصْ عَلَى مَايَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِا للهِ وَلَاتَعْجِرْ ( رواه عن ابى هريرة )

Artinya : “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, sedangkan pada masing masing ada kebaikannya. Bersmangatlah kamu untuk mencapai suatu yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu menjadi beban orang lain. (HR. Muslim dari Abu Hurairah No. 4816)

Kamis, 20 Desember 2018

Khutbah jum'at renungan tahun baru

Renungan Pergantian Tahun

 

Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾[آل عمران:102].

﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا﴾[النساء:1].

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا﴾[الأحزاب:70-71].

أما بعد:

Kaum muslimin rahimakumullah,

Sesungguhnya seorang mukmin yang mendapatkan taufiq adalah seorang yang menjadikan perubahan kondisi-kondisi sebagai kesempatan untuk ingat, merenungkan, dan mengambil pelajaran. Maka iapun menghisab dirinya, ia memperbaiki kondisinya dan meluruskan arah perjalanannya. Maka binasanya hati seseorang tatkala lalai untuk menghisab dirinya dan serta mengikuti hawa nafsunya.

Sementara kita berpisah dari tahun dan menyambut tahun yang baru –semoga Allah menjadikannya sebagai tahun yang berkah dan kebahagaiaan bagi kita-, maka wajib bagi kita untuk menghisab diri kita, sebagaimana Khalifah Umar –semoga Allah meridhoinya- berkata :

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، فَإِنَّهُ أَهْوَنُ فِي الْحِسَابِ غَدًا أَنْ تُحَاسِبُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ

“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum (amal) kalian ditimbang, karena lebih ringan bagi kalian tatkala kalian dihisab kelak, jika kalian menghisab diri kalian sekarang.”

Seorang mukmin mengetahui bahwasanya kehidupan dunia ini diciptakan untuk diisi dengan ketaatan kepada Allah, mentauhidkanNya, dan untuk mewujudkan peribadatan kepadanya. Allah berfirman

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (٥٦)

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat: 56).

Dari Ibnu Umar –semoga Allah meridoinya- ia berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundakku lalu berkata:

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ السَّبِيْلِ

“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau musafir yang numpang lewat”

Ibnu Umar berkata:

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Jika telah sore maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika telah pagi maka janganlah engkau menunggu sore, manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, dan manfaatkan kehidupanmu sebelum tiba kematianmu.” (HR. Al-Bukhari).

Maka wajib bagi kita dengan bertambahnya umur bertambah pula ketaatan dan perbuatan kebajikan, hendaknya kita mengisi tahun-tahun untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta sedekat-dekatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خَيْرُكُمْ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُه

“Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi dan ia berkata : “Hadits Hasan”, dan dishahihkan oleh Al-Hakim)

Diantara kezaliman yang sangat jelas serta kerugian yang nyata adalah Allah telah menganugerahi kepada anda usia lantas anda tenggelam dalam kemaksiatan dan tetap berada pada apa yang tidak diridhoi Allah. Allah berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36).

Dan diantara kerugian yang besar adalah telah berlalu tahun dan telah datang tahun yang baru sementara seorang muslim menyiakan-nyiakannya, melalaikannya… Allah berfirman :

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ

“Dan Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?” (QS. Faathir: 37).

Ibnu Abbas berkata:

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ سِتِّيْنَ سَنَةً

“Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu 60 tahun?”

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَعْذَرَ اللهُ إِلَى الرَّجُلَ، أَخَّرَهُ إِلَى السِتِّيْنَ مِنْ عُمْرِهِ

“Allah memberi kesempatan kepada sang lelaki, Allah telah mengakhirkan umurnya hingga 60 tahun.”

Kemenangan hanyalah pada melakukan kebajikan dan bersegera malakukan amal sholeh. Allah berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣)

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali ‘Imran: 133).

Wahai saudaraku jadilah engkau berbekal dengan ketaatan kepada Penciptamu, berbahagialah dengan bertakwa kepada Robmu, niscaya engkau akan meraih keberuntungan yang besar, mendapatkan kebaikan yang banyak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah 5 perkara sebelum 5 perkara, masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, kecukupanmu sebelum engkau miskin, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, kehidupanmu sebelum kematianmu.” (HR. Al-Haakim dan dishahihkan oleh Ibnu Hajar)

فَمَا بَعْدَ الدُّنْيَا مِنْ مُسْتَعْتَبٍ وَلَا بَعْدَ الدُنْيَا دَارٌ إِلَّا الجَنَّةُ وَالنَّارُ

“Maka tidak ada setelah dunia yang dimaafkan, dan tidak ada setelah dunia tempat kecuali surga dan neraka.”

Maka umurmu wahai saudaraku sesama muslim adalah amanah, engkau tunaikan tatkala engkau taat kepada sang Pencipta dan engkau mengikuti perintah-perintahNya serta menjauh dari larangan-laranganNya, engkau mengisi kehidupan ini dengan apa yang diinginkan oleh tujuan-tujuan agama ini, berupa manfaat dunia dan kemaslahatan akhirat. Allah berfirman:

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ

Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya”. (QS. At-Taubah: 105).

Dan dalam hadits:

لَا تَزُولُ قَدَمَا الْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسِ خِصَالٍ، وَعَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، عَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ؟ وَأَيْنَ أَنْفَقَهُ؟ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيهِ

“Tidak akan bergeser dua kaki seorang hamba hingga ia ditanya tentang 5 perkara, tentang umurnya kemana ia habiskan?, tentang masa mudanya kemana ia habiskan?, tentang hartanya dari mana ia mendapatkannya dan kemana ia gunakan?, tentang ilmunya apa yang ia telah amalkan?” (HR. At-Tirmidzi, dan ada syawahidnya menjadi hadits hasan).

أَقُوْلُ هَذَا القَوْلِ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمَيْنَ وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .

أَمَّابَعْدُ:

Telah berlalu tahun…dan kondisi seorang muslim tidaklah menyenangkan…peristiwa-peristiwa yang menyedihkan…, pertumpahan darah…, terlanggarnya kehormatan…, pengrusakan harta benda…yang menyedihkan, lisan tak mampu untuk mengungkapkan tragedi-tragedi yang terjadi, hanya kepada Allah tempat mengeluhkan segalanya…, tiada perubahan, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.

Yang wajib bagi kaum muslimin untuk kembali kepada apa yang ditunjukkan oleh pokok-pokok Syari’at, berupa kesatuan barisan, persatuan jamaah, dan menjaga tujuan-tujuan primer agama ini, seperti menjaga agama, darah, harta, akal, dan harga diri, sesungguhnya Allah tidak suka dengan pengrusakan. Allah telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk perbaikan dalam kehidupan dunia ini, untuk merealisasikan keamanan dan ketenteraman, agar orang-orang bisa hidup dengan tenang dan tenteram, mereka menyembah Rob mereka, dan menunaikan kewajiban-kewajiban mereka, serta mengisi kehidupan mereka dengan semua perkara yang bermanfaat dan berguna.

وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56).

Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya bulan Muharrom adalah termasuk bulan-bulan harom, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamtelah bersabda :

أفضلُ الصيامِ بَعْدَ رمضانَ شهرُ اللهِ المُحرَّم، وأفضل الصلاةِ بعد الفريضةِ صلاة الليلِ

“Sebaik-baik puasa setelah bulan Romadhon adalah puasa di bulan Muharram, dan sholat terbaik setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim).

Dan disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharrom, dan sunnah adalah menggabungkan puasa tanggal 9 Muharrom bersama 10 Muharrom. Dan hendaknya kalian berbekal dengan amal sholeh, serta berlomba dalam melakukan ketaatan yang beraneka ragam, dan dalam hadits qudsi :

يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ

“Wahai hambaKu, itu hanyalah amalan-amalan (kalian) yang Aku kumpulkan (catat) bagi kalian lalu Aku penuhi balasannya, maka barangsiapa yang mendapati kebaikan hendaknya ia memuji Allah, dan barangsiapa yang mendapati selain kebaikan maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri.” (HR. Muslim).

Saudara-saudaraku se Islam, termasuk amalan yang terbaik dan tersuci adalah bersholawat kepada Nabi yang termulia, Allahumma shalli ‘alaa Muhammad…

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدِّيْقِ ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ ، وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِي الحَسَنَيْنِ عَلِي، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ .

Ya Allah perbaikilah keadaan kami dan keadaan kaum muslimin, Ya Allah hilangkanlah kesedihan… hilangkanlah penderitaan…, Ya Allah selamatkanlah hamba-hambaMu dari segala fitnah dan bencana…

Ya Allah hancurkanlah musuh-musuhMu sesungguhnya mereka tidak akan melemahkanMu, wahai Yang Maha Agung, Ya Allah jagalah saudara-saudara kami di manapun mereka berada, Ya Allah jadilah Engkau sebagai penolong bagi mereka wahai Yang Maha Perkasa dan Maha Kuat, Ya Allah berilah taufiqMu kepada pelayan dua kota suci, arahkanlah ia kepada perkara yang Engkau cintai dan ridhoi, Ya Allah tolonglah agama ini dengannya, dan tinggikanlah kaum muslimin dengannya…. Ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup di antara mereka maupun yang telah meninggal, Ya Allah berikanlah kebaikan dunia kepada kami dan juga kebaikan akhirat serta jagalah kami dari adzab neraka.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.